logo Kompas.id
Gaya HidupMenghidupi Ubuddi ARMA
Iklan

Menghidupi Ubuddi ARMA

Oleh
NAWA TUNGGAL
· 6 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/CByr-dg-fPFZrAmXPCXeee_OWO4=/1024x576/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2019%2F11%2FAgung-Rai-Museum_85128160_1574516820.jpg
KOMPAS/DANU KUSWORO (DNU) 12-08-2018

Suasana di Agung Rai Museum of Art (ARMA) di Ubud, Bali.

Museum bukan lagi tempat senyap penyimpan artefak benda mati meski bernilai tinggi. Museum bisa menjadi tempat yang hidup serta menghidupi nilai dan tradisi. Anak Agung Gde Rai (64) menembus batas-batas demi membangun Agung Rai Museum of Art atau ARMA di Ubud, Bali, menjadi museum yang hidup.

”Ajaklah berkeliling, sampai ke sawah-sawah, sampai ke kuburan China itu. Ini museum yang terintegrasi dengan lingkungan desa di sekitarnya,” ujar Anak Agung Gde Rai, yang akrab disapa Gung Rai kepada anaknya, Anak Agung Gede Yudi, Rabu (23/10/2019).

Editor:
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000