Syar’i nan Trendi
Busana muslimah syar’i makin memperlihatkan wajah modern. Namun, semangat tampil trendi itu tetap dilakukan dengan berupaya teguh pada pakem berbusana muslimah.
Cita rasa modern dalam berbusana muslimah itu terekam dalam peragaan busana yang digelar Si.Se.Sa pada Maret lalu di The Tribrata, Jakarta. Peragaan busana bertajuk ”The Journey” tersebut menampilkan 90 tampilan busana muslimah syar’i yang dirancang untuk mengakomodasi berbagai aktivitas.
Keseluruhan koleksi terbagi dalam sembilan tema rancangan, mulai yang sifatnya kasual hingga formal. Ada pula rancangan yang diperuntukkan bagi aktivitas ibadah harian maupun yang sifatnya periodik seperti ibadah umrah dan haji.
Rangkaian koleksi The Journey disuguhkan di landas peraga di antara dentum musik mengentak dengan permainan multimedia nan megah. Jangan bayangkan suasana landas peraga yang berlatar lantunan lagu-lagu bernuansa Arab. Tidak sama sekali.
Begitu juga dengan koleksi yang dihadirkan. Meski didominasi warna-warna pastel yang lembut, seperti hijau, coklat, merah muda, marun, dan biru muda yang telah menjadi kekhasan Si.Se.Sa selama ini, warna gelap seperti hitam tetap dihadirkan.
Dalam rangkaian sub-koleksi bertema ”Black Diamond Collection”, busana-busana syar’i yang didominasi warna hitam mendapat sentuhan manis dari pengaplikasian kristal-kristal Swarovski. Detail penempatannya terjaga agar tidak menimbulkan kesan berlebihan.
Hal itu di antaranya pada ujung lengan baju, di bagian kepala (khimar) dengan penempatan yang tak mencolok, serta aksen pada khimar yang menutupi bagian dada. Sebagian diletakkan pada bagian kepala membentuk aksara Si.Se.Sa berukuran kecil. Aksen frills pada ujung khimar yang berada di bagian dada dan ujung terusan yang menjuntai memberi kesan playful sekaligus feminin.
Garis busana yang ditawarkan tak banyak berubah. Tetap longgar dan tidak membentuk tubuh seperti pakem busana muslimah syar’i, dengan pilihan bahan yang ringan melayang dan tampak nyaman dikenakan. Konsistensi tersebut terlihat dalam sub-koleksi Si.Se.Sa Blue Label yang merupakan koleksi basic Si.Se.Sa.
Terdapat 20 busana dengan garis rancangan sederhana, berupa khimar yang menutup separuh torso tubuh, dan terusan panjang berbahan sifon, jersey, dan crepe dalam dominasi warna-warna polos senada seperti oranye, pucat
(nude), biru muda dan merah muda. Si.Se.Sa hanya memberikan sentuhan pada kerudung panjang berupa detail frills dan lapisan dengan warna berbeda.
Lebih berani
Eksplorasi Si.Se.Sa yang dimotori tiga bersaudara Siriz Tentani, Senaz Nasansia, dan Sansa Enandera itu terlihat lebih berani dalam koleksi Si.Se.Sa Sport. Koleksi ini terinspirasi dari arena balap mobil.
Manifestasinya berupa motif checkered flag yang diaplikasikan di bagian depan terusan dan bagian ujung lengan, memunculkan kesan sporty. Begitu juga dengan aksen serupa emblem balap bertuliskan Si.Se.Sa yang diaplikasikan berdekatan dengan motif checkered flag.
Pilihan warna yang beragam, di antaranya bahkan tak sekadar menampilkan warna senada, tetapi juga kombinasi sejumlah warna. Permainan motif checkered flag yang berwarna-warni dan tabrak motif memberi kesan ultra. Memancarkan kesan modern.
Begitu juga pada sebagian busana pada sub-koleksi Street Wear Monogram Si.Se.Sa. Kesan berani di antaranya terlihat dari pemilihan warna dan motif yang saling bertabrakan cukup frontal antara kerudung dan terusan.
Baru pada Tulle Collections, Si.Se.Sa menampilkan sejumlah rancangan berbahan tulle yang memberikan kesan mewah. Tak hanya bermain dengan warna-warna pastel nan lembut seperti coklat muda dan hijau mint, koleksi ini juga menyuguhkan rancangan dalam warna-warna yang kuat atau bold seperti merah fanta, hingga emas cemerlang.
Detail frills disematkan pada ujung khimar dan terusan, sementara pada koleksi lainnya menggunakan detail layer. Begitu juga dengan taburan kristal Swarovski yang lagi-lagi membentuk aksara Si.Se.Sa.
Level ”kemewahan” meningkat pada koleksi Si.Se.Sa Couture yang menampilkan busana-busana hinggil. Dalam koleksi ini, busana muslimah syar’i tampak melompat jauh dari kesederhanaannya. Kesan hinggil ditunjukkan pada detail layer di bagian bahu dan busana berpola ball gown.
Di bagian sub-koleksi kebaya syar’i, batik menjadi unsur utama yang diolah bersama elemen bahan brokat dan beludru yang anggun. Siluet kebaya kutubaru tampil serba longgar dengan bagian bawahan bersiluet A-line motif batik. Menghadirkan nuansa tradisional dalam balutan kesantunan busana muslimah syar’i.
Melengkapi koleksi The Journey adalah busana untuk shalat serta ibadah haji dan umrah. Tak ketinggalan, aksesori yang berupa tas wanita berbahan kulit yang dipesan khusus oleh Si.Se.Sa di Italia.
Bagian perjalanan
Menurut Sansa, koleksi The Journey terinspirasi dari perjalanan seorang muslimah yang mencoba untuk tetap teguh pada pilihannya, yaitu berbusana muslimah syar’i. Si.Se.Sa, ujar Sansa, ingin menjadi bagian dari perjalanan tersebut dengan menghadirkan ragam busana untuk menemani aktivitas para muslimah yang memilih gaya berbusana tersebut.
”Maunya orang-orang yang datang ke fashion show terinsiprasi. Ternyata baju syar’i bisa keren. Karena syar’i bukan sekadar tren, ini adalah lifestyle. Enggak perlu malu berbusana syar’i. Si.Se.Sa akan menjadi bagian perjalanan para muslimah sehingga mereka semakin kuat mendalami agamanya,” tambah Sansa.
Hal serupa diungkapkan Siriz. ”Betul. Jadi just enjoy the journey. Jalani saja proses menjadi muslimah yang baik dengan aktivitas seperti biasa di zaman milenial ini. Tetap bangga mengenakan syar’i, bisa terus berkarya dan mudah-mudahan tetap bisa istiqomah menggunakan syar’i,” tambah Siriz.
Melalui koleksi The Journey, Si.Se.Sa ingin memperlihatkan bahwa setiap aktivitas ada banyak busana syar’i yang siap untuk dipilih.
”Jadi, pakai syar’i tak perlu bingung. Ke mana saja, ada pilihannya. Jangan jadi beban, jangan berubah di tengah jalan. Mentang-mentang syar’i terus menutup diri. Jangan. Jalani semuanya dengan fun,” kata Senaz.