Tubuh tegap mulai meloyo. Kulit kencang berubah menjadi keriput. Rambut berkilau perlahan memutih. Ya, menua bisa dicegah, tetapi siapa yang bisa melawannya?
Oleh
ELSA EMIRIA LEBA
·4 menit baca
Dibandingkan laki-laki, perempuan lebih dituntut untuk menjaga penampilan agar tetap awet muda. Tuntutan itu menguat ketika mereka terlibat dalam industri hiburan. Namun, seiring berjalannya waktu, semakin banyak perempuan menolak untuk mematuhi ekspektasi publik yang bersifat seksis itu.
Ambil contoh aktris Amerika Serikat Jamie Lee Curtis (61), aktris Inggris Helen Mirren (74), dan aktris Inggris Judi Dench (85) selama ini tampil dengan rambut putih. Aktris legendaris AS Jane Fonda (82) akhirnya muncul dengan rambut abu-abu dalam perhelatan Academy Awards ke-92 di Dolby Theatre, AS, pada 9 Februari 2020. Fonda sebelumnya menghabiskan puluhan tahun untuk mengecat rambutnya pirang.
Tak lama, selebritas Inggris Sharon Osbourne (67) muncul ke publik dengan rambut putih pada Selasa (18/2/2020). Melalui akun Instagram penata rambut Jack Martin, rambut bob pendek Osbourne terlihat bersinar dengan warna putih. Osbourne sebelumnya telah menghabiskan waktu 18 tahun untuk mengecat rambutnya merah.
”Saya sudah muak dengan pergi dan mengecat rambut saya. Saya pikir tidak bisa melakukan itu lagi. Mengapa saya mencoba untuk melakukan sesuatu atau menjadi sesuatu yang bukan saya? Jadi, jadilah dirimu sendiri,” kata Osbourne.
Curtis, Mirren, Dench, Fonda, dan Osbourne hanyalah segelintir selebritas perempuan senior yang tampil dengan warna rambut putih atau abu-abu. Ada juga model senior asal AS Carmen Dell’Orefice (88) dan pengusaha AS Iris Apfel (98). Namun, representasi perempuan beruban di televisi masih sedikit.
Yomi Adegoke, jurnalis dari The Guardian, mengapresiasi langkah yang diambil oleh Osbourne dan Fonda. ”Saya harap trennya berlanjut,” katanya.
Dicemooh
Minimnya representasi perempuan beruban di media membuat mereka yang beruban dicemooh. Salah satunya yang pernah mengalaminya adalah akademisi asal Inggris, Mary Beard (65).
Ketika berbicara dalam acara bertajuk ”Glad to be Gray” pada 2016, dia menjelaskan bagaimana dia dikritik karena rambut putihnya. Ia juga disebut sebagai ”penyihir”, yang perlu memperbaiki rambutnya, di media sosial.
”Ini kembali ke masalah di mana laki-laki berambut putih berbicara tentang politik di televisi baik-baik saja, sedangkan wanita keriput dan berambut putih tidak. Untuk laki-laki, sinyal penuaan menunjukkan otoritas, tetapi tidak dengan perempuan. Beberapa perempuan melawan tren itu,” kata Beard.
Laura Hurd Clarke dan Alexandra Korotchenko dalam artikel Doing Beauty: Women, Ageing and Identity (2012) menulis, perempuan terus diteror dengan gambaran kecantikan feminin yang ideal. Perempuan perlu bertubuh muda, langsing, dan sehat karena perempuan yang menua kerap dihubungkan dengan aseksualitas, tidak sehat, dan tidak menarik di mata sosial.
Beard melanjutkan, dirinya tidak keberatan terhadap orang-orang yang mewarnai rambut mereka. ”Jika orang ingin mewarnai rambut mereka untuk bersenang-senang, itu hebat. Bagi saya, saya merasa tidak bisa keluar rumah kecuali jika saya terlihat seperti perempuan tua,” tuturnya.
Presenter televisi asal Inggris, Susanna Reid (49), kepada The Daily Mail, mengatakan, selebritas perempuan yang lebih senior telah melakukan perubahan progresif untuk televisi. Meskipun begitu, dirinya ingin tampil dengan warna rambut aslinya di depan televisi walaupun ia telah mewarnai rambut selama 20 tahun terakhir.
”Untuk saat ini, saya menyimpan rambut perak saya di balik rambut coklat, bukan karena saya harus, tetapi karena saya ingin. Akan disebut sebagai pernyataan feminis jika saya menerima diri saya yang alami, tetapi saya yakin ini juga feminis apabila kita ingin terlihat sesuai yang kita inginkan,” kata Reid.
Tren baru
Rambut beruban turut menjadi momok ketika perempuan yang lebih muda muncul dengan rambut beruban, seperti aktris Australia Nicole Kidman pada 2008. Caroline Holland dan Richard Ward dalam artikel On Going Grey (2012) menulis, tampaknya, pesan bahwa perempuan dapat menjadi apa pun yang diinginkan hanya berlaku selama perempuan itu tampil muda dan menarik.
Menariknya, tren rambut putih, abu-abu, atau perak belakangan mulai muncul di kalangan anak muda. Selebritas muda, seperti Cara Delevingne, Rihanna, dan Lady Gaga pernah muncul dengan rambut abu-abu. Mereka sempat memopulerkan tagar #grannyhair atau #rambutnenek di media sosial, seperti Pinterest dan Instagram.
Pinterest mencatat, adanya kenaikan 879 persen atas pencarian istilah going grey atau berubah menjadi abu-abu pada 2018. Diperkirakan, konsumen akan berhenti melawan penuaan alami dengan membiarkan rambut perak mereka bersinar.
”Penerimaan terhadap rambut abu-abu merupakan perpanjangan dari gerakan anti anti-penuaan. Penerimaan diri dan kepercayaan diri tersebut membawa rasa pemberdayaan dan otentik,” kata pengamat psikologi fashion, Carolyn Mair.
Tren rambut putih, abu-abu, atau perak itu membawa gelombang shock sebab rambut itu di kepala orang muda merupakan hal yang tidak alami. Akibatnya, representasi perempuan beruban di mata publik setidaknya mulai berubah.
Kini, rambut beruban mulai tidak mutlak dianggap sebagai titik transisi penuaan. Perempuan tidak perlu menunggu ”cukup umur” untuk bisa berambut putih atau abu-abu. (THE GUARDIAN/TELEGRAPH/USA TODAY)