Perumahan yang sudah dilanda banjir, apalagi jika musibah itu terus-menerus terjadi di lokasi yang sama. Tentu, bakal sulit menghapus citra yang melekat sebagai ”daerah banjir”.
Oleh
Stefanus Osa Triyatna
·3 menit baca
Mobil bekas kebanjiran bisa jadi sulit terdeteksi saat akan dijual kembali. Namun, tidak demikian dengan perumahan yang sudah dilanda banjir, apalagi jika musibah itu terus-menerus terjadi di lokasi yang sama. Tentu, bakal sulit menghapus citra yang melekat sebagai ”daerah banjir”.
Dahulu bisa jadi kita merasa sudah memilih properti di lokasi yang tepat. Namun, begitu kebanjiran, semua terasa porak-poranda. Seorang sahabat yang tinggal di koridor timur Jakarta berkisah. Kenangan buruk banjir besar setinggi hampir 2 meter yang melanda perumahannya pada awal tahun 2020 kembali muncul saat banjir melanda Jakarta pengujung Februari lalu.
”Kali ini, banjir paling parah di Jakarta dibandingkan daerah rumah saya. Yang paling saya takutkan, harga jualnya. Kalau perumahan sudah kena banjir, biasanya harga jualnya terjun bebas, ya?” tanya Teguh, warga salah satu kompleks perumahan elite di Bekasi, Jawa Barat, itu, Selasa (25/2/2020).
Apalagi ada ancaman baru yang bikin cemas. Kondisi tembok batas perumahan yang seharusnya memberi rasa aman, kini rawan longsor. ”Tarik ulur tanggung jawab perbaikan antara Pemerintah Kota Bekasi dan pihak pengembang seperti belum mencapai titik temu,” kata Agus Kurniawan, ketua RT di tempat tinggal Teguh.
”Menyembunyikan” kawasan rawan banjir pun makin susah. Foto dan video diunggah di media sosial, tanpa terkendali. Kemacetan lalu lintas akibat banjir di jalanan sekitar perumahan hingga jalan-jalan dalam kompleks yang terendam air berwarna coklat tersaji jelas di depan mata. Citra banjir bakal membekas dalam ingatan publik. Tak hanya di Bekasi, kekhawatiran sama juga diungkapkan warga kawasan perumahan elite dan perkantoran di Jakarta Utara.
Potensi terkoreksi
Ali Tranghanda dari Indonesia Property Watch mengatakan, potensi harga properti terkoreksi pascabanjir memang sangat terbuka. Namun, apabila banjir yang terjadi termasuk kejadian luar biasa dan tidak periodik dalam kurun waktu dekat, biasanya harga hanya akan terkoreksi sedikit dan normal kembali seiring berjalannya waktu.
Namun, jika suatu daerah sering kebanjiran dan tidak ada perubahan dari waktu ke waktu, biasanya membuat harga terkoreksi signifikan dan cenderung turun terus.
”Kalaupun ada pertumbuhan (harga), biasanya lebih rendah dari wilayah lain,” kata Ali. Ia mengakui, saat ini mulai terjadi koreksi harga di beberapa lokasi perumahan, berkisar 5-10 persen.
Ini agak mengkhawatirkan. Jika tidak ada perubahan dalam penanganan banjir, sejumlah kawasan elite bisa tidak lagi menjadi primadona. Sebab, ada wilayah lain yang siap menjadi pengganti, yang relatif aman dari banjir.
Ikut peduli
Ketua Umum DPP Real Estate Indonesia (REI) Totok Lusida memandang, banjir tidak serta-merta meruntuhkan citra suatu perumahan asalkan semua pihak mau ikut peduli terhadap lingkungan perumahannya. Jangan tinggal diam. ”Tinggal penanganannya. Banjir juga melanda di daerah lain selain Jakarta. Di dalam krisis (keuangan) saja, pasti terlihat ada peluang. Tinggal sekarang, soal banjir tinggal rasa care kita terhadap persoalan lingkungan,” ujar Totok.
Menurut Totok, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta ataupun Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat tak perlu saling mencari alasan mengatasi banjir yang bertubi-tubi terjadi dalam dua bulan ini. Kelancaran pintu air, perbaikan drainase, dan membangun kepedulian bersama masyarakat menjadi bagian dari kunci untuk mengatasinya.
Yuliani Sunarto, Manajer Penjualan dan Pemasaran Rajawali Property Group, mengungkapkan, beberapa tahun lalu, lokasi residensial supermewah St Regis di kawasan Kuningan, Jakarta, pernah dilanda banjir. Sekarang, kata Yuliani, banjir di kawasan ini tak lagi menjadi ancaman serius.
Ini karena yang dibangun di kawasan itu bukanlah sekadar gedung bertingkat untuk perkantoran, hotel, dan residen superblok. Namun, juga dibangun komitmen untuk mengelola waduk yang kebetulan berada tepat di samping area residensial St Regis. Komitmen bersama memang diperlukan untuk membuat lingkungan terjaga sehingga banjir tak lagi menjadi ancaman bagi para penghuninya.