JAKARTA, KOMPAS — Perhimpunan Penempuh Rimba dan Pendaki Gunung Wanadri siap menyelenggarakan kembali lomba lari lintas alam bertajuk Wanadri Trail Run 2019 pada Minggu, 21 Juli 2019 di Ciater Highland Resort Kabupaten Subang, Jawa Barat.
Selain ajang menantang unjuk kekuatan dan ketahanan bagi penyuka olah raga lari dan pencinta alam dari berbagai daerah, Wanadri Trail Run 2019 juga digelar untuk menyokong potensi pariwisata di Jawa Barat. Kategori lomba kali ini adalah Trail Run 50 Km, Trail Run 25 Km, Trail Run 13 Km, Fun Trail Run 5 Km, dan National Championship 50 Km. Untuk informasi lebih lanjut silakan kunjungi situs web wanadri-run.com
“Wanadri Trail Run adalah lomba lari lintas alam. Kita adakan dalam rangka mendukung pariwisata di Jawa Barat. Idenya bahwa Wanadri besar dari Jawa Barat. Jadi, kita lakukan sesuatu untuk Jawa Barat dengan ikut mempromosikan pariwisata daerah supaya orang datang,” kata Direktur Utama PT Wana Adri Nusantara Gustav Husein selaku penyelenggara Wanadri Trail Run 2019, sebagaimana rilis yang diterima Kompas Minggu (30/6/2019) malam.
Gustav Husein, yang akrab dengan sapaan Kang Ocim menyatakan, pendaftaran event trail run sudah dibuka sejak 3 Maret 2019. Penggemar olah raga lari, pencinta alam, dan masyarakat yang hendak turut berlomba punya cukup waktu untuk mempersiapkan segala sesuatunya.
Dari sisi penyelenggaraan, Kang Ocim menyebut hampir seluruh jajaran panitia melibatkan anggota Wanadri. Mereka ada yang menjadi race director, marshall hingga tim survei lintasan. Pada pelaksanaannya nanti, peserta Wanadri Trail Run 2019 akan melintasi alam di kawasan Ciater dengan didominasi trek tanah, bebatuan, dan offroad serta sedikit jalan aspal.
Mengingat antuasiasme peserta pada gelaran tahun lalu yang mencapai 300 orang, penyelenggara Wanadri Trail Run 2019 menargetkan 500 peserta dari semua kategori.
Kulari ke Hutan
Sementara itu, pada acara lari gembira (fun run) Kulari ke Hutan 2019 di Gelora Bung Karno Jakarta, Minggu (30/6/2019), gerai Taman Buru Masigit Kareumbi (TBMK) mendapat sambutan cukup baik dari pengunjung.
”Sambutan pengunjung cukup baik. Bahkan, tadi ada yang foto-foto dan minta di-tag ke media sosial TBMK. Ada juga yang membeli suvenir berupa bloknot TBMK,” kata Achmad Jerry, Koordinator Even TBMK Kareumbi. Jerry juga menjelaskan bahwa kegiatan Kulari ke Hutan ini menjadi ajang yang tepat untuk mengampanyekan program dari salah satu pilar kegiatan Wanadri, konservasi.
Adapun Manajer Tim Pengelola TBMK Sandyakala Ning Tyas, yang akrab dengan panggilan Kang Echo, menyebutkan TBMK sudah beberapa kali berpatisipasi dalam kegiatan serupa. “Sebelumnya, kami juga sudah dua kali berpatisipasi dalam Tahura Run dan sekali di Wanadri Trail Run,” ujarnya.
TBMK, yang dikelola secara bersama oleh Koperasi Wanadri dan BKSDA Jawa Barat, hadir untuk mengampanyekan program adopsi pohon yang menjadi tema acara. ”Kami mendapat kesempatan untuk mengampanyekan program-program konservasi yang telah dan sedang kami lakukan seperti Wali Pohon, Wali Fauna, dan Wali Mangrove,” katanya.
Kali ini, TBMK ikut menjadi salah satu mitra penyelenggara adopsi pohon bersama tiga penyelenggara lainnya, yaitu Yayasan Asri, WWF my baby trees, dan KKI WARSI.
Pada acara Kulari ke Hutan 2019 ini terkumpul 1.171 adopsi pohon dari 619 pelari. Co-founder Hutan Itu Indonesia, Rinawati Eko, menerangkan bahwa jumlah pohon yang teradopsi mengalami peningkatan. “Jumlah pohon yang teradopsi mengalami peningkatan. Sebelumnya, 1.063 pohon teradopsi. Pohon-pohon tersebut akan diasuh oleh lembaga asuh, salah satunya Alam Sehat Lestari (ASRI),” ujarnya. (*)