Hozhuma
Jika Tembok Besar menjadi salah satu keajaiban dunia yang dibangun bangsa China di masa lalu, di era modern keajaiban dunia kembali dibangun China melalui jembatan Hong Kong-Zhuhai-Makau.
Inilah jembatan di atas laut terpanjang di dunia yang menghubungkan tiga negara sekaligus, Hong Kong, China, dan Makau. Jembatan sepanjang 55 kilometer itu mulai dibangun akhir tahun 2009 dan resmi dibuka untuk publik pada 24 Oktober 2018. Inilah kebanggaan baru China yang sudah unjuk diri sebagai superpower dunia.
Sehari sebelum dibuka untuk publik, Presiden China Xi Jinping yang berpidato di depan para pemimpin negara bawahannya, Chief Executive Hong Kong Carrie Lam dan Chief Executive Makau Chui Sai On. Ia memuji pembangunan jembatan yang telah memecahkan banyak rekor dunia.
Jembatan Hong Kong-Zhuhai-Makau (Hozhuma) terdiri atas tiga bagian. Jembatan utama sepanjang 29,6 kilometer membentang di tengah muara Sungai Mutiara dan masuk ke wilayah China. Salah satu bagiannya adalah terowongan bawah laut sepanjang 6,7 kilo meter yang melewati dua pulau buatan. Bagian kedua adalah jalur di sebelah timur yang menghubungkan Hong Kong dari jembatan utama. Bagian ketiga adalah jalur di sebelah barat yang menghubungkan jembatan utama dengan Zhuhai.
Biaya total yang dibutuhkan membangun jembatan ini sebesar 18,8 miliar dollar Amerika Serikat atau sekitar Rp 252 triliun. Konstruksinya direncanakan bertahan hingga 120 tahun.
Sepanjang 21-25 April lalu, In-Con (Indonesia Consortium), perusahaan grosir paket wisata ke China, mengundang wartawan sejumlah media mengikuti perjalanan ke tiga kota, Hong Kong, Zhuhai, dan Makau, dengan melintasi Jembatan Hozhuma. Salah satu pemilik In-Con, Dewi Xue, menjelaskan, Jembatan Hozhuma merupakan destinasi wisata baru bagi mereka yang ingin bepergian ke tiga negara (China, Hong Kong, dan Makau) sekaligus.
Meski terbuka untuk publik, otoritas China membatasi kendaraan yang melintasi Jembatan Hozhuma. Wisatawan biasanya melintasi jembatan menggunakan shuttle bus dari pelabuhan khusus yang dibangun di Zhuhai, Hong Kong, dan Makau.
Pukul 09.00
Zhuhai
Titik pertama perjalanan menikmati Jembatan Hozhuma adalah Zhuhai, kota di delta Sungai Mutiara yang masuk administrasi Provinsi Guangdong. Zhuhai merupakan wilayah daratan China yang berbatasan dengan Makau. Seperti tetangganya, Shenzhen, Zhuhai juga menjadi zona ekonomi khusus pada awal tahun 1980-an.
Salah satu tempat menarik untuk menikmati Zhuhai di pagi hari adalah New Yuan Ming Palace. Ini adalah taman yang dibangun dengan merekonstruksi sebagian bekas istana dan Taman Kerajaan atau Yuanming Yuan di Beijing. Salah satu istana dan taman favorit semasa Dinasti Qing berkuasa di China (1644-1911). Yuanming Yuan hancur total pada 1860 oleh tentara Inggris dan Perancis selama Perang Candu. Sejak hancur, Yuanming Yuan tak dibangun kembali.
New Yuan Ming Palace memang sengaja dibangun untuk mengingatkan rakyat China akan keindahan Yuanming Yuan di Beijing. Di sini, pengunjung bisa berfoto dengan pose laksana permaisuri di era Dinasti Qing.
Selepas dari New Yuan Ming Palace, menjelang tengah hari kami menuju Zhuhai Opera House. Bangunan ikonik di muara Sungai Zhujiang. Bangunannya berbentuk kerang terbuka menjulang. Dari kejauhan tampak seperti kerang raksasa yang berdiri.
Zhuhai Opera House menjadi gedung teater modern pertama di China. Auditorium untuk menggelar konsernya memiliki 1.600 kursi. Tentu juga dilengkapi efek teknis akustik serta panggung untuk drama musikal, konser, dan pertunjukan skala besar lainnya.
Pukul 14.00
Makau
Menjelang sore, perjalanan dilanjutkan menuju Makau. Ini adalah bagian pertama perjalanan melintasi Jembatan Hozhuma di seksi ketiga, Zhuhai-Makau. Banyak hal yang bisa dinikmati di Makau, tetapi tentu saja yang terkenal adalah one stop entertainment: kasino, hotel, tempat belanja, dan sekaligus berbagai restoran.
