Madu Manuka, susu Anchor, coklat Whittaker’s, dan kiwi Zespri merupakan sejumlah nama merek produk makanan Selandia Baru yang telah mendunia. Meskipun produk olahan, citra makanan Selandia Baru identik dengan makanan sehat.
Perusahaan produsen produk makanan negeri “Kiwi” tersebut berupaya menjaga kualitas makanan mulai dari produksi hingga tiba di tangan konsumen. Bahkan, sebagian perusahaan juga menyertakan informasi mengenai asal dan jenis bahan yang digunakan untuk membuat produk.
“Sapi (untuk menghasilkan susu) disana dibiarkan berkeliaran bebas untuk makan rumput. Tidak ada yang di dalam kandang sepanjang hari,” kata Duta Besar Selandia Baru untuk Indonesia, Jonathan Austin dalam pembukaan Taste New Zealand 2019 di Jakarta, Selasa (3/9/2019).
Perusahaan produsen produk makanan negeri “Kiwi” tersebut berupaya menjaga kualitas makanan mulai dari produksi hingga tiba di tangan konsumen.
Cara produksi tersebut, lanjut Austin, sejalan dengan minat masyarakat saat ini. Masyarakat menginginkan produk makanan yang bersih, sehat, asli serta tanpa bahan kimia.
Sebagai anggota Organisasi untuk Kerja Sama dan Pembangunan Ekonomi (OECD), Selandia Baru terkenal sebagai negara pengekspor produk makanan.
Belakangan, Selandia Baru melirik potensi pasar Indonesia yang terus berkembang untuk menjual produk-produk makanannya. Indonesia masuk sebagai lima besar negara tujuan ekspor Selandia Baru, selain Jepang, China dan Australia.
Berdasarkan catatan Kedutaan Besar Selandia Baru, ekspor produk makanan ke Indonesia meningkat selama lima tahun terakhir. Pada 2018, ekspor makanan mencapai sekitar Rp 3,5 triliun (391,3 juta dollar Selandia Baru) atau 65 persen dari total nilai ekspor.
“Permintaan makanan yang sesuai dengan gaya hidup sehat masyarakat Indonesia terus meningkat. Untuk itu, produsen makanan Selandia Baru fokus menciptakan produk berkualitas tinggi dengan cita rasa dan nutrisi yang terjaga,” kata Diana Permana, Komisaris Perdagangan dan Perusahaan Selandia Baru, Kedubes Selandia Baru.
Diana tidak menampik, konsumen produk asal Selandia Baru di Indonesia merupakan kalangan masyarakat menengah ke atas. Akan tetapi, potensi konsumen untuk bertumbuh terus meningkat.
Promosi produk makanan Selandia Baru dilakukan secara teratur selama tiga tahun terakhir. Kali ini, Kedutaan Besar Selandia Baru bekerja sama dengan Ranch Market dan The Gourmet mengadakan Taste New Zealand 2019. Produk makanan Selandia Baru akan dipromosikan di gerai-gerai Ranch Market dan The Gourmet selama 1-30 September 2019.
Indonesia belajar
CEO PT Supra Boga Lestari Tbk (Ranch Market dan The Gourmet), Meshvara Kanjaya menyampaikan, dibandingkan Selandia Baru, produksi produk makanan lokal masih kalah jauh. Padahal, produk makanan Indonesia sejatinya tidak kalah dari segi rasa, kualitas, dan variasi jenis.
Rantai produksi produk makanan Indonesia masih dikerjakan secara tradisional, mulai dari penanaman, penanganan produk pasca-panen, pengiriman logistik, hingga pemasaran. Misalnya, buah segar Indonesia harus segera dikonsumsi ketika sampai di tangan konsumen agar tidak membusuk.
Oleh karena itu, Indonesia dapat mempelajari teknologi perusahaan Selandia Baru bagaimana membuat produk makanan dapat mendunia. “Selandia Baru identik sebagai contoh produsen makanan berkualitas dan segar. Harapannya, dengan hadir disini, produk Selandia Baru dapat memengaruhi kualitas makanan di Indonesia,” ujarnya.