Dunia Tanpa The Beatles
Setahun belakangan ini sepertinya menjadi tahun ”kebangkitan kembali” para raksasa band dan musisi dunia legendaris, berikut sejumlah mahakarya mereka. Mereka muncul lagi lewat berbagai platform hiburan. Selain di layar perak, dihadirkan pula di layar kaca oleh penyedia jasa tayangan dan konten streaming.
Sebut saja mulai dari film Bohemian Rhapsody. Film ini tak hanya memunculkan kembali kenangan akan nama besar mendiang biduan flamboyan, Freddie Mercury, dari megaband dunia asal Inggris, Queen, melainkan juga melambungkan nama dan karier Remi Malek, sang pemeran Freddie dalam film itu.
Juga kisah tentang perjalanan band glam-rock urakan asal California, Amerika Serikat, Motley Crew, dalam film drama biografi, The Dirt, yang diproduksi dan didistribusikan Netflix per Maret 2019. Tak ketinggalan film biografi drama musik penyanyi eksentrik Elton John dalam Rocketman, yang juga diluncurkan Maret lalu.
Masih tentang grup band legendaris, kali ini film Yesterday berkisah tentang The Beatles dan lagu-lagu hitsnya, tetapi dengan pendekatan yang unik dan berbeda. Sejak awal cerita penonton diajak untuk berfantasi seperti apa dunia tanpa band yang diawaki kuartet John Lennon, Paul McCartney, George Harrison, dan Ringo Starr tersebut.
Bagi penggemarnya, seperti juga dikutip dalam sentilan dialog di dalam film, dunia atau kehidupan tanpa The Beatles adalah hal yang sangat buruk. Namun oleh sang penulis naskah, Richard Curtis, dan sutradara Danny Boyle, pertanyaan itu dijawab menjadi sebuah kisah petualangan menarik dan unik dari seorang musisi nyaris gagal, Jack Malik (Himesh Patel).
Setelah yakin akan menyerah dan menggantung gitarnya untuk kembali menjadi guru atau serius menekuni pekerjaan paruh waktunya sebagai pelayan toko grosir, Jack mengalami sebuah kejadian dramatis, yang benar-benar mengubah garis tangan dan jalan hidupnya, dari bukan siapa-siapa menjadi seorang bintang besar.
Sebuah kecelakaan aneh, lantaran bersamaan terjadinya dengan padamnya seluruh listrik di dunia secara bersamaan selama 12 detik, menimpa Jack saat perjalanan pulang ke rumahnya. Sebelum kecelakaan ditabrak sebuah bus itu terjadi dan merontokkan dua gigi atas depannya, Jack baru saja membulatkan tekad untuk berhenti menyanyi.
Manajer Pro Bono sekaligus sahabatnya sejak kecil, Ellie (Lily James), sudah memintanya untuk mempertimbangkan kembali langkah putus asa itu. Ellie meyakinkan kalau mukjizat bisa kapan saja terjadi dan ternyata memang hal itulah yang menjadi awal kisah unik Jack ke depan.
Sesadarnya dia dari kecelakaan, Jack semakin lama semakin yakin kalau ada sesuatu yang aneh terjadi. Awalnya dengan orang-orang di sekeliling dirinya dan belakangan ternyata terjadi ke seluruh dunia. Mereka semua tak kenal sama sekali apa dan siapa itu The Beatles. Tak hanya itu, lagu-lagu hits grup band legendaris tersebut juga tak dikenal apalagi umum dinyanyikan sementara rekaman dan catatan tentang itu juga nihil.
Kesadaran tentang adanya keanehan itu bermula saat Jack menyanyikan salah satu lagu hits berjudul sama dengan judul film ini. Ketiga teman dekatnya, termasuk Ellie, terkagum-kagum saat Jack membawakan lagu itu dengan gitar hadiah mereka sekaligus perayaan kembali sehatnya Jack setelah kecelakaan.
Jack yang penasaran mendengar jawaban aneh dari teman-temannya lalu bertanya ke ”Google”, yang justru semakin menambah keterkejutan dan keheranannya. Saat dia mengetik kata ”The Beatles”, keterangan yang muncul justru informasi tentang kumbang (beetles). Begitu pula hal-hal lain terkait band legendaris dan awaknya tak ia temukan lewat mesin pencari itu.
Ide unik
Lantas dari mana ide cerita nyeleneh soal bagaimana dunia tanpa The Beatles itu berasal?
Richard Curtis, penulis naskah, berkisah awalnya ia didatangi salah seorang produser dengan membawa sebuah ide cerita Jack Barth, tentang seorang musisi yang menjadi satu-satunya orang yang ingat tentang The Beatles serta lagu-lagunya di dunia di mana band legendaris itu tidak pernah ada.
Begitu naskah selesai ditulis, Curtis langsung menghubungi Danny Boyle untuk menyutradarai naskahnya itu. Keduanya memang sudah lama berteman dan mengenal baik. Boyle sendiri mengaku tertarik dengan ide yang menurutnya simpel, ketika dunia tak mengenal The Beatles, selain beberapa orang terutama seorang penyanyi lokal yang putus asa asal kota kecil, Suffolk.
”Saya pikir mereka (The Beatles) pasti menyukai ide unik ini. Sepertinya ide itu juga masuk dalam selera humor mereka. Benar-benar tipikal selera humor dan keberanian mereka mengingat mereka semua adalah orang-orang yang gemar bereksperimen,” ujar Boyle, seperti dikutip kantor berita Reuters.
Boyle menambahkan, Ringo Starr dan janda mendiang George Harrison telah menonton film karyanya itu dan memberi dukungan tertulis. Sementara Paul McCartney, katanya, sepertinya belum sempat menonton film Yesterday, tetapi berkomentar positif saat melihat trailernya. Kepada janda mendiang John Lennon, Yoko Ono, Boyle mengaku telah berkirim surat.
Satu faktor lain yang juga membuat film ini menarik adalah kehadiran penyanyi asal Inggris, Ed Sheeran. Pemenang empat Grammy Award, enam Billboard Music Awards, dan enam BRIT Awards itu berperan sebagai dirinya sendiri.
Ed diceritakan terpesona pada Jack dan lagu-lagu ciptaannya. Selain kagum pada betapa ”produktifnya” Jack, Ed juga memuji karya-karya Jack, yang tentu saja lagu-lagu hits The Beatles, sebagai setingkat maestro yang sangat indah dan tak tertandingi, bahkan oleh dirinya.
Awalnya peran Ed dibuat untuk dimainkan vokalis Coldplay, Chris Martin, yang sayangnya menolak. Ed sendiri terbukti sangat serius memainkan perannya. Bahkan, dalam salah satu adegan ikonik di film ini, dia membawakan lagu, yang memang dia ciptakan sendiri sejak lama tetapi belum pernah dia publikasikan berjudul ”Penguin”.
Selain dapat menikmati sejumlah tembang-tembang hits lawas The Beatles lain macam ”Hey Jude”, ”The Long and Winding Road”, ”Let It Be”, ”In My Life”, ”Here Comes The Sun”, ”Eleanor Rigby”, ”Strawberry Fields”, ”Back in the USSR”, serta banyak lagi, film ini juga menampilkan kisah perjalanan cinta romantis antara Jack dan Ellie.
Akankah film ini sukses dan mengembalikan ”demam” lagu-lagu The Beatles? Kita tunggu saja.