Sehat, Sedap, Simpel
Lebaran berlalu, mari kembali ke makanan sehat. Stereotip makanan yang sehat pasti hambar dipatahkan duet koki andal, Dominic Hulme dan William Wongso. Mereka berbagi kiat memasak santapan untuk tubuh yang bugar tetapi tetap terasa lezat. Kuliner yang diperagakan pun tergolong praktis hingga dapat dituntaskan dengan mudah.
Dominic dengan tangkas memotong-motong ayam utuh. Juru masak ternama asal Inggris itu trengginas melucuti tulang dari dagingnya. Hanya sekitar 10 menit, daging tanpa tulang sudah siap diolah di atas talenan. Bawang putih dimasukkan ke dalam pan.
Aroma siung-siung yang layu seketika menguar. Dominic kemudian menambahkan jahe, garam, bayam jepang, lada, paprika, dan kelapa parut. ”Gula boleh ditambahkan sedikit untuk menambah rasa karamel,” ujarnya di sela-sela Food for Sport and Performance di Jakarta beberapa waktu lalu.
Masakan tersebut lalu dimasukkan dalam perut ayam. Executive Chef Lamongan Shorebase PT Eastern Logistics itu lantas mengikat ayam dengan benang. ”Nanti, kalian bisa makan sambil flossing (membersihkan gigi dengan benang khusus),” ujarnya disambut tawa para pengunjung.
Dominic mengolesi ayam itu dengan bumbu dan memijat-mijatnya sehingga lebih meresap. Ayam tersebut dimasukkan dalam oven dan dipanggang dengan suhu 180 derajat celsius. Setelah 35 menit, ayam isi bayam jepang itu pun siap dihidangkan. Di Modena Experience Center itu, ruang demonstrasi memasak dengan luas sekitar 40 meter persegi disesaki 50 undangan. Mereka memperhatikan penjelasan Dominic mengenai nutrisi yang tepat untuk olahragawan.
”Sebelum lomba, konsumsi karbohidrat kompleks dan banyak sayuran. Karbohidrat kompleks dapat mendorong asupan serat yang lebih baik,” katanya. Ketika lomba, makanlah dua hingga tiga jam sebelumnya dengan santapan tinggi karbohidrat dan protein. Sesekali William pun mengisahkan pengalaman-pengalaman uniknya. ”Waktu ke Afrika, saya coba daging oryx, kudu, dan wildebeest. Malah, saya pernah hampir ngerendang gajah,” ucapnya sambil tersenyum.
Menguatkan rasa
Koki mahir itu tak berlama-lama untuk membuat hidangan selanjutnya, garang asem. William mengalasi dasar panci dengan daun pisang lantas menaburkan bawang putih, bawang merah, daun salam, lengkuas, tomat hijau, belimbing wuluh, ayam kampung, garam, dan cabai rawit merah.
”Selama cabainya tidak pecah, garang asam tak akan pedas,” ujarnya sambil menutup lagi semua bahan-bahan itu dengan daun pisang dan menuangkan air. Jika diseduh, kata William, daun salam juga berkhasiat sebagai penurun kolesterol.
”Kebiasaan banyak orang, kalau masak makanan seperti sop, kuahnya menggelegak. Cobalah set suhu yang sesuai saat merebus supaya daging tak mengerut,” ujarnya berbagi tips. Selain itu, kolagen akan terlepas jika temperatur kuah terlalu tinggi.
Seraya menunggu William tuntas memasak, Dominic kembali mengajak para pengunjung menyimak pengetahuan tentang santapan bagi penggemar olahraga. ”Jangan menggoreng dengan deep frying (banyak minyak dan panas). Hindari terlalu banyak garam. Olahragawan juga butuh lemak dari sumber yang sehat,” ujarnya.
Hilir mudik Dominic dan William bagaikan akrobat. Sungguh mengasyikkan melihat mereka saling mengisi waktu dengan memasak sambil bertutur saran dan gurauan. Lantas, giliran Dominic beraksi lagi dengan suguhan berikutnya, udang asam manis.
Paprika merah dan kuning dipotong-potong. Dominic juga menyiapkan beras coklat, kacang mede, minyak goreng, madu, jahe, dan cabai rawit. Minyak goreng dimasukkan ke dalam pan disusul bawang bombai dan udang. Dominic memasak udang tanpa membuang kepala, kulit, dan ekornya.
”Kenapa tak dikupas karena pada bagian-bagian itu udangnya paling terasa. Elemen itu dibutuhkan untuk menguatkan rasa masakan,” ucapnya. Bawang bombai ditumis hingga coklat, disusul lada dan garam. Terakhir, Dominic menaruh daun bawang dan kacang mede di atas udang.
Dominic dan William menyajikan masing-masing tiga hidangan. Masakan-masakan lain, yakni dadar telur bebek campur pegagan, soto betawi, serta tahu dengan brokoli dan mi soba. Seusai dimasak, sajian-sajian itu dibagikan kepada para pengunjung.
Udang asam manis menjadi masakan dengan warna paling semarak. Hijaunya sayuran bercampur dengan udang yang memerah, serta paprika dan nanas berwarna kuning. Masakan yang disajikan dengan nasi coklat itu juga bertaburkan serpihan cabai merah.
Nasi kenyal tersebut sekilas mirip shirataki. Daging udang yang lunak berbaur dengan rasa manis dan asam. Sedikit kuah berwarna coklat terang yang agak kental tak membuat nasi tersebut benyek. Warna-warni potongan paprika menambah cantik masakan itu.
Sementara garang asem terlihat menggugah selera dengan daging ayam berwarna putih yang setengah tenggelam dalam kuah kehijauan. Asam, manis, dan gurih meresap dengan sangat baik dalam daging ayam yang empuk. Sedikit sensasi pedas kadang menyelingi kala kuah itu tercecap.
Bayam yang nikmat
Saat ayam isi bayam jepang dicicipi, teksturnya sangat empuk seakan lumer dalam mulut. Serpihan serundeng semakin menguatkan rasa masakan ketika menyatu dengan segarnya daging ayam. Paduan ubi yang berwarna oranye sebagai pendamping membuat sajian itu tampak kian meriah.
Petenis Aldila Sutjiadi yang turut hadir pada Food for Sport and Performance tertawa untuk mengekspresikan kelezatan masakan-masakan itu. ”Semua enak. Saya paling suka ayam isi bayam jepang dan udang asam manis. Waktu ayam dicicipi, enggak nyangka bayamnya nikmat,” ucapnya.
Aldila tak menyangkal jika santapan untuk para atlet dimasak dengan sehat tetapi kerap kali cita rasanya kurang kuat. ”Tapi, mereka (Dominic dan William) bisa membuat makanan enak meski dimasak dengan sehat, begitu juga bahan-bahan yang digunakan,” katanya.
Yasha Chatab, pendiri komunitas lari Indorunners, mengungkapkan kenikmatan menyantap aneka sajian itu dengan mata berbinar-binar. ”Makanannya enak banget. Banyak orang yang lari hanya untuk menebus, istilahnya dosa, karena kepingin makan enak di sembarang tempat,” ucapnya.
Padahal, jika tak diimbangi makanan sehat, bisa jadi pelari malah lemas setelah berolahraga. Para pengunjung Food for Sport and Performance bisa melihat Dominic dan William membuat masakan yang sehat sekaligus sedap. Proses memasak itu pun cukup simpel.
”Masakan sehat bisa sangat nikmat kalau kita memakai bahan-bahan yang benar,” ujar Dominic. Setelah sebulan puasa, yang juga menyehatkan, gaya hidup makan sehat jangan sampai kendur lho!