Meningkatnya bisnis dan tren kuliner masyarakat dimanfaatkan Mal Ciputra Jakarta, Grogol, Jakarta Barat, dengan mengadakan kembali acara kuliner bertajuk Kampoeng Legenda.
Oleh
Erika Kurnia
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Mal Ciputra Jakarta mencatat bahwa bisnis makanan dan minuman tumbuh paling signifikan dibandingkan dengan bisnis di sektor lainnya. Hal itu tercatat pada permintaan terhadap gerai makanan dan minuman yang meningkat setidaknya sepanjang semester awal 2019.
General Manager Mal Ciputra Jakarta Ferry Irianto mengatakan, pertumbuhan bisnis F&B mengalahkan bisnis ritel secara umum yang terbilang stabil. Pada semester lalu, secara tahunan pertumbuhan pembukaan toko makanan dan minuman naik di kisaran 10-15 persen. Saat ini, toko ritel makanan dan minuman baru 20 persen dari keseluruhan toko yang disewakan.
”Pertumbuhan ini signifikan terutama pada bisnis coffee shop dan beberapa jenis minuman. Ini sudah tumbuh beberapa tahun sebelumnya. Ke depan, potensinya pun masih bagus,” ujarnya saat mendatangi Redaksi Harian Kompas di Menara Kompas, Jakarta, Senin (12/8/2019).
Tren serupa juga dicatat Himpunan Penyewa Pusat Perbelanjaan Indonesia (Hippindo). Ketua Umum Hippindo Budiardjo Iduansjah menyebut, saat ini, banyak peritel segmen F&B yang antre menyewa gerai di mal.
”Dominasi makanan dan minuman cukup besar di setiap mal atau pusat perbelanjaan. Persentase tenant makanan dan minuman di setiap mal saat ini bisa mencapai 25 persen dari total lahan mal,” katanya seperti ditulis Kontan (3/2/2019).
Sepanjang triwulan I-2019, Badan Pusat Statistik mencatat, perekonomian nasional tumbuh 5,07 persen secara tahunan. Sektor konsumsi berkontribusi paling besar, yaitu sebanyak 56,82 persen dengan laju pertumbuhan tahunan 5,01 persen. Pertumbuhan konsumsi itu, menurut Sekretaris Jenderal Kementerian Perdagangan Karyanto Suprih, ditopang pertumbuhan bisnis waralaba di sektor kuliner (Kompas, 5/7/2019).
Riset Layanan Komersial Amerika Serikat yang bekerja sama dengan International Franchise Association pada 2018 menyebut, nilai penjualan waralaba sektor makanan dan minuman konsumer pada 2019 diproyeksikan dapat mencapai 56,29 miliar dollar AS. Angka ini tumbuh rata-rata 9 persen per tahun dibandingkan pada 2015.
Kuliner daerah
Meningkatnya bisnis dan tren kuliner masyarakat dimanfaatkan Mal Ciputra Jakarta, Grogol, Jakarta Barat, dengan mengadakan kembali acara kuliner bertajuk Kampoeng Legenda. Acara yang diselenggarakan pada 7-18 Agustus itu diadakan untuk mengisi Hari Ulang Tahun Kemerdekaan ke-74 RI.
Acara itu menyediakan 80 stan kuliner yang menjual beragam kuliner otentik dari berbagai provinsi di Indonesia. Seluruh penjual makanan dan minuman untuk acara tersebut pun dihadirkan langsung dari daerah asalnya, seperti sate padang Betbur Danguang Danguang dari Sumatera Barat hingga sate babi Bawah Pohon asal Pulau Dewata Bali.
”Menghadirkan kuliner legendaris langsung dari daerah asalnya bukanlah sesuatu yang mudah. Perlu upaya ekstra untuk meyakinkan para pelaku bisnis kuliner yang sudah tidak diragukan kualitas kelezatan makanan yang secara turun temurun diwariskan ke generasi berikutnya,” kata Ferry.
Mal Ciputra Jakarta juga bekerja sama dengan Jakarta Innovative & Interactive Solutions Communications untuk mengupayakan pelestarian budaya melalui kepedulian terhadap pelestarian kuliner legendaris Indonesia. Acara itu pun diisi dengan kegiatan gelar wicara yang menghadirkan pelaku bisnis kuliner hingga blogger makanan.