Di sela sukaria perayaan penggantian tahun, alunan musik mengantarkan permohonan agar tahun baru diberkahi, berseri, dan sukses. Lagu-lagu lawas hingga kekinian membawa pesan cita dan cinta pelantun dan pendengarnya.
Oleh
Dwi Bayu Radius & Wisnu Dewabrata
·5 menit baca
Maria Calista mulai beraksi di Sheraton Grand Jakarta Gandaria City Hotel, Selasa (31/12/2019) pukul 22.45. Ia turun dari panggung untuk berbaur dengan penonton. ”Selamat malam. Coba, sun dulu Tante Maria. Aduh, belum nikah udah jadi tante,” ujarnya kepada penonton remaja.
Penonton tergelak. Maria lantas melantunkan ”Speechless”, lagu dari film Aladdin (2019), yang memuat hasrat melawan kebungkaman. Nyanyian yang dipopulerkan Naomi Scott itu menjadi ekspresi Maria soal subyek yang kerap tabu diutarakan kaum lajang.
”Umur sudah 28 tahun. Saya saja miris sama diri sendiri, enggak laku-laku. Semoga tahun depan laris, ha-ha-ha,” ujarnya santai. Senada dengan pengharapannya, ia mendendangkan ”I Wanna Dance with Somebody (Who Loves Me)” yang dirilis Whitney Houston disusul tembang Bad English, ”When I See You Smile” serta sejumlah lagu lain.
Maria lantas berdansa lincah didampingi tiga pasang penari pria dan perempuan berkostum Latin. Kali ini, mereka mengusung semangat keceriaan untuk menyambut tahun yang baru. Sekitar 40 penonton diajak berjoget bersama-sama diiringi lagu ”Gemu Famire”.
Di sela makan malam bertema ”Around the World in 80 Plates” itu, suasana semarak dengan tawa, melodi, dan gemerlap lampu sorot. Penonton cilik tak dilupakan. Ia menyambangi anak-anak yang fasih mengalunkan karya ternama Alan Menken dan Tim Rice, ”A Whole New World”.
Menjelang tengah malam, ”I’ll Never Love Again” ciptaan Lady Gaga dan lagu rancak Katy Perry, ”Firework”, bergema dari panggung yang dilengkapi monitor besar. Bersama dua pembawa acara, Maria sejenak memandu penonton menghitung mundur detik-detik berakhirnya 2019.
Saat 2020 dimulai, musik spontan berganti menjadi suara trompet yang bersahut-sahutan. Kertas kecil berwarna-warni berhamburan ke arah penonton yang menyambutnya dengan rentangan tangan. Hiruk-pikuk anak kecil yang meraup serpihan-serpihan itu dengan topi kertasnya menambah keceriaan.
Pendamping hidup
Di belakang panggung, sembari melepas lelah, Maria mengemukakan pertimbangan menentukan gita-gita yang dilantunkannya dengan semringah. ”Pastinya sebagai ungkapan syukur dan ekspektasi lewat lagu-lagu tersebut agar tahun ini lebih baik,” ujarnya.
Karier Maria yang menggeluti tarik suara secara profesional sejak 2008 itu terus menanjak di tengah kian ketatnya persaingan. ”Never Enough” sebagai contoh, merepresentasikan ketidakpuasan Maria atas rekam jejaknya agar mampu meraih prestasi lebih baik.
”Selain itu, sesuai harapan semua perempuan, ditemukan pendamping hidup. Aduh, jujur banget saya, ya. Dari tadi promosi,” kata Maria sedikit curhat sambil terbahak. Meski beberapa lagu yang diketengahkan bertempo lambat, pertunjukan yang diselingi gurauan membuat tamu-tamu tetap gembira.
Marketing Communication Manager Sheraton Grand Jakarta Gandaria City Hotel Reni Kusumawardhani menjelaskan, acara yang diadakan di aula utama itu dihadiri 325 tamu. Konsumen juga bisa menikmati makan malam yang terdiri dari 80 hidangan antara lain dari Indonesia, Korea Selatan, Jepang, dan India.
