”Kalau mau mencari makan khas Inggris, paling ’fish and chips’ atau ’english breakfast’…, ha-ha-ha.” Itu jawaban teman kami saat ditanya soal makanan khas Inggris. Mungkin memang agak sulit bagi wisatawan menemukan menu khas Inggris karena semua sudah menyebar ke seantero dunia sejak era imperialis.
Beruntung London adalah melting pot, tempat berkumpulnya berbagai bangsa di dunia. London menjadi kota pusat bisnis dunia, pusat mode dunia, dan tentu pusat pariwisata dunia. Menjadi tempat berkumpulnya banyak bangsa, beragam masakan dunia bisa dengan mudah ditemukan di London. Mulai dari masakan China, Thailand, Melayu, Spanyol, Rusia, hingga Timur Tengah sangat mudah ditemukan di London.
Di antara begitu banyak restoran yang menyajikan menu-menu dunia, kami menemukan dua restoran istimewa di London dan Manchester. Yang pertama adalah restoran York & Albany. Restoran ini istimewa karena milik chef kondang Gordon Ramsay.
Ramsay adalah seorang pengusaha restoran yang juga koki pengisi acara kuliner televisi dunia. Banyak acara kuliner yang diisi Ramsay memiliki rating tinggi. Pembawaannya yang galak dan dingin setiap kali memberikan penilaian pada masakan buatan kontestan membangkitkan rasa penasaran, seperti apa masakan Gordon Ramsay.
York & Albany adalah restoran fine dining. Untuk makan di restoran itu, pengunjung harus memesan tempat terlebih dahulu. Ruangannya tidak luas, meja dan kursi yang disediakan cukup terbatas.
Pilihan menu yang disediakan pun tidak terlalu banyak. Masakan yang disajikan tidak ada namanya, hanya tertulis bahan-bahan yang mengisi masakan itu. Untuk menu ikan, misalnya, hanya ditulis pan seared fish, braised cannellini beans, confit tomato.
Kemudian untuk menu nasi hanya tertulis cashew butter chicken curry, saffron rice & crème fraiche. Untuk camilan tertulis salt & sichuan pepper baby squid, chilli & coriander.
Dengan hanya ditulis seperti itu, terus terang terkesan tidak menimbulkan selera makan. Waktu itu, karena musim dingin, kami makan hanya untuk menjaga kesehatan dalam suhu udara minus 2 derajat. Hanya nama Gordon Ramsay yang menjaga keinginan makan tetap menyala. Penasaran ingin mencicipi masakan koki dunia.
Saat makanan disajikan, kami langsung menyadari bahwa makanan itu dibuat oleh koki berpengalaman. Bagaimana makanan itu ditata, dan garnish atau pugasan yang digunakan, membuat kami yakin makanan ini disiapkan dengan penuh kehati-hatian dan tentunya pakai perasaan.
Dan, ketika mulai memasukkan makanan pesanan ke mulut, kami harus mengakui, makanan itu enak. Kari ayam yang kami pesan mempunyai kekentalan santan yang belum pernah kami temukan di masakan kari lain. Ayamnya sangat empuk, namun tidak terasa seperti daging ayam yang terus-menerus dimasak atau dihangatkan. Terasa sangat segar.
Demikian juga potongan ikan bakar yang disajikan, terasa asapnya, tetapi tidak gosong. Kami sangat suka dengan camilan cumi. Sebenarnya itu hanya cumi goreng tepung, tetapi diberi bumbu potongan cabai, garam, dan daun ketumbar. Rasanya benar-benar enak, garing, tetapi daging cuminya tetap empuk.
Butuh ketepatan waktu presisi untuk menghasilkan cumi yang empuk. Jika cumi itu dimasak kelamaan, dagingnya akan alot. Sebaliknya, kalau dimasak terlalu sebentar, dagingnya masih mentah dan amis.
Giliran ”Setan Merah”
Kafe istimewa kedua yang kami kunjungi adalah Red Café. Kafe ini milik klub sepak bola papan atas, Manchester United, atau sering disebut sebagai ”Red Devil” (Setan Merah). Walhasil, seluruh restoran ini bernuansa warna merah.
Sebenarnya jenis masakannya biasa saja. Fish and chips, steik, burger, dan sandwich. Namun, karena restorannya menggunakan pernak-pernik Manchester United, kafe ini jadi terasa sangat istimewa. Kursi-kursinya diberi nomor punggung dan nama pemain.
Perempuan pengunjung banyak yang memilih kursi nomor 7, bertuliskan Beckham. Biasanya para pengunjung mampir ke kafe sebelum mengikuti tur ke stadion Manchester United. Kami pun demikian. Karena giliran tur masih 40 menit lagi, kami mampir ke kafe ini untuk makan siang sekaligus menghangatkan badan.
Kami memesan steik aneka rupa dan fish and chips. Steik aneka rupa ini terdiri dari beragam potongan daging sapi, ayam, ikan, dan jamur panggang yang disajikan dengan salad sayuran. Rasanya biasa saja. Demikian juga dengan fish and chips. Biasa saja.
Namun, minuman cokelat panasnya memang cukup mengesankan. Apalagi diseruput ketika badan masih kedinginan setelah disergap udara dingin di luar.
Minuman cokelat ini sebenarnya tidak manis, tetapi diberi tambahan marshmallow dan whipped cream. Hasilnya, minuman terasa manis dan tebal. Sungguh lezat. Kalau tidak ingat minuman ini memiliki kandungan karbohidrat cukup tinggi, rasanya ingin memesan lagi.
Seusai menyantap makan siang, kami bergegas untuk mengikuti tur keliling stadion klub favorit dunia ini.