Di atas karpet merah, membentang beragam isu krusial. Dari isu pelecehan seksual, kesetaraan jender, dan keberagaman, juga kepedulian terhadap kelangsungan hidup planet. Perlahan, karpet merah bakal berwarna ”hijau”.
Oleh
FRANSISCA ROMANA NINIK
·5 menit baca
Ketika menyeruak isu pelecehan seksual yang melanda industri hiburan Amerika Serikat, karpet merah ajang Golden Globe 2018 diwarnai busana serba hitam. Kini dalam ajang 2020 EE British Academy Film Awards atau BAFTA 2020, sejumlah aktris dan aktor mematuhi memo dari penyelenggara untuk mengenakan busana yang ramah lingkungan.
Dua hari sebelum penyelenggaraan, panitia BAFTA mengumumkan panduan mode bagi hadirin yang datang saat upacara penganugerahan, Minggu (2/2/2020) atau Senin pagi WIB di Royal Albert Hall, London. Panduan mode itu merupakan bagian dari upaya untuk mengurangi jejak karbon seremoni tersebut.
Dalam panduan mode yang dikeluarkan London College of Fashion itu disebutkan seperti apa gaya berpakaian yang mempertimbangkan keberlanjutan (sustainability). ”Menurut aktivis mode Orsola de Castro, salah satu pendiri Fashion Revolution, busana paling ramah lingkungan adalah yang sudah kita miliki,” demikian disebutkan panduan tersebut.
Di Hollywood, juga jagat hiburan Barat, ada semacam ”tabu” untuk mengenakan baju yang sama dua kali. Ada kebiasaan jangan sampai mengulangi sebuah penampilan. Efeknya, konsumen yang sebagian para pesohor ini selalu merasa perlu membeli baju baru untuk penampilan di depan publik.
Dalam panduan itu bahkan disebutkan, para pembelanja di Inggris menghabiskan hingga 800 juta poundsterling dalam setahun untuk busana acara khusus, seperti pernikahan, yang tidak akan pernah dipakai lagi.
Itulah sebabnya, hadirin disarankan untuk mengenakan kembali baju yang sudah dimiliki, menyewa baju, membeli baju keluaran lawas, atau membeli baju dari jenama yang menganut mode berkelanjutan daripada membuat busana pesanan yang baru.
Panduan dari London College of Fashion pun menekankan betapa karpet merah bisa menjadi platform kuat untuk menyatakan sesuatu. Kekuatan karpet merah inilah yang semestinya bisa dimanfaatkan untuk mengangkat isu mode keberlanjutan.
Segelintir
Pesan dari penyelenggara BAFTA ini memang belum dipatuhi oleh semua hadirin. Hanya segelintir pesohor yang hadir dengan mengenakan busana sesuai panduan mode.
Di antara yang segelintir itu justru Catherine, Duchess of Cambridge, yang penampilannya tetap memesona meskipun mengenakan busana yang pernah dipakai beberapa tahun lalu. Dia memakai gaun panjang warna krem berhias sulaman bunga sepatu warna emas rancangan Alexander McQueen. Busana itu pernah dikenakan Catherine saat kunjungan kenegaraan di Malaysia tahun 2012.
”Penampilannya sama mengesankannya,” ulas majalah Vogue.
Aktor Joaquin Phoenix juga memenuhi panduan mode BAFTA 2020. Pemeran Joker ini mengenakan kembali tuksedo rancangan Stella McCartney. Dia melontarkan janji untuk mengenakan tuksedo yang sama selama masa penghargaan tahun ini. Sejauh ini, Phoenix sudah mengenakannya saat Golden Globes, Critics’ Choice Awards, dan Screen Actors Guild (SAG) Awards.
Begitu pula dengan aktris Saoirse Ronan, bintang film Little Women dan nomine aktris terbaik BAFTA 2020, yang memilih mengenakan gaun hitam rancangan Gucci yang terbuat dari kain satin yang tidak terpakai lagi. Satin ”buangan” itu digunakan untuk gaun hitam panjang model klasik yang elegan.
Warnanya kontras dengan lipstik Ronan yang berwarna oranye. Meskipun busana itu terbuat dari bahan tak terpakai, tak lantas mengurangi keanggunan si pemakai. Apalagi ditambah sanggul kecil, Ronan tampil elegan malam itu.
Selain itu, Vogue juga menyebutkan aktris Daisy Ridley, yang dikenal memerankan Rey dalam seri film Star Wars, juga mengenakan gaun rancangan Oscar de la Renta berwarna hijau gelap yang terbuat dari kain dengan bahan ramah lingkungan. Kain ringan nan lembut tersampir di salah satu bahunya.
Bintang The Crown, Olivia Colman, menghiasi gaun motif flora rancangan Alexander McQueen dengan berlian merah muda berkilau dari Atelier Swarovski. Berlian tersebut merupakan batu mulia pertama yang ditumbuhkan jenama tersebut di laboratorium.
Peduli
Pada beberapa ajang penghargaan sebelumnya, sejumlah pesohor menyatakan kepedulian mereka terhadap lingkungan melalui pilihan busana yang dikenakan. Aktris Rooney Mara mengenakan gaun hitam berenda rancangan Givenchy saat Golden Globe 2020. Gaun itu sudah berumur satu tahun, dikeluarkan pada musim semi 2019.
Mara merupakan duta parfum Givenchy L’Interdit dan sering tampil mengenakan busana rancangan rumah desain tersebut. Dia disebutkan terlibat dalam upaya keberlanjutan Clare Waight Keller, Direktur Artistik Givency. Saat tidak mengenakan Givenchy, pasangan Joaquin Phoenix ini hampir selalu mengenakan busana dari Hiraeth, sebuah label vegan yang diluncurkannya tahun 2018.
Dalam ajang Grammy Awards ke-62, akhir Januari lalu, penyanyi Maggie Rogers yang dinominasikan sebagai artis pendatang baru terbaik mengenakan busana ”lawas” dari Chanel. Gaun buatan tahun 2013 bergaya vintage dan simpel itu dipadukan dengan sebuah botol minuman sebagai ”aksesori”. Botol yang bisa dipakai ulang itu dinobatkan sebagai aksesori paling trendi oleh Vogue.
”Keberlanjutan sangat penting untukku. Setiap saat aku bisa menyuarakan pesan itu, aku suarakan,” kata Rogers dalam wawancara dengan CBS di karpet merah.
Aktris Jennifer Aniston saat SAG Awards awal tahun ini juga mengenakan busana lawas. Gaun satin putih yang dipakainya merupakan rancangan Dior untuk musim semi/musim panas 1999.
Mengutip Livia Firth, pendiri konsultan Eco-Age, sebenarnya membuat karpet merah menjadi hijau tidaklah sulit. Sekitar satu dekade lalu, Firth meluncurkan gagasan Green Carpet Challenge. ”Kita telah membuktikan bahwa busana berwawasan lingkungan di karpet merah tidak hanya mudah, tetapi juga menguatkan karena kita mengenakan cerita,” tuturnya kepada Vogue.
Nama-nama tersebut memang baru sekelingking besarnya di tengah lautan pesohor yang masih mengenakan busana keluaran terbaru atau pesanan khusus untuk ajang penghargaan. Namun, langkah mereka bisa menjadi contoh untuk menuju mode yang lebih ramah lingkungan.