Tema yang diambil terinspirasi novel Around the World in 80 Days. Lagu-lagu yang ditampilkan tentu mengandung pengharapan. ”Tak bisa disangkal, banyak peristiwa terutama politik tahun 2019. Perbedaan pendapat hendaknya melebur dengan pergantian tahun dan semua kembali menyatu,” ujarnya.
Disambut Afgan
Di aula utama Hotel Le Meridien Jakarta, situasi tak kalah ramai. Sejumlah tamu hilir mudik mendatangi meja dengan aneka hidangan lezat. Sebagian tamu lain asyik menikmati makanan dan minuman sambil menyimak hiburan. Malam itu, hiburan dipuncaki penampilan penyanyi rupawan bersuara emas, Afgansyah Reza (30). Di ruang lain, ia dan musisi pengiringnya sibuk menyiapkan diri.
”Kalau sambutan hangat, saya kepingin santai saja. Turun dari panggung, foto-foto, dan mengobrol ringan. Jadi, momennya bisa memorable,” ujarnya.
Keinginan penyanyi berlesung pipit itu pun terkabul. Sambutan penonton lumayan meriah, terutama dari kaum hawa. Mereka sangat antusias sejak lagu pertama dilantunkan. Beberapa penonton bahkan diajak naik ke panggung.
Ada sembilan lagu dinyanyikan di ruang Sasono Mulyo itu. Sebagian besar lagu adalah hits yang mengantarkan Afgan masuk ke jajaran penyanyi idola Tanah Air. Sebut saja ”Bukan Cinta Biasa”, ”Cinta Dua Hati”, ”Sadis”, ”Terima Kasih Cinta”, dan ”Jodoh Pasti Bertemu”.
Afgan juga turun untuk menghampiri dan menyapa penggemarnya. Sambil mengajak mereka berbincang ringan atau ikut bernyanyi, Afgan melayani para penggemarnya itu.
Tak sedikit dari mereka minta berswafoto yang pastinya membuat keriuhan dan kerepotan. Pasalnya, selain harus dilakukan satu per satu, Afgan tetap harus bernyanyi.
Namun, kesabaran Afgan justru mampu menghadirkan senyum serta semburat kebahagiaan penggemarnya. ”Saya deg-degan nih,” ujar seorang penonton di atas panggung.
Perempuan berkerudung yang disebut Afgan sebagai guru Bahasa Inggris itu naik ke panggung. Walau sempat lupa lirik ”Bukan Cinta Biasa”, guru yang juga disapa Afgan dengan Bu Sulis itu bersemangat menyanyikan bait demi bait.
”Sudah dong menyanyinya, ya. Nanti, honor saya dipotong,” canda Afgan diikuti tawa riuh penonton. Afgan tampil ceria. Dia juga memperkenalkan kedua orangtuanya yang hadir bersama beberapa anggota keluarganya pada malam itu.
Dua keponakan perempuan Afgan yang masih balita sempat diajak ke panggung. Walau tak ikut berdendang, keduanya ikut berjoget mengiringi penampilan si paman.
Selain lagu-lagu hitsnya, Afgan membawakan sejumlah lagu barat, seperti ”I Want You Back” dari The Jackson 5 dan ”September” dari grup musik lawas Earth, Wind, and Fire. Penampilan Afgan berlanjut ke Tiga Puluh Music Bar + Lounge. Di lokasi kedua itu Afgan membawakan tiga lagu menjelang detik-detik peralihan tahun.
Menurut Asisten Direktur Komunikasi Pemasaran Le Meridien Jakarta, Arditiya Putra, pihaknya ingin acara itu menjadi momen tak terlupakan. Selain musik, termasuk dari Twilight International Band, penonton tentu juga menikmati suguhan makanan dan minuman pilihan.