Mudahnya Pengiriman Foto dari Sony A7R IV
Dalam eksekusi foto jurnalistik, peran jarak fokus sebuah lensa sangat penting. Jarak panjang fokus amat menentukan dalam membingkai elemen-elemen dalam sebuah peristiwa.
Dalam eksekusi foto jurnalistik, peran jarak fokus sebuah lensa sangat penting. Jarak panjang fokus amat menentukan dalam membingkai elemen-elemen dalam sebuah peristiwa. Panjang fokus lensa yang sering digunakan pewarta foto antara 16 mm hingga 200 mm.
Ketepatan memilih jenis lensa dengan titik jarak fokus merupakan sebuah keberhasilan dalam merekam sebuah peristiwa yang terjadi dengan seketika.
Seorang pewarta foto biasanya memiliki lensa-lensa favorit yang ia gunakan saat melaksanakan tugasnya. Dalam sebuah liputan demonstrasi, misalnya, lensa 16-35 mm sering digunakan untuk menciptakan efek drama dalam peristiwa demonstrasi dan emosional subyek. Lensa dengan jarak fokus pendek ini juga memberikan kesan sang pewarta begitu dekat dengan peristiwa tersebut.
Kebiasaan penggunaan lensa tertentu juga dapat membuahkan gaya dan karakter fotografernya dalam menciptakan imajinasi visual lewat sebingkai foto.
Jarak fokus lensa 16-200 mm ini sudah tersedia di pasaran dalam satuan unit lensa. Namun, sayangnya lensa dengan panjang fokus yang sering disebut oleh kalangan fotografer dengan ”sapu jagat” ini kebanyakan memiliki diafragma kecil berkisar F3.5, memang kurang leluasa untuk berharap di kondisi pencahayaan rendah.
Konsep F2.8 Trinity lensa Sony yang terdiri atas 3 lensa dengan panjang fokus berbeda, di antaranya Sony FE 16 -35 mm F2.8 GM, FE 24-70 mm F2.8 GM, dan FE 70-200 mm F2.8 GM OSS, ketiga lensa merupakan lensa favorit yang dapat merangkum panjang fokus 16 mm hingga 200 mm. Ketiga lensa ini juga berperan penting saat bekerja dalam dua format media, merekam foto dan video.
Lensa 16-35 mm F2.8 biasa digunakan untuk pengambilan gambar lanskap atau establish, street photography, human interest story, dan segala momen sedekat mungkin dengan peristiwa. Lensa 24-70 mm digunakan untuk fotografi potret, street, serta wawancara narasumber untuk rekaman video. Lensa 70-200 mm untuk potret, foto olahraga, dan foto-foto yang membutuhkan ruang sempit dalam bingkai foto.
Didukung dengan diafragma besar F 2.8 memberikan kesan bokeh dan mampu mengatasi tingkat cahaya rendah.
Kompas mencoba Trinity lensa Sony ini untuk konsep multimedia, fotografi dan videografi disandingkan dengan kamera Sony A7R IV yang baru saja diluncurkan pertengahan tahun 2019 ini.
Kamera Sony A7R IV seharga Rp 50 juta ini memiliki kemampuan fotografi dengan resolusi 61 megapixel (9504 x 6336), full frame Exmor R CMOS sensor dikombinasikan dengan BIONZ X dalam image processing. Di sisi lain, rekam video berkemampuan 4K (3840 x 2160) 30 fps, bitrate 100 Mbps.
Seperti generasi mirrorless Sony sebelumnya, kamera ini juga dilengkapi dengan pendeteksi fokus mata manusia dan hewan, didukung sensor yang memiliki 567 titik deteksi auto focus.
Kompas mencoba kamera ini dengan data RAW berukuran 62.7 Mbyte (6240 x 3512 pixel) tanpa kompresi, untuk mengetahui kecepatan mengejar titik fokus dan kemampuan jumlah bingkai dalam merekam gambar.
Hasilnya, Kompas mendapatkan 86 foto dalam sekwen, meski pada bingkai berikutnya rana mulai melamban. Dari semua foto tersebut terlihat tetap konsisten pada titik fokusnya yang terjaga.
