Perkembangan zaman rupanya menuntut eksplorasi terhadap dunia masak-memasak. Memasak kini bukan lagi hanya mengenai resep, cita rasa, dan koki. Cara atau pengalaman memasak pun menjadi daya tarik. Salah satu tren memasak belakangan ini adalah menggunakan sains.
Jumat (5/4/2019), molecular gastronomist Ronald Prasanto unjuk kebolehan memasak es krim dengan menggunakan nitrogen cair. Acara tersebut bagian dari Molecular Gastronomy X Duralex di Ramurasa Cooking Studio yang digelar oleh Kumala Home and Kitchen. Molecular gastronomy, menurut Ronald, sering disebut juga dengan cooking with science atau memasak dengan sains.
Ronald mengatakan, mesin gelato untuk membuat es krim harganya sangat mahal, sekitar Rp 750 juta.
”Nah, solusinya adalah dengan membuat es krim menggunakan nitrogen cair. Nitrogen cair bisa dibeli dengan harga terjangkau. Atau, kalaupun tidak ada nitrogen cair, es krim juga bisa dibuat dengan mencampur bahan-bahan dan memasukkannya ke dalam plastik tertutup. Berikutnya, plastik tertutup tersebut dimasukkan ke dalam plastik tertutup lain berisi campuran es dan garam, lalu dikocok-kocok,” kata Ronald.
Untuk kali ini, Ronald mengajak penikmat kuliner mencoba membuat es krim dengan nitrogen cair bersuhu -196 derajat celsius hingga -198 derajat celsius.
”Makanan yang dibuat dengan nitrogen cair tidak berbahaya atau aman dikonsumsi. Asal nitrogen cairnya tidak langsung dimakan,” kata Ronald. Menurut dia, nitrogen cair memiliki sifat mudah menguap.
Bahan-bahan es krim adalah susu, whipped cream, gelatin, dan espresso sebagai cita rasa. Bahan diaduk dengan mikser, lalu ditambahkan nitrogen cair secukupnya. Dalam proses membuat es krim dengan nitrogen cair ini pun menjadi sangat menarik. Sebab, penambahan nitrogen cair menimbulkan efek asap mengepul dengan hebat.
Penambahan nitrogen cair membuat adonan cepat beku sehingga proses memuat es krim hanya butuh waktu 3 menit.
”Sangat jauh berbeda dengan pembuatan es krim menggunakan mesin gelato di mana bisa memakan waktu hingga 15 menit,” kata Ronald.
Untuk membuktikan es krim tersebut tidak beracun, Ronald mengajak penikmat kuliner sama-sama mencicipi es krim hasil buatannya pada akhir acara. Hasilnya, es krim nikmat pun ludes dalam sekejap. (DIA)