Starbucks Ukir Rekor Muri di Hari Kopi Internasional
Sebanyak 144 ”coffee masters” atau barista bersertifikat di bawah naungan Starbucks dari Jabodetabek dan Bali menggelar kelas kopi selama 24 jam tanpa henti.
Oleh
Sekar Gandhawangi
·2 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Jaringan kedai kopi Starbucks Indonesia mencatatkan rekor pada Museum Rekor-Dunia Indonesia atau Muri atas penyelenggaraan kelas kopi selama 24 jam tanpa henti. Kegiatan itu sekaligus menjadi perayaan atas Hari Kopi Internasional yang jatuh setiap 1 Oktober.
Penganugerahan rekor diberikan oleh Direktur Museum Rekor Dunia Indonesia (Muri) Osmar Semesta Susilo, di Jakarta, Selasa (1/10/2019). Menurut Osmar, ini rekor pertama yang bertema penyuluhan kopi dari barista kepada pelanggan.
”Jika rekor ini belum pernah ada di dunia, kami akan deklarasikan sebagai rekor dunia. Melalui rekor ini, kami harap Starbucks bisa tetap berinovasi serta menjunjung tinggi kopi dan barista Indonesia di mata dunia,” kata Osmar.
Menurut Osmar, ada empat kriteria untuk meraih rekor Muri. Keempatnya adalah sesuatu yang dilakukan secara perdana, memenuhi unsur superlatif, unik, dan langka. Rekor yang dicatat Starbucks dinilai memenuhi keempat unsur itu. Selain rekor kelas kopi tersebut, rekor lain yang pernah dicatat Muri terkait kopi antara lain cangkir kopi terbesar dan minum kopi dengan cangkir terbanyak.
144 barista
Dalam memecahkan rekor kelas kopi tersebut, ada 144 coffee masters atau barista bersertifikat di bawah naungan Starbucks yang terlibat. Para barista berasal dari Jabodetabek (Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi) dan Bali.
Masing-masing barista diberi waktu 10 menit untuk berinteraksi dengan pelanggan. Barista akan bercerita dan menunjukkan proses menyeduh kopi dengan teknik pour over. Pelanggan juga bisa bertanya apa pun soal kopi, termasuk merasakan cita rasa, keasaman, dan aroma kopi.
Ini seperti ditunjukkan salah satu barista, Lydia, yang menjadi barista ke-144 dalam kegiatan itu. Dia mengenalkan kopi Sumatera kepada pelanggan. Menurut dia, pelanggan antusias saat diberi penjelasan soal kopi.
Kopi Sumatera dipilih Starbucks sebagai kopi utama yang dijelaskan kepada para pelanggan. Alasannya karena banyak kopi blend produksi mereka yang menggunakan kopi Sumatera.
Chief Marketing Officer Starbucks Indonesia Liryawati mengatakan, cerita tentang kopi membuat pelanggan menjadi lebih bersemangat dan menghargai kopi yang mereka minum. ”Kami menganggap komunitas itu penting. Jadi, kopi tidak hanya soal menjualnya, tetapi juga berkumpul bersama dan saling berbagi cerita,” katanya.
Direktur Starbucks Indonesia Anthony Cottan menambahkan, selain untuk merayakan Hari Kopi Internasional, kegiatan ini sekaligus menjadi ajang pemersatu komunitas kopi.
Menurut dia, kopi merupakan representasi komunitas yang komunikatif. ”Terlepas dari hal-hal yang terjadi belakangan ini (di masyarakat), kami mau menampilkan hal baik yang bisa dilakukan di Indonesia. Kita punya banyak cerita dan orang-orang yang baik. Kami harap masyarakat bisa melihat bahwa hal ini bisa membawa orang-orang untuk berkumpul bersama,” tutur Cottan.