Hari masih pagi ketika deretan Isuzu Mu-X 4x2 i-Series dilepas dari kantor pusat Isuzu Astra Motor Indonesia di kawasan Jakarta Utara, pertengahan November 2019, menuju Sukabumi.
Oleh
Stefanus Osa Triyatna
·5 menit baca
Hari masih pagi ketika deretan Isuzu Mu-X 4x2 i-Series dilepas dari kantor pusat Isuzu Astra Motor Indonesia di kawasan Jakarta Utara, pertengahan November 2019, menuju Sukabumi. Inilah varian perdana dari Mu-X yang bakal memiliki ”kakak” varian Seri S dan Z pada 2020 ini.
Setiap unit Isuzu Mu-X i-Series dari empat mobil yang digunakan dalam uji kendara, ini, berisi empat jurnalis dengan ditemani satu tenaga ahli produk Isuzu. Kelompok yang ditumpangi Kompas ditemani perwakilan Isuzu bernama Indarto. Sepanjang perjalanan Indarto memaparkan berbagai kelebihan SUV bermesin diesel ini.
Kabin yang lega menjadi salah satu topik perbincangan saat kami melintas di jalan tol Jagorawi. Kompas yang mendapat kesempatan mengemudi pertama mencoba merasakan respons mesin saat pedal gas diinjak. Ada kekhasan mobil bermesin diesel, ada jeda respons mesin, tetapi nyaris tak terasakan. Sementara, manuver mendahului kendaraan lain terasa begitu mudah. Tak terasa limbung.
Mu-X i-Series dilengkapi mesin turbodiesel Isuzu berkode 4JK1-TC dengan kapasitas 2.5 liter berteknologi Direct Fuel Common Rail berteknologi tinggi. Mesin yang sudah dilengkapi teknologi Turbocharge Intercooled VGS (Variable Geometry System), ini, memiliki tenaga maksimum 136 PS dan torsi puncak 320 Nm pada putaran mesin 1.800-2.800 rpm.
Uji ketangguhan varian baru Isuxu Mu-X ini baru terasa ketika konvoi memasuki medan jalan berliku-liku menuju Pantai Citepus, Sukabumi, tepatnya menuju Bumi Perkemahan Bravo, Cidahu. Apalagi, sepanjang jalan memasuki Sukabumi, hujan turun deras. Ditambah lagi kemacetan lalu lintas yang sudah menjadi pemandangan biasa di sebagian jalan utama menuju Pantai Citepus.
Untungnya, mobil ini mengusung transmisi otomatis lima percepatan yang bisa digeser ke mode manual. Perjalanan pun terasa ringan.
Apalagi, Mu-X i-Series ini sudah dilengkapi fitur keamanan aktif berupa sistem kontrol traksi (TCS) dan rem cakram ganda. Juga, seperti berulangkali diungkapkan Indarto, varian baru ini juga sudah dilengkapi electric brake-force distribution (EBD).
Memasuki jalan yang menanjak cukup ekstrem menuju Bumi Perkemahan Bravo, satu per satu pengemudi diminta merasakan fungsi hill start assist (HSA) yang juga sudah standar. Saat mobil harus berhenti di tanjakan, tak usah khawatir mobil melorot ke belakang karena fitur ini segera melakukan pengereman selama beberapa detik. Memberi waktu cukup bagi kaki untuk pindah ke pedal gas.
Selain HSA, mobil juga sudah dilengkapi fitur hill descent control (HDC), yang berfungsi mengendalikan kecepatan mobil saat melibas medan turunan yang ekstrem. Fitur-fitur keselamatan ini sudah ada pada Isuzu Mu-X varian tertinggi versi sebelumnya. Hanya saja kini sudah tersedia sebagai fitur standar di varian i-Series, yang bukan varian tertinggi lagi.
Perjalanan pun tuntas di Bravo, tercatat jarak keseluruhan pengujian mencapai 196,4 kilometer (km). Dari empat mobil yang diuji, konsumsi bahan bakarnya sangat bervariasi antara 8,95 km per liter hingga 11 km per liter.
