Diagnosis Mesin hingga Perilaku Berkendara ala Isuzu
Efisien alias irit tak sekadar menyangkut konsumsi bahan bakar kendaraan Anda. Perilaku berkendara ikut menjadi kunci, terlebih ketika pemilik kendaraan memasrahkan kendaraannya kepada orang lain, seperti sopir pribadi, karyawan ataupun kerabat dekat. Persoalannya tak sekadar soal pengeluaran biaya pembelian bahan bakar, tetapi biaya perawatan yang tiba-tiba bisa membengkak.
Dari sisi produsen otomotif, efisiensi biaya operasional dan perawatan kini semakin menguat dijadikan nilai tawar kepada calon konsumen. Kompetisi tiada pernah berhenti.
Impitan pasar semakin beragam dengan berbagai tuntutan konsumen. Tak sekadar model baru yang bisa menampilkan style berkendara yang dapat mencirikan pemiliknya dan terjangkau kocek konsumen, teknologi yang mendorong efisiensi sudah saatnya dibuka di era keterbukaan.
Bentuk keterbukaan itu diwujudkan oleh Isuzu melalui teknologi Isuzu Diagnostic Service System (IDSS). Teknologi perekam data operasional kendaraan tersebut selama ini hanya terdapat pada truk model Isuzu Giga, belakangan teknologi itu mulai disematkan di Isuzu D-Max dan Isuzu Mu-X.
Mungkin tak banyak diketahui, termasuk oleh pemilik kendaraan. Bentuknya berupa socket yang diletakkan di bawah kemudi. Namun, dari perangkat itulah, segala aktivitas yang terjadi pada mesin kendaraan hingga perilaku mengemudi dapat diketahui secara elektronik.
Yang menarik, sosialisasi lebih diwujudkan dengan dibukanya hasil alat perekam data kendaraan dan bisa dicetak atas permintaan konsumennya.
”Tahun lalu, kami sudah mulai membukanya. Tak mudah, karena selama ini, hal sederhana saja, teknologi komputer diagnosis otomotif yang sebagian besar hanya menjadi konsumsi ’rahasia’ para mekanik di bengkel-bengkel, sekarang ini mau tidak mau perlu dibuka dan diberikan kepada konsumen pemilik kendaraan,” tutur Kepala Divisi Pemasaran PT Astra International Tbk-Isuzu Head Office Andy Dwi Zatmoko di Jakarta, Senin (4/3/2019).
Komputer diagnostik kendaraan selama ini difungsikan untuk mengecek secara dini komponen-komponen yang membutuhkan proses penggantian di bengkel-bengkel. Murni, semua hanya digunakan oleh mekanik untuk memperbaiki atau mengganti komponen kendaraan. Sementara konsumen hanya diminta persetujuan tentang penggantian komponen-komponen kendaraan.
Padahal, konsumen memiliki hak untuk mengetahui lebih detail tentang kerusakan komponen hingga segala penyebab kerusakan komponen dan alasan penggantiannya. Sebuah kesadaran baru mulai dibuka oleh Isuzu.
Mengungkap data
Data apa saja yang bisa diketahui? Data pada Isuzu D-Max 4x4, misalnya, mengungkapkan jarak tempuh yang sudah dijalani sejak mobil dioperasikan hingga waktu tertentu.
Pada unit yang ditunjukkan kepada Kompas, terlihat data menunjukkan jarak tempuh sudah mencapai 33.998 kilometer dengan penggunaan bahan bakar solar total sebanyak 3.504,79 liter. Dari dua data itu ditemukan data ketiga, yakni rata-rata konsumsi bahan bakar mencapai 9,7 kilometer per liter.
Bukan itu saja, teknologi IDSS menyingkap kondisi emisi gas buang, pengereman, bahkan sampai jumlah start awal kendaraan diaktifkan. Yang menarik, dari indikator pengereman saja, karakteristik pengendara dalam menggunakan rem kendaraan dapat diketahui, mulai dari tingkat sangat agresif (peringkat 0-40), agresif (peringkat 41-70), dan normal (peringkat 71-100).
Selain itu, energi pengereman yang dikeluarkan mendapat rating tersendiri mulai dari sistem pengereman dengan rata-rata sangat tinggi (peringkat 0-40), tinggi (peringkat 41-70), hingga normal (peringkat 71-100).
