Gaya Ishikawadi Masanobu
Eksplorasi cita rasa tradisional dalam presentasi modern seakan tiada habisnya. Di restoran Masanobu, pengunjung diajak menjelajah ragam rasa masakan Jepang modern.
Eksplorasi cita rasa tradisional dalam presentasi modern seakan tiada habisnya. Di restoran Masanobu, pengunjung diajak menjelajah ragam rasa masakan Jepang modern yang terinspirasi tradisi kuliner di Prefektur Ishikawa, tempat boga bahari yang segar menjadi keistimewaannya.
Meja-meja hampir terisi penuh saat waktu santap siang, Rabu (18/9/2019). Suasana santai terasa dari percakapan para pengunjung yang menyantap hidangan bersama-sama dengan teman atau keluarga. Di meja sebelah, tiga perempuan Jepang asyik berbincang-bincang diselingi tawa.
Masanobu yang buka di Jakarta pada April 2019 ini memang mengusung konsep santap kasual meskipun sekilas penampilannya seperti restoran andrawina alias fine dining. ”Meskipun kasual, kami usahakan tetap nyaman,” kata Claire Cynthia, Deputy of General Manager PT Intercontinental Culinary, yang menaungi Masanobu.
Cynthia mengakui, di tengah masyarakat urban Jakarta yang sudah sedemikian akrab dengan masakan Jepang, Masanobu perlu menawarkan sesuatu yang khas. Konsep utamanya adalah sajian kuliner modern Jepang yang diolah dari menu tradisional, terutama dari kawasan pesisir Jepang barat.
Masanobu merupakan nama keluarga yang berasal dari Ishikawa. Di daerah tersebut, ikan dan sari laut (seafood) segar adalah kunci untuk hidangan yang lezat. Di restoran Masanobu, bahan-bahan segar diolah sedemikian rupa untuk mempertahankan kesegaran dan rasa alaminya.
Keunikan hidangan di Masanobu tampak dari sajian menu pembuka yang berupa tapas atau makanan sekali lahap. Salah satunya adalah Smoke Salmon and Tamago Salad Whipping Cream Cheese, yaitu irisan salmon asap dan telur dicampur mayones, disajikan di atas garlic toast. Rasa gurih salmon, bawang, dan keju langsung membangkitkan selera makan.
Kreasi tapas dari makanan khas Jepang juga ditemui dalam menu Cheese and Mentaiko Mayonaise. Inspirasinya berasal dari onigiri atau nasi kepal. Menu itu menyajikan bulatan nasi putih kecil yang diselimuti keju leleh, telur ikan kod, mayones berwarna merah jambu dengan taburan keju parmesan dan kecap manis encer. Dalam satu kali lahap, aneka rasa gurih dan manis menyerbu mulut.
Tapas onigiri juga disajikan dengan pugasan unagi atau belut dan daging sapi wagyu. Belut dan daging sapi yang empuk dengan segera meleleh di mulut tanpa banyak usaha mengunyah.
Seperti lazimnya restoran Jepang, menu Sushi dan Sashimi tentu tidak ketinggalan. Tersedia aneka pilihan Sashimi, seperti salmon, maguro atau tuna, mekajiki atau ikan todak, ikura atau telur salmon, dan uni atau bulu babi.
Sushi disajikan dalam balutan nori atau rumput laut kering dan dalam taburan bubuk cabai. Menu Aburi Taru Taru Roll, misalnya, menyajikan nasi putih yang ditaburi bubuk cabai dengan pugasan daging sapi wagyu cincang yang dibakar dengan bumbu bawang, jahe, daun bawang, dan wijen.
Sederhana
Menu utama di Masanobu dimasak ala Teppan dan Robata. ”Meja teppan kami letakkan agak di belakang, tidak persis di hadapan pengunjung seperti biasanya konsep teppan, tetapi tetap bisa terlihat. Hal ini untuk mengantisipasi agar baunya tidak melekat di pakaian,” ujar Cynthia.