Pegangan atau hand grip pada kamera ini sedikit nyaman dalam genggaman, ada perubahan dalam bentuk desain, pegangan lebih besar sehingga lebih banyak ruang untuk jari pada saat kamera ini menggunakan lensa yang lebih besar.
Kecepatan pengiriman foto
Selain kemampuan resolusi 61 megapiksel, ada sesuatu yang baru dalam kamera Sony A7R IV ini. Sony sepertinya menangkap kebutuhan jurnalis dengan menyediakan menu baru berupa fasilitas File Transfer Protocol (FTP) pada saat pewarta foto membutuhkan kecepatan untuk mengirim foto ke meja redaksi.
Ada 10 kostum untuk akses koneksi FTP dalam kamera ini yang bisa menyimpan alamat IP (internet protocol address), yang dapat diatur sesuai keinginan alamat pengiriman foto secara cepat ke server yang dituju.
Cara kerja pengiriman foto via FTP ini tidak begitu sulit. Bahkan, pewarta foto bisa langsung mengirimkan foto dari tempat kejadian seketika itu juga setelah usai menekan rana.
Ada beberapa langkah sebelum pengiriman foto dilakukan, terutama bagi pewarta foto yang wajib untuk mencantumkan keterangan gambar (caption) pada fotonya. Pertama adalah mengunduh aplikasi IPTC Metadata Preset yang disediakan Sony pada situs resminya. IPTC metadata yang dibangun Sony ini merujuk pada standar internasional di bawah The International Press Telecommunications Council.
Kemudian mengisi beberapa info, terutama keterangan gambar yang menyangkut keseluruhan peristiwa yang terangkum dalam 5 W + 1 H, what (apa), who (siapa), when (kapan), where (di mana), why (kenapa), dan how (bagaimana). Semua data info ini kemudian diekstrak menjadi dokumen XML (extensible markup language) yang disimpan dalam kartu memori kamera.
Setelah data XML di kartu memori kamera, lakukan registrasi di menu IPTC Information dengan mengklik Write IPTC Info, secara otomatis data XML yang berisi keterangan foto diekstrak menjadi satu bagian dalam foto.
Pengiriman foto dengan memanfaatkan jaringan penyedia internet yang ada, untuk itu perlu membuka akses Wi-Fi yang menghubungkan kamera dan jaringan internet yang ada. Dengan mengatur WIFI Settings yang ada di menu agar koneksi jaringan internet terhubung dengan baik.
Pengiriman foto melalui FTP yang disediakan kamera Sony A7R IV ini dibutuhkan alamat IP di mana foto-foto yang akan dikirim ditujukan ke alamat server. Dengan memasukkan data alamat IP pada menu FTP Transfer Function, kemudian mengisi kolom nama server, alamat server, dan kata kunci untuk membuka jaringan server. Ada 10 kostum untuk alamat IP server yang dituju disediakan di kamera ini.
Setelah jaringan internet dan jaringan peladen terbuka dan dapat diakses, kini tinggal melakukan pemotretan. Ada dua acara untuk pengiriman foto melalui akses FTP peladen ini, pengiriman secara langsung dan pengiriman tertunda. Apabila foto-foto ingin segera dikirim sehabis tombol rana ditekan seketika, maka menu Auto Transfer When Shot difungsikan. Pengiriman tertunda, dengan memilah satu per satu foto-foto hasil pemotretan yang hendak dikirim, kemudian baru dikirim ke peladen.
Ketika foto-foto tersebut dikirim ke peladen redaksi, kamera bekerja mengekstrak data XML berisi info IPTC, lalu mengirimkannya ke server. Ketika diterima oleh editor foto sudah lengkap dengan keterangan gambarnya.
Aplikasi pengiriman foto melalui FTP peladen di kamera Sony A7R IV merupakan pengembangan dari kamera seri Sony A9 yang diproduksi untuk kerja jurnalis. Dari pengembangan pengiriman foto melalui FTP peladen ini, berharap aplikasi ini ditanam pula pada kamera Sony sebelumnya, untuk kebutuhan kerja para jurnalis yang sudah memiliki kamera Sony seri Alpha sebelumnya.