Kekhawatiran di kalangan penggemar fotografi akan teknologi kamera DSLR (Digital Single Lens Reflex) yang melamban akibat terpojok oleh teknologi kamera mirrorless, dijawab sudah oleh produsen kamera Canon, Januari 2020.
Oleh
Eddy Hasby
·4 menit baca
Kekhawatiran di kalangan penggemar fotografi akan teknologi kamera DSLR atau Digital Single Lens Reflex yang melamban akibat terpojok oleh teknologi kamera mirrorless, dijawab sudah oleh produsen kamera Canon awal Januari 2020.
Canon meluncurkan kamera EOS-1DX Mark III. Penerus sistem kamera DSLR ini tak banyak mengubah postur tubuh kamera generasi sebelumnya. Namun, di dalam tubuh kamera ini ditambah performanya untuk dapat menyandang predikat teratas di golongan kamera DSLR.
Untuk mengejar kecepatan dan kualitas gambar yang luar biasa, kamera ini mendapat cangkokan prosesor gambar teknologi terbaru DIGIC X. Generasi sebelumnya masih menggunakan Dual DIGIC 6+.
Sensor gambar menggunakan CMOS full frame sensor ukuran 36 x 24 mm, resolusi 20,1 megapiksel dengan aspek rasio 3:2. Resolusi 20,1 megapiksel ini sama dengan generasi sebelumnya.
Pengolah data DIGIC X dengan Dual Pixel CMOS AF system yang cepat menampilkan 3.869 posisi auto focus (AF) yang dapat dipilih secara manual, untuk membantu memastikan auto focus yang cepat, akurat, dan konsisten.
Sistem AF terbaru ini memiliki koleksi 191 titik auto focus yang mampu melacak kepala dan wajah dan mata subyek secara cepat, memungkinkan fotografer memilih secara manual setiap titik, serta memilih berbagai pilihan area zona AF.
Kamera ini juga memiliki fitur rekam gambar secara kontinu dengan resolusi 20 gambar per detik (fps) pada monitor Live View dan 16 gambar per detik saat menggunakan jendela bidik. Bahkan pada mode burst dengan menggunakan Live View, kamera ini mampu merekam gambar secara terus-menerus hingga lebih dari 1.000 bingkai gambar dalam format RAW maupun JPEG.
Selain format Canon Raw dan JPEG untuk foto, ada pengembangan baru pada format HEIF (High Efficiency Image File Format). Format gambar efisiensi tinggi ini bertujuan mengompresi ukuran file yang besar menjadi lebih efisien dibandingkan menggunakan format JPEG dengan ukuran gambar yang sama.
Video 5.5K
Kemampuan video yang ditunggu-tunggu videografer selama ini dihadirkan dengan tersedianya kemampuan merekam resolusi 5.5K (5496 x 2904 piksel) berformat RAW. Rekaman video 5.5K dapat disimpan langsung pada kartu memori internal jenis CFexpress pada dua slot di EOS-1DX Mark III ini.
Kartu memori CFexpress ini menghasilkan peningkatan kinerja penyimpanan materi RAW 4K dengan kecepatan baca hingga 1.700 megabyte (MB) per detik dan kecepatan tulis hingga 1.400 MB per detik.
Kamera juga sudah dilengkapi monitor layar sentuh, yang bisa digunakan untuk menentukan titik fokus dan memperbesar atau menggeser gambar yang telah diambil, dan untuk mengakses menu dan pengaturan kontrol cepat.
Selain itu, juga ada smart controller yang berfungsi memindahkan titik fokus melalui kursor dengan cepat. Fitur ini dapat diaktifkan saat mencari melalui jendela bidik optik, atau pada mode Live View saat merekam video.
Untuk menjaga kestabilan gambar pada saat merekam video tanpa tripod, kamera ini memiliki mode movie digital image stabilizer.
Ketika mencoba kamera ini, ada sesuatu yang baru untuk pekerja multimedia yang terbiasa bekerja di dua format, foto dan video. Kamera ini memiliki mode 4K Movie Frame Grab atau menarik gambar diam (pulling images) dari rangkaian gambar bergerak pada video, yang pengaturannya terdapat di menu kamera ini.
Gambar video resolusi 4K dapat langsung diekstrak menjadi foto berformat JPEG berukuran 3840 x 2160 piksel, ukuran gambar (image size) 23.73 MB, dan ukuran file 3.28 MB. Mode frame grab ini cukup membantu saat videografer lupa mengambil foto dan dari hasil rekaman video dapat langsung diekstrak menjadi foto.
Dengan mengunakan kartu memori CFexpress, Kompas menjajal kemampuan kamera ini pada pemotretan beruntun secara kontinu hingga subyek lepas dari bingkai bidik. Dari metode burst atau pemotretan beruntun ini, didapatkan 575 bingkai gambar berformat JPEG, tanpa terlihat adanya blackout atau gambar yang tak terekam dari pengambilan gambar kontinu saat pemotretan.
Juga terbukti kecepatan pelacak fokus (focus tracking) pada ketepatan titik fokus yang terjaga pada keseluruhan gambar sehingga tak terlihat gambar yang out of focus atau fokusnya melenceng.
Dengan menggunakan lensa Canon EF yang banyak tersedia di pasaran, performa pelacak fokus pada kamera ini dapat bekerja dengan baik. EOS-1DX Mark III hadir dengan harga Rp 110 juta dan diperuntukkan bagi fotografer jurnalistik berkebutuhan profesional.
Kamera berkemampuan kecepatan tinggi seperti ini ideal untuk mengejar peristiwa penting dalam arena olahraga, seperti Olimpiade 2020 Tokyo, Jepang, yang rencananya terselenggara pada pertengahan tahun ini. Sayang, karena ada pandemi Covid-19, pesta olahraga itu harus ditunda. Namun, performa DSLR terbaru Canon ini sudah bisa dibuktikan saat ini juga.