Garmin MARQ, Kasta Baru Jam Premium
Presiden dan CEO Garmin Cliffton A Pemble tiba-tiba saja melepas jam tangannya yang terpasang di pergelangan tangan kirinya. ”Kamu mendapat kesempatan untuk melihat pertama kalinya sebelum besok kita bedah saat peluncuran,” ujarnya ramah kepada Kompas yang duduk bersebelahan saat jamuan makan malam.
Cliff memamerkan produk teranyar kebanggaan perusahaan yang dipimpinnya, sebuah jam premium Garmin MARQ. Malam itu Cliff memamerkan Garmin MARQ Aviator berbahan titanium dengan bezel keramik, salah satu dari lima seri jam mewah tersebut.
Pada Selasa (25/6/2019) malam, bersama Global Outdoor Segment Leader Bradley C Trenkle, Managing Director Asia Tenggara dan India Engelhard (Al) Sundoro serta tim Garmin lainnya mengajak sejumlah wartawan dari beberapa negara Asia untuk makan malam. Mereka menjamu para wartawan di restoran Italia, Diamond Tony, di lantai 85 Taipei 101, yang pernah dikenal sebagai gedung pencakar langit tertinggi di dunia dengan ketinggian 508 meter.
Keesokan harinya, Cliff mengenalkan perjalanan Garmin selama 30 tahun yang dirayakan dengan peluncuran rangkaian jam premium Garmin MARQ di Taipei, Taiwan. Pelopor teknologi GPS itu memasuki era baru karena mereka kini tidak hanya memproduksi berbagai gawai teknologi GPS. Garmin MARQ diposisikan sebagai jam mewah disejajarkan dengan jam-jam premium lainnya, seperti yang selama ini dikenal masyarakat luas.
Kehadiran Garmin di pasar jam premium merupakan babak baru dalam sejarah perjalanan perusahaan yang selama ini dikenal sebagai penghasil gawai-gawai GPS dan ditempa pengalaman di bidang penerbangan, otomotif, kelautan, alam bebas, serta olahraga.
”Garmin mendefinisi ulang pasar jam tangan petualangan. Saatnya kami menciptakan jam tangan premium dengan utilitas modern dan fitur-fitur cerdas,” kata Presiden dan CEO Garmin Cliff Pemble saat mengenalkan Garmin MARQ kepada sejumlah wartawan dari beberapa negara Asia, termasuk Kompas dari Indonesia, yang hadir dalam peluncuran jam premium itu di Taipei, Rabu (26/6).
Cliff pun optimistis kehadiran seri MARQ dengan kemampuan khusus ini, akan membantu para penggunanya tampil lebih di lingkungan pilihannya dan meningkatkan performanya.
Mereka memang tidak main- main sebelum meluncurkan produk yang diperkirakan beredar di Indonesia pada bulan Juli-Agustus tersebut. Garmin setidaknya membutuhkan waktu hampir empat tahun untuk pengembangan MARQ, mencari dan menemukan bahan-bahan terbaik. Tali (strap) jam untuk Garmin MARQ Captain, misalnya, menggunakan semacam tali nilon sangat kuat yang diproduksi di Perancis selatan.
”Kami menemukan sebuah perusahaan keluarga yang memproduksi bahan tali yang kami cari,” kata Bradley. Karena MARQ Captain dimaksudkan untuk para pelayar atau penghobi kemaritiman, tali jam tersebut tidak saja kuat tahan tarikan dan gesekan, tetapi juga tahan air garam.
Semua jam premium MARQ ditempa dari bahan titanium, termasuk ”kaca” jam yang terbuat dari kristal safir dengan balutan bezel keramik. Dengan berbagai keunggulan dan kecanggihannya, Garmin seakan ingin menempatkan produksi teranyarnya sebagai kasta baru dalam jajaran jam premium.
Akurat dan teruji
Saat kami mengunjungi pabrik Garmin di Guishan District, Taoyuan, sekitar 30 kilometer arah barat Taipei, tampak pengerjaan keping demi keping produk mereka mengalami proses yang rumit dan panjang, mulai dari riset hingga pengujian materi yang detail. Ruangan pabrik tidak saja steril—setiap mereka yang masuk bukan saja harus menggunakan baju, penutup kepala serta alas kaki khusus—tetapi juga disterilisasi dalam sebuah ruangan khusus.
Pengerjaan jam dilakukan memang dengan komputerisasi dan robot yang rumit, tetapi pekerja memperlakukan produk secara satu demi satu. Seorang pekerja ibarat seorang perajin yang merangkai satu demi satu komponen dan menyatukannya menjadi sebuah karya seni. Setiap memasang satu komponen jam, secara otomatis komputer akan memindah sejauh mana telah berfungsi secara sempurna.
Begitu pula saat pengujian, para teknisi memperlihatkan bagaimana jam-jam Garmin diuji secara detail. ”Jadi, jangan bandingin, ya, tali jam palsu yang murah dan banyak beredar dengan tali (strap) jam aslinya,” ujar Marketing Manager Garmin Indonesia Rian Krisna, yang menemani wartawan dari Indonesia.
Di atas sebuah alat tampak selembar strap jam yang ditarik dari dua sisi dengan kekuatan beberapa kilogram. Selain itu, tali-tali tersebut juga dilumuri dengan berbagai cairan bahan kimia dari asam atau larutan yang menyerupai keringat manusia untuk menguji kekuatannya terhadap kondisi alami sesungguhnya saat dipakai penggunanya.
Jam-jam juga dijatuhkan dari ketinggian untuk menguji ketangguhannya. Pengujian itu bukan dilakukan belasan atau puluhan kali, melainkan hingga ribuan kali. Tombol-tombol Garmin MARQ, misalnya, diuji dengan mesin ditekan hingga lebih dari 20.000 kali. Sementara sebuah Garmin MARQ dipaksa untuk diaduk dan diputarkan dalam serpihan-serpihan sejenis pasir kaca untuk menguji kekuatan permukaan kaca, bezel, dan talinya.
”Lihat sama sekali tidak ada goresan, kan?” ujar seorang penguji memperlihatkan kondisi jam MARQ saat diangkat dari tempat pengujiannya. Garmin MARQ juga teruji di kedalaman air hingga 100 meter di bawah laut dengan tekanan 10 atmosfer.
Menurut Managing Director South Asia and India Engelhard (Al) Sundoro, Garmin melihat Indonesia dan Asia sebagai pasar yang menarik bagi Garmin.
Kehadiran Garmin di Indonesia selama 15 tahun lebih melalui berbagai perangkat GPS yang selama ini dikenal baik oleh masyarakat Indonesia menjadikan Garmin juga optimistis. Dukungan after sales service, kebijakan satu harga untuk seluruh Indonesia, serta perangkat yang wearable menjadi keunggulan Garmin.
”Masyarakat juga mengenal perangkat Garmin selalu menyajikan data yang akurat serta penggunaan yang awet,” kata Engelhard. Tren gaya hidup sehat masyarakat Indonesia yang semakin membaik juga menambah keyakinannya, produk- produk Garmin semakin mendapat tempat di Indonesia.