LAS VEGAS, SELASA – Di awal tahun 2020, Sony Corporation membuat kejutan besar pada perhelatan Consumer Electronic Show (CES) di Las Vegas, AS, Senin (6/1/2020) waktu setempat atau Selasa (7/1/2020) waktu Indonesia. Sony, yang selama ini dikenal sebagai produsen alat-alat elektronik untuk kebutuhan rumah tangga, industri, hingga musik dan film, memperlebar sayapnya dengan mengenalkan konsep mobil listrik yang diberi nama Vision S.
Kenichiro Yoshida, CEO Sony Corp., dalam penjelasannya saat konferensi pers di CES 2020, yang diakses melalui laman resmi Sony, meyakini bahwa mobilitas manusia dan barang akan berkembang ke arah terhubung antara satu dengan yang lainnya (connected), autonomous atau swakemudi, digunakan bersama (shared), semacam ride hailing (seperti Uber, GoJek, Grab ataupun Lyft) dan mobil yang berbasis listrik (electric), baik baterai ataupun yang lainnya. Empat hal ini sering disingkat CASE.
“Kami ingin berkontribusi dalam percepatan dan pengembangan mobilitas manusia. Mobil tidak hanya sebagai alat transportasi semata, tapi juga sebuah ruang untuk memberikan hiburan bagi manusia. Untuk itu, kami ingin memberikan sebuah dorongan bagi perkembangan baru mobilitas manusia dengan sebuah konsep Vision S,” kata Yoshida.
Vision S yang dimaksud adalah sebuah mobil konsep sedan empat pintu. Menurut Yoshida, mobil tersebut dilengkapi dengan 30-an sensor di sekeliling tubuh mobil yang berfungsi sebagai radar jarak dekat maupun jarak jauh untuk memindai berbagai kondisi di sekeliling mobil saat berkendara. Sensor-sensor selama ini sudah digunakan Sony dalam berbagai produk piranti elektronik mereka, misalnya kamera.
Sensor tersebut, masih menurut Yoshida, juga sudah digunakan oleh pabrikan otomotif Jepang, Toyota, di beberapa produk mereka, mulai dari Corolla, Yaris, Alphard hingga Lexus.
Sony Corp tidak sendirian dalam menelurkan mobil konsep ini. Ada beberapa perusahaan yang juga berperan dalam pengembangan mobil konsep ini, diantaranya Blackberry, Bosch, Qualcomm, Nvidia, Continental, Benteler dan Magna.
Keinginan Sony untuk masuk dalam percaturan bisnis kendaraan listrik sudah pernah dicetuskan mantan CEO Sony, Kazuro Hirai. Dikutip dari laman insideevs.com, Hirai menyatakan, pada satu titik tertentu mereka akan berkontribusi pada perkembangan industri mobil listrik, diluar pakem mereka yang selama ini dikenal sebagai produsen piranti elektronik.