Ingatan dalam Kebekuan
Disney kembali menghadirkan keindahan dalam kebekuan es dalam Frozen II. Lebih dari sekadar olahan visual menawan, musik yang apik, dan cinta yang indah, film ini berkisah tentang penebusan kesalahan masa lalu.
Ingin mengulang kesuksesan film Frozen (2013) yang meraup keuntungan lebih dari 1,2 miliar dolar Amerika Serikat, Frozen II sekaligus menjadi pengobat rindu bagi penggemarnya.
Film animasi komputer yang hadir dalam gaya komedi fantasi musikal dari Disney ini kembali diangkat dari dongeng Hans Christian Andersen. Alam dongeng lantas menemukan bentuk visualnya lewat garapan dari tim pemenang Academy Award, yaitu sutradara Chris Buck dan Jennifer Lee serta produser Peter Del Vecho.
Frozen II menyatukan kembali tokoh-tokoh yang sudah dikenal pada Frozen, yaitu Ratu Es Elsa (disuarakan oleh Idina Menzel), Putri Anna (Kristen Bell), Kristoff (Jonathan Groff), dan si orang-orangan es Olaf (Josh Gad). Ada beberapa tokoh baru yang dimunculkan, namun kisah dalam film ini tetap terpusat pada tokoh-tokoh lama dalam petualangan yang benar-benar baru.
Perjalanan kali ini membawa Ratu Elsa dan adik perempuannya, Putri Anna, serta rombongan sahabat mereka meninggalkan Kerajaan Arendelle. Petualangan diawali ketika Ratu Elsa mulai mendengar panggilan berupa suara merdu misterius yang datang dari arah hutan ajaib di utara.
Berikutnya, tiba-tiba kerajaan berada dalam ancaman bahaya. Dalam upaya mencari cara menyelamatkan kerajaan, mereka pun memulai perjalanan untuk menemukan sumber suara yang hanya didengar telinga Elsa ini.
Kenangan lampau
Jalinan kisah ini terkait dengan kenangan masa lampau ketika Elsa dan Anna masih kecil. Sebagai kisah pengantar tidur, ayah dan ibunya bercerita tentang petualangan sang ayah ke sebuah hutan ajaib di wilayah utara. Perjalanan ke utara yang dilakukan Elsa dan rombongannya lantas menyingkap rahasia masa lalu dalam keluarga Kerajaan Arendelle.
Rahasia masa lalu itulah yang kini mengancam kedamaian Kerajaan Arendelle. Kali ini tak hanya sihir es yang membekukan kerajaan, tiga unsur alam lain seolah turut menunjukkan kemarahannya. Elemen api membakar bangunan, udara berembus kencang, sedangkan tanah bergerak bak gempa.
Elsa yang terlahir memiliki kekuatan sihir meyakini, suara indah yang seolah memanggilnya itu akan menuntunnya pada jawaban yang ia cari. Bukan hanya demi kerajaannya, melainkan juga demi dirinya sendiri.
Meskipun telah berjuang sekuat tenaga sebagai ratu di Arendelle, jauh di dalam hatinya tersimpan rasa penasaran tentang rahasia kenapa ia terlahir dengan kekuatan yang berbeda dibandingkan rakyat kebanyakan. Perjalanan ini turut menguak misteri rahasia itu.
Jika Elsa tampil sebagai pribadi serius dengan beban berat yang seolah selalu ditanggungnya, Putri Anna adalah karakter yang selalu optimistis dan tak tergoyahkan. Dia akan baik-baik saja selama memiliki Elsa dan Kerajaan Arendelle dalam kondisi aman. Meskipun tanpa kekuatan sihir, keteguhan Anna dalam membela kebenaran dan melindungi Ratu Elsa membuat perannya sangat penting.
Sahabat yang kemudian menjadi kekasih Anna, Kristoff, digambarkan sebagai pria gunung yang polos. Sebelum bertemu Anna, sahabatnya hanyalah rusa salju, Sven. Perjalanan mereka menuju wilayah utara juga menjadi ”meriah” dengan kehadiran orang-orangan salju bernama Olaf yang lahir dari kekuatan sihir Elsa. Setiap kali Olaf berbicara, selalu saja ada kalimatnya yang melahirkan tawa segar.
Musik indah
Film Frozen II yang diproduksi Walt Disney Animation Studios ini mulai tayang di bioskop Indonesia pertengahan pekan lalu. Dalam Frozen II, Walt Disney seolah mengajak penonton anak-anak hingga orang dewasa untuk bertamasya ke alam dongeng yang indah. Walt Disney Pictures menerjemahkan fantasi dari Andersen (1805-1875), empu dongeng asal Denmark, itu ke dalam bahasa gambar fantastis.
Bahasa gambar fantastis ini, antara lain, bisa disaksikan ketika Ratu Elsa kembali mempertontonkan kekuatan sihirnya. Ia mendandani dirinya dengan gaun es bak kristal tipis berkilauan. Ketika menyeberangi lautan, tangannya mampu membuat tapak-tapak es. Ia pun lantas menaklukkan kuda terbang dari air tembus pandang yang supercantik.
Keindahan imaji negeri dongeng dalam Frozen II semakin terasa menyihir dengan musik-musik indah dari penulis lagu pemenang Oscar, Kristen Anderson-Lopez dan Robert Lopez.
Jika Frozen terekam dalam ingatan lewat lagu-lagunya seperti ”Let it Go”, Frozen II pun menyajikan keindahan lagu seperti ”Into the Unknown”. Sebagian dialog disampaikan lewat lagu-lagu dengan melodi dan lirik yang komunikatif.
Lagu tidak sekadar menjadi penyampai tuturan, tetapi juga bagian dari ekspresi tokoh. Salah satu penggalan lagunya berkisah tentang sebuah sungai yang penuh dengan ingatan masa lalu. Sebuah sungai di tempat di mana angin utara bertemu dengan lautan.
”Where the north wind meets the sea. There’s a river full of memory. Sleep, my darling, safe and sound. For in this river all is found....”