Ia pertama kali berakting ketika usianya baru empat tahun. Kala itu, ia berakting dengan bermain perosotan dan ayunan tanpa dialog di Taman Puring, Jakarta.
Oleh
Sekar Gandhawangi
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Artis Ria Irawan meninggal dalam usia 50 tahun di Jakarta, Senin (6/1/2020), setelah menderita penyakit kanker endometrium selama bertahun-tahun. Ia dimakamkan di Taman Pemakaman Umum Tanah Kusir, Jakarta, Senin siang.
Ria meninggal di Rumah Sakit Umum Pusat Nasional dr Cipto Mangunkusumo (RSCM), Jakarta, sekitar pukul 04.00. Ia dinyatakan mengidap penyakit kanker sejak 2014. Sejak saat itu pula, Ria rutin menjalani pengobatan, salah satunya kemoterapi dan terapi radiasi (radioterapi). Pengobatan tersebut sempat mengantar Ria pada kesembuhan.
Penyakit yang sama kembali menyerang Ria beberapa waktu lalu. Akibatnya, artis bernama lengkap Chandra Ariati Dewi Irawan tersebut harus dirawat di Instalasi Gawat Darurat RSCM pada September dan November 2019. Penyakit Ria diketahui telah menyebar ke paru-paru dan otak.
”Ibaratnya, gua dan Ria lagi perang melawan kanker. Guange-rasa kalah. Padahal, kami dan keluarga sudah bikin sistem untuk mendukung Ria. Tetapi, Tuhan yang punya kuasa. Gua kembalikan semua ke Dia,” kata suami Ria, Mayky Wongkar, selepas pemakaman.
Mayky mengatakan, Ria telah melewati masa pengobatan yang panjang. Pengobatan di dalam dan luar negeri pun pernah ditempuh Ria untuk sembuh. Ia menambahkan, perkenalan dengan Ria selama 11 tahun telah menorehkan beragam memori yang tidak bisa ia lupakan.
”Kalau gua meninggal, hidup, meninggal, dan hidup lagi, gua enggak akan nemu yang seperti Ria. Kami bukan hanya suami dan istri, melainkan juga kawan,” katanya.
Karier berakting
Ria merupakan artis yang berkarya di industri hiburan selama lebih kurang 46 tahun. Ia pertama kali berakting ketika usianya baru empat tahun. Kala itu, ia berakting dengan bermain perosotan dan ayunan tanpa dialog di Taman Puring, Jakarta (Kompas.id, 5/2/2017).
Putri pasangan artis, Bambang Irawan dan Ade Irawan, ini melanjutkan ketertarikannya di dunia peran dengan bermain film keduanya, Belas Kasih (1973), sebagai pemeran figuran. Kala itu, ibunya, Ade Irawan, berperan sebagai penulis skenario dan Bambang Irawan menjadi sutradara.
Ria terus menekuni dunia peran hingga dewasa. Beberapa film yang pernah ia bintangi, antara lain, Kuldesak (1998), Biola Tak Berdawai (2003), Arisan! (2003), Berbagi Suami (2006), dan Arisan! 2 (2011). Film terakhir yang dibintangi Ria adalah Kuambil Lagi Hatiku (2019). Film tersebut dibuat oleh Produksi Film Negara (PFN) setelah tidak aktif selama 26 tahun.
”Ini film PFN yang (aku perankan) setelah dua kali aku tolak. Buatku, PFN zaman dulu masih kental dengan propaganda Orde Baru. Takutnya itu enggak selaras dengan visi-misi keaktoran,” kata Ria saat wawancara dengan Kompas, Maret 2019.
Keseriusan Ria dalam seni peran mengantarnya masuk dalam nominasi beberapa penghargaan film. Pada 1988, Ria memenangi penghargaan sebagai Pemeran Pendukung Wanita Terbaik dalam film Selamat Tinggal Jeanette. Ia meraih penghargaan di kategori yang sama pada MTV Indonesia Movie Awards 2006 melalui film Berbagi Suami.
”Saya mengenal Ria Irawan sudah cukup lama. Kami beberapa kali terlibat dalam proses produksi sebuah karya. Saya belajar banyak dari dia di lokasi (shooting) dulu. Dia juga yang sering memberi nasihat kepada saya. Kita telah kehilangan salah satu artis terbaik. Semoga amal dan ibadahnya diterima Allah dan karyanya bisa kita kenang,” kata disc jockey, Winky Wiryawan, saat bertandang ke rumah duka.