Untuk mengatasi situasi sulit akibat virus korona, pemerintah China berencana memberikan insentif kepada masyarakat yang membeli mobil baru.
Oleh
DENTY PIAWAI NASTITIE
·2 menit baca
BEIJING, SELASA – Penyebaran virus korona telah mengganggu berbagai sektor kehidupan, termasuk industri otomotif. Untuk mengatasi situasi ini, pemerintah China berencana memberikan insentif kepada masyarakat untuk membeli mobil baru.
Dikutip dari Automotive News, di selatan kota Guangzhou, pemerintah setempat berencana memberikan kembali subsidi untuk mendorong masyarakat membeli kendaraan listrik. Subsidi yang sama sebenarnya pernah direncanakan, tetapi dibatalkan tahun lalu. Meski sudah ada kepastian subsidi, hingga kini belum ada informasi mengenai nilai subsidi itu. Daerah di selatan kota Guangzhou merupakan pusat produksi berbagai kendaraan Jepang, seperti Toyota, Honda dan Nissan. Semua perusahaan ini mempunyai kerjasa sama dengan mitra di China.
Kota tetangga Guangzhou, Foshan mengumumkan akan memberikan uang tunai 2.000 yuan (Rp 4.000.000) untuk pembelian mobil baru dan 3.000 yuan (Rp 6.100.000) untuk penggantian mobil yang sudah ada. Pemerintah Foshan mengatakan, penawaran subsidi ini diberikan untuk membantu mengimbangi biaya pemasaran perusahaan mobil. Foshan merupakan lokasi di mana Volkswagen mendirikan pabrik bersama FAW Group.
Di daerah lain, yaitu Xiangtan, pemerintah setempat menawarkan uang tunai 3.000 yuan (sekitar Rp 6,1 juta) kepada masyarakat apabila mereka membeli mobil Geely. Informasi ini disampaikan oleh media pemerintah Hunan Daily, pada Minggu.
Dalam dua tahun terakhir, penjualan kendaraan bermotor di China telah merosot tajam. Berdasarkan data dari Asosiasi Produsen Otomotif China, penjualan mobil pada Januari 2020 turun 19 persen dari tahun sebelumnya. Asosisasi Otomotif memperkirakan penjualan mobil akan lebih anjlok pada Februari karena wabah virus korona.
Menurut Asosisasi Penumpang Mobil China, penjualan mobil China turun sebanyak 89 persen dari 23 hari pertama pada Februari karena virus korona. Virus ini telah menewaskan lebih dari 2.800 orang di China dan memaksa banyak pabrik kendaraan bermotor tutup untuk mencegah penyebaran virus yang lebih luas.
Asosiasi Produsen Otomotif Cina (CAAM) memperkirakan penjualan mobil China akan turun lebih dari 10 persen pada semester pertama tahun ini karena dampak virus korona. Sementara itu, Kementerian Perdagangan Cina mengatakan bahwa mereka akan menyiapkan langkah-langkah konkret untuk meningkatkan penjualan mobil. (Reuters)