Berapa lama waktu tidur semalam? Apakah sampai 7 jam? Rata-rata manusia usia dewasa butuh waktu tidur sekitar 7 jam. Waktu itu dinilai sudah cukup untuk membuat tubuh kembali segar pada pagi hari. Namun, kenyataannya tidak semua bisa mematuhinya. Bahkan, waktu 4jam saja sudah dirasa paling wajar.
Ada banyak hal yang membuat waktu tidur malam tidak optimal. Tuntutan hidup, perkembangan teknologi, seperti permainan atau media sosial di gawai, serta aktivitas lain yang membuat seseorang semakin lama terjaga.
Romula (27), warga Yogyakarta, hampir setiap hari baru tertidur pukul 03.00 dini hari. Meskipun sejak pukul 23.00 kamarnya sudah gelap dan tubuhnya sudah terbaring di kasur, matanya tidak juga terpejam. Biasanya ia memilih untuk menonton film atau bermain lewat gawainya.
Sebagai pekerja lepas, jam kerjanya tidak terpatok oleh waktu. Bisa saja ia mulai aktif bekerja pukul 10.00 sampai pukul 18.00. Jam tidur yang baru dimulai dini hari itu sebenarnya cukup mengganggu rutinitas harian Romula. Tidak jarang, rasa kantuk muncul pada siang hari. Tubuh pun terasa lelah saat bangun tidur.
Tidur merupakan kebutuhan biologis tubuh. Sesuai dengan irama sirkadian tubuh, saat tertidur sekitar pukul 21.00, hormon melatonin dilepaskan. Hormon ini bermanfaat untuk mengatur siklus tidur harian seseorang. Jika pada waktu tersebut seseorang masih beraktivitas, kerja hormon pun tidak optimal.
Pada 2017, tiga ilmuwan asal Amerika berhasil memenangi hadiah Nobel Bidang Kedokteran untuk penemuan mereka tentang jam biologis tubuh. Ilmuwan tersebut adalah Jeffrey C Hall, Michael Rosbash, dan Michael W Young.
Mereka menemukan mekanisme genetik tubuh yang disebut ritme sirkadian. Ritme ini menyesuaikan cara kerja tubuh dalam 24 jam yang memengaruhi waktu tidur, kadar hormon, suhu tubuh, serta metabolisme tubuh. Penemuan ini diharapkan bisa meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya tidur yang cukup.
”Ketika malam tetap bekerja dan pagi juga bekerja dan hanya beristirahat pada waktu-waktu tertentu, seseorang akan mudah terpapar berbagai penyakit. Tubuh akan stres dengan kondisi yang tidak teratur. Apalagi jika gaya hidup lain yang juga tidak sehat,” ujar Guru Besar Ilmu Penyakit Dalam yang juga Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia Ari Fahrial Syam.
Stres yang muncul karena waktu istirahat tidak cukup serta waktu tidur malam yang tidak teratur bisa berisiko menimbulkan berbagai penyakit, baik penyakit akut maupun kronis. Belum lagi pola makan yang buruk serta tidak melakukan kegiatan fisik ataupun olahraga yang cukup. Penyakit akut yang bisa berakibat fatal dari kondisi ini antara lain serangan jantung serta pecah pembuluh darah di otak.
Seseorang yang kurang tidur dalam jangka waktu lama juga menyebabkan daya tahan tubuh mudah menurun. Akibatnya, infeksi yang berhubungan dengan daya tahan tubuh pun mudah menular, seperti infeksi saluran pernapasan, infeksi usus, termasuk tifus, infeksi yang ditularkan nyamuk, seperti demam berdarah, serta infeksi virus hepatitis.
Selain itu, penyakit kronis yang bisa muncul adalah penyakit asam lambung, seperti GERD, sindrom usus sensitif, asma yang mudah kambuh, diabetes melitus, serta hipertensi. Masalah psikologis pun juga rentan dialami oleh orang yang punya jam tidur tidak sesuai dengan ritme tubuh.
Apabila sudah stres, berbagai keluhan bisa muncul, mulai dari sakit kepala, pusing seperti melayang, tangan gemetar, sakit leher, nyeri punggung dan otot terasa kaku, serta banyak keluar keringat, terutama pada ujung-ujung jari tangan dan kaki. Seseorang juga bisa mengalami nyeri dada, nyeri ulu hati, mual, perut kembung dan begah, serta diare.
Anggota staf Departemen Keperawatan Komunitas Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, Astuti Yuni Nursasi, mengatakan, kebutuhan lama tidur seseorang bisa disesuaikan dengan usia. Untuk bayi usia 0-3 bulan, butuh sekitar 14-17 jam waktu tidur. Bayi usia 4-11 bulan butuh waktu tidur 12-15 jam. Sementara bayi di bawah tiga tahun butuh 11-14 jam tidur. Lama tidur ini terus menurun sesuai bertambahnya usia.
Pada usia sekolah, anak usia 6-13 tahun butuh waktu tidur sekitar 9-11 jam per hari. Untuk remaja usia 14-17 tahun butuh tidur 8-10 jam. Pada usia 18-25 butuh waktu 7-9 jam tidur per hari. Untuk usia di atas 25 tahun, butuh waktu tidur 7-9 jam per hari.
Saat tidur, banyak mekanisme tubuh yang terjadi. Tubuh akan meregenerasi sel-sel dan menyegarkan memori otak kembali. Untuk itulah, tidur yang baik seharusnya sesuai dengan sirkadian atau irama perputaran waktu tubuh selama 24 jam. Siang digunakan untuk bekerja, malam digunakan untuk istirahat dan tidur.