Tambah Investasi Rp 500 Miliar, Mitsubishi Optimistis dengan Indonesia
Mitsubishi Motors Corporation dari Jepang tetap memandang Indonesia sebagai pasar yang sangat penting. Oleh sebab itu, pabrikan berlogo tiga berlian itu tak ragu menambah investasi di sini dan akan terus meluncurkan mobil berteknologi baru.
Oleh
Dahono Fitrianto
·4 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Mitsubishi Motors Corporation dari Jepang tetap memandang Indonesia sebagai pasar yang sangat penting. Oleh sebab itu, pabrikan berlogo tiga berlian itu tak ragu untuk menambah investasinya di sini dan akan terus meluncurkan mobil-mobil berteknologi baru, termasuk mobil listrik.
Demikian disampaikan Pemimpin Umum Mitsubishi Motors Corporation (MMC) Osamu Masuko dalam jumpa media di Jakarta, Rabu (17/07/2019). Masuko, yang pernah menjabat Presiden Direktur PT Kramayudha Tiba Berlian selaku agen pemegang merek Mitsubishi di Indonesia pada 1997-2002, mengatakan, fokus terhadap pasar Indonesia akan terus ditingkatkan.
Salah satu bentuknya adalah peluncuran tiga mobil baru Mitsubishi pada ajang Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) 2019 di ICE BSD City, Tangerang, Banten, Kamis (18/07/2019) ini. Tiga mobil itu adalah New Mitsubishi Triton, Mitsubishi Eclipse Cross, dan Mitsubishi Outlander PHEV.
Outlander PHEV adalah mobil pertama dengan teknologi plug-in hybrid electric vehicle (PHEV) yang diluncurkan Mitsubishi di kawasan Asia Tenggara. ”Kami memilih Indonesia sebagai negara pertama di Asia Tenggara untuk memperkenalkan Outlander PHEV karena kami ingin masyarakat Indonesia tahu pertama dan mengenal mobil ini, kemudian memahami dan menggunakannya di berbagai bidang di sini,” ujar Masuko.
Masuko mengingatkan bahwa Outlander PHEV tidak hanya berfungsi sebagai alat transportasi untuk membawa orang dari titik A ke titik B, tetapi juga bisa diberdayakan sebagai fungsi lain, misalnya unit pembangkit daya listrik. ”Ada pengalaman warga Hokkaido yang bisa bertahan hidup selama 10 hari setelah terjadi gempa hanya dengan mengandalkan listrik dari mobil PHEV ini,” kata pria yang menganggap Indonesia sebagai rumah keduanya itu.
Menambah investasi
Salah satu penyebab keyakinan MMC terhadap Indonesia adalah keberhasilan pemasaran produk-produk mereka di Indonesia. Terutama dalam dua tahun terakhir, sejak peluncuran MPV Mitsubishi Xpander, penjualan Mitsubishi di Indonesia melonjak tajam.
”Tahun lalu, kami menjual 140.000 mobil di Indonesia saja, yang merupakan penjualan tertinggi selama Mitsubishi beroperasi di Indonesia, dan menjadi salah satu penyumbang penjualan terbesar Mitsubishi di seluruh dunia. Khusus Mitsubishi Xpander, saat ini sudah terjual 160.000 unit di Indonesia hanya dalam waktu dua tahun,” papar Masuko yang didampingi para petinggi Mitsubishi di Indonesia.
Sukses Mitsubishi Xpander ini diharapkan disusul dengan sukses serupa di negara lain. Hingga saat ini, Xpander yang diproduksi di pabrik Mitsubishi di Cikarang, Jawa Barat, telah diekspor ke 12 negara di Asia Tenggara, Asia, Timur Tengah, Amerika Latin, dan Afrika. ”Kami berencana untuk meningkatkan ekspor itu ke 20 negara dalam waktu dekat,” lanjut Masuko.
Dengan sukses tersebut, MMC bermaksud menambah kapasitas pabrik yang dioperasikan PT Mitsubishi Motors Kramayudha Indonesia (MMKI) di Cikarang dari kapasitas 160.000 unit per tahun saat ini menjadi 220.000 unit per tahun pada tahun fiskal 2020. ”Nilai investasi yang kami tanamkan untuk peningkatan ini mencapai 4 miliar yen atau sekitar Rp 500 miliar,” kata Presiden Direktur PT MMKI Shinji Matsumura, yang bertanggung jawab pada produksi mobil-mobil Mitsubishi di pabriknya.
Terkait ambisi Mitsubishi untuk meraih angka penjualan tertinggi di Indonesia, Presiden Direktur PT Mitsubishi Motors Kramayudha Sales Indonesia Naoya Nakamura mengatakan, pihaknya tak terlalu memikirkan kompetisi dengan para rival terdekatnya, seperti Toyota dan Daihatsu. ”Kami lebih memikirkan kepuasan konsumen, itu yang menjadi fokus kami saat ini,” ujarnya.
Ia menambahkan bahwa selama ini pun produk-produk Mitsubishi sudah menguasai pangsa pasar signifikan di segmennya masing-masing. Mitsubishi Pajero Sport, misalnya, menguasai sekitar 50 persen pasar di segmen SUV medium. Mitsubishi Triton menguasai 63 persen pasar di segmennya. Adapun Mitsubishi L 300 juga menguasai 75 persen pasar di segmennya.
Dalam strategi lain, Mitsubishi Motors dan Mitsubishi Corporation juga melakukan investasi kepada Go-Jek, salah satu perusahaan digital sekaligus perusahaan penyedia taksi dan ojek dalam jaringan di Indonesia. Masuko mengatakan, hal ini perlu dilakukan sebagai salah satu antisipasi Mitsubishi menghadapi masa depan industri otomotif.
”Kita tidak tahu apakah 100 tahun ke depan bisnis di bidang ini masih bisa dilakukan semudah 100 tahun sebelumnya. Kita menghadapi berbagai tantangan, misalnya soal konektivitas, mobil otonom (swakemudi), hingga berbagi kendaraan (ride sharing). Untuk menghadapi itu semua, kita tidak bisa berjalan sendirian, harus mencari mitra baru dan aliansi-aliansi baru,” tutur Masuko yang hari ini menghadiri langsung peluncuran mobil-mobil Mitsubishi terbaru di ajang GIIAS 2019.