logo Kompas.id
Gaya HidupPerempuan Tak Bisa Dieja
Iklan

Perempuan Tak Bisa Dieja

Bait-bait puisi Sapardi Djoko Damono berakrobat dengan medium garapan Darwis Triadi dan Vera Anggraini. Penyair, fotografer, dan perancang busana dari tiga generasi itu berkolaborasi lewat Perempuan yang Tak Bisa Dieja.

Oleh
DWI BAYU RADIUS
· 5 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/3d9m-r0dM-To0jxY5FQXsAfK4fc=/1024x576/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2020%2F02%2F20200222H16_SENI1_OK_web_87510877_1582376311.jpg
KOMPAS/DWI BAYU RADIUS (BAY)

Sapardi Djoko Damono (tengah), Darwis Triadi (kiri), dan Vera Anggraini memotong tumpeng pada peluncuran buku Perempuan yang Tak Bisa Dieja di Museum Nasional, Jakarta,20 Februari 2020.

Peluncuran buku tersebut digelar di Museum Nasional, Jakarta, Kamis (20/2/2020). Vera dan Darwis didaulat menjadi pembicara. ”Kami coba merangkum keindahan Indonesia. Bukan pemandangan, melainkan sosok- sosoknya. Perempuan berkebaya itu anggun,” ujar Darwis.

Buku Perempuan yang Tak Bisa Dieja memuat foto sekitar 10 model dengan busana khas Nusantara itu. Bait-bait puisi menghiasi foto yang didominasi hitam putih. Inkonvensional. Perempuan yang Tak Bisa Dieja mengekspresikan hasrat Darwis yang menekuni foto-foto humanis dengan dua warna kontras itu.

Editor:
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000