Memang, sebagian besar perjalanan ditempuh dengan kehati-hatian ekstra, terlebih bagi mereka yang belum pernah melintas di daerah Sukabumi. Saat berpapasan dengan mobil lain, terlebih saat menikung, dimensi Mu-X ini memang terasa besar.
Secara keseluruhan Mu-X ini memiliki panjang 4.825 milimeter (mm), lebar 1.860 mm, dan ketinggian 1.840 mm. Dimensi ini tak berubah dari Mu-X versi sebelumnya.
Lintas alam
Dari sisi kenyamanan, menjadi pengemudi maupun duduk sebagai penumpang di baris kedua atau ketiga, terasa sama-sama nyaman. Apalagi, di setiap baris kursi sudah dipasangi fasilitas pengecasan gawai, baik dalam bentuk soket USB di baris pertama dan kedua, maupun soket lighter 12 volt di baris ketiga.
SUV berkapasitas 7 tempat duduk ini pun benar-benar diuji menuju kegiatan lintas alam. Jalan berbatuan dengan mudah diterjang tanpa kesulitan berarti, meskipun jalanan berbalut tanah liat yang masih basah. Setelah melintas jalan berliku di alam yang masih asri, peserta pun diajak berkemah dengan konsep glamping (glamorous camping alias kemah mewah) dan api unggun.
Keesokannya, arung jeram di Sungai Citarik menjadi salah satu kegiatan yang disinkronkan dengan rasa sporty MU-X.
Menutup perjalanan pengujian, kami menuju kawasan wisata Gunung Pancar, Kabupaten Bogor, yang memiliki ketinggian 300-800 meter di atas permukaan laut. Lahan hutan pepohonan pinus yang masih alami dilibas dengan roda-roda Mu-X.
Sesekali, memang tak bisa dihindari, roda terasa selip saat menggilas lahan tanah liat dihiasi bebatuan dan akar-akar pepohonan. Maklum, varian ini masih mengusung sistem penggerak 4x2.
Sebagian perjalanan uji kendara ini juga melibatkan anggota komunitas pengguna Mu-X. Salah satunya Sumiyati selaku konsumen Isuzu yang telah menggunakan Mu-X sejak tahun 2014. Mobil itu digunakan untuk menunjang bisnisnya, dengan destinasi kota Semarang dan Surabaya. “Konsumsi bahan bakar untuk Jakarta-Semarang (jarak antara 400-500 km) kira-kira hanya 30 liter,” kata Sumiyati.
Andy Dwi Zatmoko, Marketing Division Head PT Astra International Tbk – Isuzu Sales Operation, mengatakan. “Isuzu selama ini memang berkonsentrasi pada kendaraan komersial. Akan tetapi, kalau melihat tren penjualan Isuzu secara dunia, perbandingan antara kendaraan komersial dan kendaraan penumpang berimbang. Jadi, kami melihat masih ada peluang untuk tumbuh (bagi Mu-X).”
Menurut Andy, berdasarkan data Gaikindo, pasar mobil penumpang tahun 2019 mengalami penurunan sebesar 10 persen. Penurunan ini juga terjadi di segmen SUV di mana produk Mu-X berada di situ. Namun, ia optimistis kehadiran Mu-X i-Series tetap memiliki peluang di Indonesia.
Attias Asril, GM Marketing PT IAMI, menambahkan, “Kami yakin pasar mobil diesel masih memiliki pasarnya tersendiri untuk penggunaan pribadi. Sebab, sifat mesin diesel sendiri yang berbeda. Lebih irit dan tangguh.”
Ke depan, kata Attias, Isuzu memang tetap akan fokus pada kendaraan komersial. Namun, tidak akan juga meninggalkan produk mobil penumpang, seperti Mu-X dan D-Max. Kedua produk penumpang itu memang diarahkan sebagai kendaraan untuk bekerja, tetapi sekaligus dapat membantu sebagai kendaraan pribadi sehari-hari.