17 Pasang Pengantin Akan Dinikahkan di Lokasi Unik di Magelang
Sebanyak 17 pasangan pengantin akan dinikahkan berbarengan di lima lokasi unik di kompleks Universitas Muhammadiyah Magelang seperti di atas crane otomotif, di ketinggian sekitar 10 meter di arena tembok panjat dinding, di radio, tangga darurat dan laboratorium.
Oleh
REGINA RUKMORINI
·3 menit baca
MAGELANG, KOMPAS- Sebanyak 17 pasangan pengantin akan dinikahkan berbarengan di lima lokasi unik di kompleks Universitas Muhammadiyah Magelang, Jawa Tengah, 6 Agustus 2019. Lima lokasi tersebut adalah di atas crane otomotif, di ketinggian sekitar 10 meter di tembok panjat dinding, di radio, tangga darurat dan laboratorium.
Pernikahan 17 pasangan ini dilaksanakan dalam acara bertajuk "Nikah Bareng Agustusan" bertema "Merajut Cinta di 74 Tahun Indonesia Merdeka". Acara ini diselenggarakan oleh Ikatan Alumni (IKA) Universitas Muhammadiyah Magelang (UMM) dalam rangka merayakan Milad Universitas Muhammadiyah Magelang ke-55, sekaligus juga memperingati hari Proklamasi Kemerdekaan RI ke-74.
Ketua Pelaksana Golek Garwo dan Nikah Bareng Agustusan RM Ryan Budi Nuryanto mengatakan, prosesi pernikahan dan baju yang dikenakan pengantin berikut pengiringnya, nantinya juga akan dirancang unik menyesuaikan lokasi masing-masing.
“Untuk pernikahan di laboratorium misalnya, baju yang dipakai pasangan pengantin akan dirancang seperti jas laboratorium, dan cincinnya mungkin nanti akan ditempatkan dalam bejana reaksi atau semacamnya,” ujarnya, Rabu (3/7/2019).
Sebanyak 17 pasangan tersebut nantinya dibebaskan untuk memilih satu dari lima lokasi tersebut yang dirasa paling cocok bagi mereka.
Nikah Bareng Agustusan adalah acara pernikahan bersama yang digelar secara gratis, tanpa ada biaya apa pun yang dibebankan pasangan pengantin. UMM dalam hal ini, memberikan bantuan biaya pernikahan di Kantor Urusan Agama (KUA), mahar, cincin pernikahan, serta akan memberikan bantuan busana pengantin. Di akhir acara, juga akan digelar resepsi dengan konsep kerakyatan.
Karena dilakukan dalam rangka memperingati Proklamasi Kemerdekaan RI, maka prosesi pernikahan nantinya juga bermuatan nilai-nilai kebangsaan dan cinta tanah air. Hal itu diwujudkan dengan pengibaran bendera Merah Putih dan pembacaan teks proklamasi saat prosesi.
Acara Nikah Bareng Agustusan ini, lanjut Ryan, juga disusun dengan muatan nilai-nilai perjuangan. Karena, menurut dia, pilihan tempat dan prosesi pernikahan yang sengaja dibuat unik itu membutuhkan upaya atau “perjuangan” pengantin untuk melakukannya.
Untuk pernikahan yang dilaksanakan di dinding yang menjadi area panjat dindingmisalnya, perjuangan ditunjukkan dengan keberanian pasangan pengantin melakukan ijab qabul di ketinggian 10 meter. “Sama seperti kemerdekaan, semua proses pernikahan yang unik ini menegaskan bahwa pernikahan pun menjadi sesuatu yang harus diperjuangan,” ujarnya.
Pernikahan pun menjadi sesuatu yang harus diperjuangan (Ryan Budi Muryanto)
Hingga Rabu (3/7/2019) siang, sudah ada 10 pasangan calon pengantin yang mendaftar untuk menjadi peserta Nikah Bareng Agustusan. Delapan pasangan diantaranya berasal dari Kota Magelang dan Kabupaten Magelang, sedangkan dua pasangan lainnya berasal dari Aceh dan Palangkaraya, Kalimantan Tengah.
Bukan persoalan pribadi
Wakil Rektor II Mujahidun mengatakan, menikah sebenarnya bukanlah masalah pribadi. Terbukti, setiap pernikahan membutuhkan aturan hukum, butuh kehadiran masyarakat atau orang lain, dan juga membutuhkan perayaan.
Bagi sebagian orang, menikah juga bukan hal yang mudah untuk dilakukan karena adanya kendala psikologis ataupun kendala ekonomi.
Dalam hal ini, lanjut Mujahidun, UMM mencoba membantu mengatasi kendala ekonomi tersebut, dengan menyelenggarakan acara "Nikah Bareng Agustusan" yang digelar gratis tanpa membebankan biaya apa pun pada pasangan pengantin.
Ryan menyadari betul bahwa pernikahan bukanlah hal yang mudah untuk diwujudkan. Ryan mengaku, dirinya sempat kesulitan mencari jodoh, dan akhirnya pada usia 30 tahun, setelah menemukan pasangan, dia menikah dalam acara nikah bareng bersama 54 pasangan di Bantul, DIY.