”Peringkat-peringkat ini akan memperlihatkan cara kendaraan ini dioperasionalkan sehari-hari sehingga akan terbaca pengoperasian pedal dan indikasi lainnya. Ada general information yang lain. Misalnya, mekanisme bahan bakar sudah mulai kotor dan sensornya lemah akan terdeteksi,” kata Anjar Kisworo, Kepala Departemen Servis PT Astra International Tbk-Isuzu Head Office.
Pola mengendara kendaraan akan terbaca, entah kerap melakukan akselerasi ataupun deselerasi. Di kawasan pertambangan nikel Soroako, konsumen Isuzu D-Max terindikasi pula secara berbeda dibandingkan penggunaan di kawasan perkotaan seperti di Jakarta. Sebagian besar kondisi jalan Soroako, Sulawesi, adalah medan off-road.
Menurut Anjar, pedal gas mobil di Soroako jauh lebih banyak ditekan dibanding mobil di Jakarta, karena gas akan sering diinjak lebih saat melintasi medan off-road. Secara detail, indikator ini akan terungkap baik pada D-Max, Mu-X maupun GIGA yang menggunakan teknologi common rail.
Proses perekaman data melalui soket yang tersedia di bawah roda kemudi hanya membutuhkan waktu sekitar 30 menit. ”Teknologi ini mirip black box di pesawat terbang,” kata Anjar.
Beny Dwiyanto, Product Marketing Manager PT Isuzu Astra Motor Indonesia, mengatakan, pada beberapa merek kendaraan lain teknologi ini biasa dikenal dengan diagnostic tools. Fungsinya adalah mendiagnosis kendaraan untuk perawatan ataupun perbaikan. Umumnya, mendeteksi data permasalahan kendaraan.
Perekam memori data ini terkoneksi dengan unit pengontrol elektronik (ECU). Di Mu-X, ada banyak yang dikontrol. Selain mesin, ECU menyambung dengan fitur-fitur lainnya, seperti anti-lock braking system (ABS), transmisi otomatis, dan electronic stability control (ESC). Data historisnya direkam di teknologi rekam memori ini. Namun, aktivitas ataupun suara pengemudi maupun penumpang dijamin tidak akan ikut terekam.
Menurut Beny, pemindahan gigi pada Mu-X bertransmisi otomatis diatur oleh secara komputerisasi sehingga kombinasi injakan pedal dan posisi gigi harus pas. Inilah habit pengendara yang bagus. Irit atau tidaknya kendaraan bergantung pada injakan pedal gas yang diindikasikan pada putaran mesin atau rpm. Kalau bisa pengendara bisa tepat mengatur kecepatan dan rpm, performa akan optimal. Tidak terlalu boros, torsi yang dicapai juga pas.
Dalam kondisi off-road, penggunaan mobil bertransmisi manual sebetulnya sangat membuat independensi pengendara. Pengendara sangat menentukan. Apabila torsinya ingin dicapai dengan bagus, gigi pada posisi satu tetapi injakan pedal gasnya dilakukan secara pas.
Dari sudut konsumen, teknologi IDSS bisa menjadi alat pemeriksaan dini apabila sewaktu-waktu terjadi kerusakan kendaraan sehingga tidak sampai pada tingkat kerusakan yang sangat parah.
Selain itu, data operasional kendaraan yang ditarik itu bisa menjadi peringatan penggunaan efisiensi bahan bakar. Pola berkendara ugal-ugalan akan membuat pemborosan secara kontinu.
Terobosan ini menunjukkan, teknologi IDSS yang selama ini hanya menjadi konsumsi para mekanik di bengkel resmi, kini konsumen dapat memperoleh secara detail, terutama mendapatkan feedback cara mengendarai kendaraan yang digunakan untuk kegiatan bisnis. Rem mendadak yang kerap dilakukan tanpa terasa akan berefek pada biaya perawatan kendaraan.
Boleh juga langkah proaktif Isuzu di tengah kompetisi otomotif yang semakin ketat. Tidak semua data dibuka oleh prinsipal otomotif dan bisa diakses konsumen.
Isuzu bukan hanya membukakan data operasional kendaraan, melainkan juga melakukan perbandingan parameter kendaraan itu sehingga keluarlah record siap saji, termasuk rekomendasi dan tidak sulit dipahami konsumen.