Scorpions dan Whitesnake Siap Guncang Jogjarockarta Festival 2020
Vokalis grup rock dunia Scorpions, Klaus Meine, sudah siap untuk tampil mengguncang di ajang Jogjarockarta Festival 2020.
Oleh
Wisnu Dewabrata
·3 menit baca
YOGYAKARTA, KOMPAS —Baru saja pulih usai menjalani operasi batu ginjal beberapa waktu lalu, vokalis grup rock dunia Scorpions, Klaus Meine, mengaku sangat bersemangat untuk tampil di ajang Jogjarockarta Festival 2020.
Hal itu dia sampaikan dalam jumpa pers, Sabtu (29/02/2020) sore, di Hotel Tentrem, Yogyakarta. Juga hadir sang promotor sekaligus penggagas festival, yang telah berlangsung keempat kalinya, CEO Rajawali Indonesia Anas Syahrul Alimi.
Kehadiran Scorpions di Indonesia sendiri adalah yang ketiga kalinya setelah di Bandung, Jawa Barat, tahun 2001 dan di Jakarta serta Bali pada 2004. Klaus bahkan mengaku terinspirasi pada musik saat pertama kali menonton penampilan grup rock n roll asal Indonesia, Tielman Brothers.
”Saat itu saya masih kecil. Ada pertunjukan sirkus di kampung saya. Selain menonton hewan dan beragam hiburan, saya ingat Tielman Brothers juga tampil. Mereka terkenal bahkan jauh sebelum masa Elvis Presley. Mereka adalah musisi hebat,” puji Klaus.
Tak hanya itu, Klaus juga mengaku punya kedekatan dengan musik dan musisi Indonesia. Terutama lantaran dirinya pernah diundang ke Bali untuk menghadiri sebuah workshop penulisan lagu. Scorpions pernah berkolaborasi dengan sejumlah musisi Indonesia.
Bersama penyanyi legendaris Tanah Air, Titiek Puspa dan pencipta lagu James F Sundah, mereka menciptakan lagu berjudul ”When You Came into My Life”. Lagu itu sendiri juga masuk dalam salah satu album Scorpions, Pure Instinct.
Band rock gaek yang di masa keemasannya tenar membawakan banyak hits rock melankolis mendayu bertemakan cinta itu kali ini turun dengan kekuatan penuhnya. Selain Klaus juga Rudolf Schenker dan Matthias Jabs pada gitar, Paweł Mąciwoda pada bas, serta Mikkey Dee pada drum.
Menurut sang promotor Anas, sesuai permintaan Scorpions akan tampil di atas panggung spektakuler, yang luas dan didukung sistem tata suara dan cahaya luar biasa serta megah. Panggung raksasa yang didirikan berukuran 34 meter x 12 meter.
”Ada juga nanti tambahan lidah panggung permintaan khusus dari Scorpions. Panggung seperti ini sangat berbeda dari tiga festival Jogjarockarta sebelumnya,” ujar Anas.
Selain Scorpions, band rock besar asal Inggris Raya, Whitesnake, yang datang dan tampil pertama kali ke Indonesia selain sang vokalis, David Coverdale. David pernah tampil di Indonesia tahun 1975 saat dirinya masih berstatus vokalis utama band rock besar Deep Purple.
Saat ditanya bagaimana bisa meyakinkan para musisi asing untuk tetap datang dan tak membatalkan konser mereka menyusul heboh wabah virus korona yang kini mengguncang dunia, Anas menyebut intinya tak boleh ada yang ditutup-tutupi.
”Kami menjelaskan terus terang dan berdasarkan data resmi yang ada terutama dari pemerintah. Jadi jangan ada yang ditutup-tutupi karena pihak mereka juga kan pastinya akan mencari tahu dari banyak sumber,” ujar Anas.
Sejumlah grup band rock papan atas asal Tanah Air juga dijadwalkan tampil satu panggung bersama Scorpions dan Whitesnake. Mereka adalah Godbless, Powerslaves, Kelompok Penerbang Roket, Navicula, dan Death Vomit.
Khusus untuk Godbless, kesempatan kali ini adalah perjumpaan kedua Achmad Albar dan kawan-kawan kembali sepanggung dengan David Coverdale. Pada penampilan Deep Purple tahun 1975 dahulu Godbless menjadi band pembukanya.
”Kami sengaja juga mengundang Godbless tampil sekaligus untuk mempertemukan kembali mereka dengan David Coverdale setelah 45 tahun. Ini memang pertemuan ikonik,” ujar Anas.
Dalam jumpa pers, para musisi Tanah Air tersebut mengaku sangat senang dan bangga bisa berbagi panggung dengan dua grup band rock dunia itu. Menurut vokalis band Navicula, Gede Robi, saat remaja dia belajar gitar dengan juga membawakan lagu-lagu Scorpions menjadi semacam ”lagu wajib”.
”Lagu rock pertama bisa saya bawakan ya lagu Scorpions, ’Rock You Like A Hurricane’. Saya juga kenal lagu-lagu Whitesnake yang saya harap mereka bawakan di panggung. Seperti lagu kesukaan saya, ’Crying in the Rain’. Sepertinya lagu itu sangat cocok terutama untuk warga kota-kota termasuk Jakarta,” ujarnya berkelakar.