Ada banyak model kasino seperti ini di Makau. Salah satu yang terbesar adalah The Venetian. Setiap kasino besar memiliki shuttle bus gratis tersendiri yang bisa mengantar wisatawan dari bandara ataupun terminal bus, menuju kasino-kasino tersebut. Di The Venetian dan kasino-kasino besar Makau, orang datang membeli hiburan. Meski hiburannya adalah berjudi.
The Venetian dibangun agar pengunjung tak ingat waktu. Setelah memasuki lobi dengan deretan restoran mewah, membentang luas kasino yang dilengkapi berbagai jenis permainan judi. Di atas kasino terdapat mal besar dengan atap yang digambar khusus menyerupai langit biru dengan awan putih terang. Malam terasa hilang di sini. Pengunjung menikmati siang hari sepanjang waktu.
Para pemilik kasino di Makau sepertinya tahu betul bagaimana mematahkan nasihat bijak filosof Baltasar Gracian y Morales: ”Berhentilah ketika Anda sedang menang. Semua penjudi terbaik melakukannya.” Mereka ingin membuat para penjudi yang datang ke Makau tak pernah berhenti.
Di luar kasino, hari tentu saja telah beranjak malam. Perjalanan dilanjutkan kembali menuju Zhuhai, melewati lagi Jembatan Hozhuma.
Pukul 09.00
Hong Kong
Dari Fuyuwan Holiday Hotel di Zhuhai, selepas sarapan, perjalanan dilanjutkan ke Hong Kong, melintasi bagian utama Jembatan Hozhuma. Titik awal keberangkatan ada di Pelabuhan Zhuhai.
Dari Pelabuhan Zhuhai, perjalanan ke Hong Kong diteruskan menggunakan shuttle bus khusus yang memang beroperasi 24 jam melintasi Jembatan Hozhuma. Ada dua jenis bus yang digunakan sebagai shuttle. Bus biasa dan bertingkat.
Pilihan terbaik untuk bisa menikmati Jembatan Hozhuma adalah menggunakan bus tingkat dan memilih duduk di kursi terdepan tingkat atas. Penumpang disuguhi lengkungan kabel pada tiga konstruksi jembatan gantung yang menjadi penyangga bagian utama Jembatan Hozhuma ini. Tiang-tiang penyangga kabel jembatan gantung itu didirikan di atas pulau buatan.
Perlahan saat memasuki jembatan, angin laut mulai menerpa kencang. Bus berjalan perlahan. Sedemikian teraturnya sampai tak ada saling menyalip di antara shuttle bus ini. Kendaraan pribadi yang melewati Jembatan Hozhuma juga dibatasi. Hanya kendaraan pribadi yang mendapat izin, yang bisa melintas. Selebihnya, mereka yang ingin melintas harus menggunakan shuttle bus.
Setelah melewati tiga tiang utama yang dijadikan titik bentangan kabel Jembatan Hozhuma, bus mulai memasuki wilayah perairan Hong Kong. Sebelum masuk wilayah daratan, bus melewati terowongan bawah laut. Terowongan ini juga tercatat sebagai terowongan bawah laut terpanjang di dunia (6,7 km) yang digunakan sebagai lalu lintas kendaraan.
Ujung Jembatan Hozhuma di wilayah Hong Kong persis berada di dekat dengan Bandara Internasional Hong Kong.
Pukul 12.00
Perhentian pertama kami di Hong Kong adalah Tsim Sha Tsui, distrik perbelanjaan dan hiburan di Kowloon. Setelah makan siang, perjalanan diteruskan menuju salah satu spot terkenal di Hong Kong, yaitu Avenue of Stars. Ini adalah kawasan pejalan kaki di tepi laut yang menggambarkan perjalanan industri perfilman Hong Kong.
Di Avenue of Stars ada tapak tangan sejumlah bintang film terkenal Hong Kong. Memang kawasan ini dibuat meniru Hollywood Walk of Fame. Di salah satu sudut Avenue Stars terdapat patung Bruce Lee tengah memperagakan jurus kungfu.
Tak jauh dari Avenue of Stars terdapat kawasan perbelanjaan paling sohor di Hong Kong, Harbour City. Mal dan berbagai butik mode terkenal dunia berjajar di sepanjang Harbour City. Menyusuri jalanannya akan jamak ditemui antrean pengunjung masuk butik-butik mode terkenal.
Apabila tak cukup punya uang berbelanja di sini, jangan khawatir, Hong Kong juga menyediakan tempat berbelanja untuk mereka yang berkantong pas-pasan. Nama tempatnya Ladies Market.
Butuh waktu 15 menit dari Harbour City menuju Ladies Market. Namun, kata pemandu wisata asal Bandung yang mengantar kami sepanjang perjalanan di Hong Kong, barang-barang di Ladies Market hampir semuanya berasal dari China. Jadi, apabila ingin berbelanja murah, tunggu sampai kembali lagi ke China daratan!