Menu Teppan yang ditawarkan cukup variatif, dari telur, daging babi, hingga daging sapi wagyu. Kami menyantap menu Wagyu Rump steak. Terdapat tiga pilihan saus, yakni wasabi shoyu, garlic butter, dan ontama shoyu. Kami pilih ontama shoyu, dengan telur rebus setengah matang berenang-renang di dalam kecap manis encer.
Daging sapi wagyu tidak dibumbui berlebihan sehingga kesegaran dan rasa alaminya tetap bertahan. Potongan daging sapi yang cukup besar tersaji di atas tumis bawang bombai dan tauge renyah yang berbumbu sederhana dengan taburan daun bawang.
Irisan kecil daging kemudian dicelup saus ontama shoyu yang cita rasanya pun tidak kompleks. Kuning telur bisa dilelehkan untuk memperkaya rasa gurihnya. Tak perlu usaha keras, wagyu seketika lumer setelah beberapa kunyahan saja.
Kejutan hadir dalam aneka varian menu Robata. Robata merupakan metode memasak mirip barbekyu, tetapi bahan makanan dimasak di atas arang panas dan menggunakan perapian lebar dan datar.
Masanobu menawarkan robata sayuran, ikan, dan daging. Untuk robata sayuran, pengunjung bisa memilih menu Asparagus Truffle and Onsen Tamago, yaitu asparagus panggang dengan telur rebus lembut di- letakkan di atasnya, lalu diberi taburan black truffle, dan cipratan kecap asin. Selain asparagus, ada pula ubi manis, jagung, dan jamur eringi.
Robata ikan meliputi ikan dan sari laut, seperti aji hiraki atau makarel, marugoto ika atau cumi-cumi, salmon, gindara, serta oh ebi atau udang besar. Marugoto ika disajikan satu ekor cumi utuh yang diiris-iris cukup tebal. Warnanya coklat kemerahan hasil panggangan, tetapi masih menampakkan kesegaran.
Rasanya benar-benar alami, sedikit manis tanda cumi tersebut masih segar saat dimasak. Tekstur dagingnya renyah. Tanpa cocolan saus mayones gurih yang disediakan pun, marugoto ika sudah cukup memuaskan indera perasa.
Menu Robata daging meliputi wagyu harami steak atau daging sapi wagyu, negi shio wagyu tounge atau lidah sapi, tori liver goma abura shio atau hati ayam, dan tori momo atau paha ayam. Khusus hidangan ayam, terdapat saus berbeda, yakni lemon mustard shoyu sauce dan garlic and ginger sauce.
Praktis
Masanobu menyediakan set menu makan siang, yakni hako zen. Berlokasi di Menara Astra di kawasan Sudirman yang sibuk, restoran ini mengantisipasi pengunjung yang sekadar ingin bersantap siang dengan praktis dan cepat karena harus kembali bekerja. ”Satu boks hako zen terdiri atas enam macam appetizer. Enam jenis itu bisa berbeda-beda setiap hari. Lalu, ada cawanmushi, acar, sup miso, nasi putih, dan kopi atau teh,” papar Cynthia.
Enam macam appetizer ditata dalam mangkuk-mangkuk kecil berdampingan dengan menu dasar lainnya. Hako zen bisa dikombinasikan dengan menu salad base, seperti kaisen salad wasabi shoyu dressing, berupa aneka irisan tipis sashimi, sayuran, dan saus dressing. Hako zen bisa juga dipadukan dengan menu meat base, misalnya mentaiko and cheese tori sasami katsu fry sauce and taru taru sauce berupa irisan daging ayam goreng dengan isian keju mozarella dan telur ikan kod serta saus.
Santapan diakhiri dengan hidangan penutup yang pahit manis, yakni matcha tiramisu. Paduan krim manis dan pahit matcha membasuh lidah yang terpapar rasa dominan gurih.
Menurut Cynthia, konsep restoran kasual yang diusung Masanobu memungkinkan pengunjung menikmati menu masakan Jepang modern yang variatif dengan harga terjangkau. ”Lebih baik reservasi dulu. Sebab, restoran selalu penuh, bahkan saat akhir pekan,” pesannya.