Bekraf Buka Akses Permodalan Industri Busana Muslim
Pengeluaran untuk makanan dan gaya hidup halal dunia pada 2017 ialah 2,1 triliun dollar AS. Angka ini diprediksi meningkat jadi 3 triliun dollar AS pada 2023.
Oleh
Sekar Gandhawangi
·3 menit baca
TUNGGU REVISI SKA. TRIMS, HAM
JAKARTA, KOMPAS – Badan Ekonomi Kreatif atau Bekraf menyediakan akses permodalan bagi pelaku industri busana muslim. Akses ini merupakan bentuk dukungan bagi pertumbuhan industri tersebut.
Deputi Akses Permodalan Bekraf Fadjar Hutomo mengatakan, permodalan jadi salah satu kendala pelaku industri busana muslim untuk berkembang. Oleh sebab itu, permodalan dari sektor perbankan syariah diperlukan.
“Butuh dukungan dari beragam pihak, misalnya perbankan syariah. Sinergi antara Bekraf dan perbankan syariah diharapkan jadi langkah strategis untuk membuka langkah para pelaku industri,” kata Fadjar di Jakarta, Kamis (9/5/2019).
Akses permodalan bisa diperoleh melalui program Modest Fashion Founders Fund (MFFF) yang digagas Bekraf. Selain membuka akses permodalan, MFFF bertujuan meningkatkan kapasitas para pelaku industri, salah satunya dengan lokakarya kreatif.
Para pelaku industri bisa mendaftarkan diri secara daring melalui laman www.modestfffund.com. Pendaftaran berlangsung hingga 20 Juni 2019. Para peserta akan disaring hingga terpilih 20 peserta. Mereka akan dibekali materi pengembangan usaha oleh sejumlah mentor.
Fadjar menambahkan, ada enam perbankan syariah yang telah bekerja sama dengan Bekraf. Keenamnya adalah Bank Muamalat, BNI Syariah, BRI Syariah, Bank Syariah Mandiri, Maybank Syariah, dan Panin Dubai Syariah.
Business Development BNI Syariah, Rully Chrisnadi, mengatakan, industri busana muslim potensial menumbuhkan ekonomi makro dan mikro. Pasalnya, gaya hidup halal tengah berkembang. Adapun pemerintah ingin menjadikan Indonesia sebagai pusat busana muslim dunia pada 2020.
Potensi besar
Menurut data The State of The Global Islamic Economy Report 2018/2019, pengeluaran untuk makanan dan gaya hidup halal dunia pada 2017 ialah 2,1 triliun dollar AS. Angka ini diprediksi meningkat jadi 3 triliun dollar AS pada 2023.
Sementara itu, busana muslim tercatat menyumbang 270 miliar dollar AS bagi perekonomian global pada 2017. Kontribusi sektor ini diprediksi meningkat pada 2023 menjadi 361 miliar dollar AS.
Peningkatan itu disebabkan bertambahnya penduduk muslim dunia. Pada 2017, tercatat ada 1,84 miliar penduduk muslim dunia. Jumlahnya diprediksi meningkat 27,5 persen pada 2023.
Sementara itu, data State of the Global Islamic Economy Report 2018/2019 menunjukkan Indonesia merupakan satu dari 15 negara ekonomi Islam terbesar di dunia. Dari sejumlah variabel penilaian, sektor modest fashion atau pakaian tertutup Indonesia menempati peringkat kedua terbaik dunia.
Pada kesempatan yang sama, Chairman of Indonesia Halal Lifestyle Center Sapta Nirwandar berkata, ada lebih kurang sepuluh sektor terkait gaya hidup halal. Beberapa sektor itu antara lain ialah makanan, perbankan dan keuangan, pariwisata halal, dan busana muslim.
“Busana muslim bukan sekadar pakaian yang dikenakan. Namun, itu juga soal desain, bahan, distribusi, citra, hingga pemasaran. Alhamdulilah busana muslim (produksi) Indonesia sudah diterima secara global, misalnya pada New York Fashion Week (NYFW),” kata Sapta.