Seusai pandemi Covid-19, Indonesia bakal memasuki era baru yang disebut ”new normal”. Ini adalah masa ketika ruang digital perlu diisi dan diantisipasi dengan baik oleh pelaku usaha rintisan atau ”start-up”.
Oleh
sekar gandhawangi
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Para pelaku usaha rintisan atau start-up mencari solusi dampak pandemi Covid-19 melalui program Global Online Startup Weekend Covid-19 Indonesia. Mereka didorong membangun usaha rintisan baru di enam sektor, yakni kesehatan, komunitas, populasi rentan, edukasi, hiburan, dan bisnis.
Global Online Startup Weekend Covid-19 Indonesia merupakan bagian dari Global Online Weekend Covid-19 yang diselenggarakan Techstars, yakni pelantar investasi dan inovasi global. Program ini diikuti oleh lebih dari 60 negara, termasuk Indonesia.
Startup Weekend Indonesia dilaksanakan oleh penggerak ekosistem usaha rintisan Kumpul, Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo), dan jaringan mitra kerja komunal di sejumlah daerah. Kegiatan ini berlangsung pada 24-26 April 2020. Sedikitnya, ada 1.200 peserta di seluruh Indonesia dan ada 390 ide yang dihimpun panitia. Para peserta didorong membuat usaha rintisan baru selama 54 jam dan berkesempatan belajar dari sejumlah mentor.
Menteri Kominfo Johnny G Plate dalam diskusi virtual, Jumat (24/4/2020), mendukung program ini. Menurut dia, dorongan untuk mempercepat transformasi digital penting dilakukan saat pandemi.
”Kita memasuki era baru yang disebut new normal (situasi normal baru). Ini masa ketika ruang digital perlu diisi dan diantisipasi dengan baik oleh start-up. Kita manfaatkan ekonomi digital. Walaupun menantang, prospek ekonomi di masa depan akan cerah,” kata Johnny.
Menurut Johnny, laporan Dana Moneter Internasional (IMF) memprediksi hanya ada tiga negara anggota G-20 dengan pertumbuhan ekonomi positif pada 2020. Ketiganya adalah Indonesia (0,5 persen), China (1 persen), dan India (1,9 persen).
Adapun Indonesia diprediksi mengalami pemulihan ekonomi yang cukup kuat pada 2021 menjadi 8,2 persen. Direktur Departemen Asia dan Pasifik Dana Moneter Internasional (IMF) Chang Yong Rhee mengatakan, pertumbuhan ekonomi setelah krisis akan melompat cukup tinggi.
Kita memasuki era baru yang disebut new normal. Ini masa ketika ruang digital perlu diisi dan diantisipasi dengan baik oleh start-up. Kita manfaatkan ekonomi digital.
Kendati demikian, hal itu ditentukan oleh kecepatan dan ketepatan penanganan Covid-19. Pemulihan ekonomi Indonesia ke level 8,2 persen pada 2021 merupakan proyeksi paling optimistis (Kompas, 18/4/2020).
Johnny mengatakan, potensi positif ekonomi Indonesia perlu disikapi dengan fokus dan optimistis. Peluang usaha rintisan dinilai besar. Ia meminta agar para pelaku usaha rintisan menghasilkan inovasi baru, terutama untuk menyikapi pandemi.
Inovasi
Pandemi dinilai dapat melahirkan inovasi bagi usaha rintisan. Chief (in Hospital) Business Officer Halodoc Doddy Lukito pada diskusi virtual mengatakan, usaha rintisannya membuat sejumlah inovasi di bidang kesehatan dan teknologi selama pandemi. Hal itu perlu dimulai dengan mengetahui fakta-fakta seputar Covid-19.
”Fakta menyatakan bahwa 80 persen kasus Covid-19 adalah kasus ringan dan bisa diobati di rumah. Fakta lain adalah jumlah tempat tidur rumah sakit di Indonesia dan sejumlah negara kurang,” katanya.
Berangkat dari isu tersebut, Halodoc menyediakan sambungan telepon khusus Covid-19 ke sejumlah dokter. Pengguna dapat berkonsultasi tentang gejala Covid-19 yang diderita. Hingga akhir Maret 2020, ada sekitar 300.000 orang yang menggunakan layanan ini.
Halodoc juga membuat chatbot atau layanan percakapan berbasis program komputer. Pengguna dapat melakukan konsultasi tentang penyakit yang diderita. Layanan tersebut kini telah diakses lebih dari 6 juta pengguna. Dari layanan ini, Halodoc membuat peta sebaran pasien dengan kategori risiko tinggi, medium, dan rendah.
”Ada juga layanan rapid test (tes cepat) Covid-19 dengan sistem drive-thru di dua tempat, yakni Kemayoran dan Cilandak di Jakarta. Ada 4.536 orang yang memanfaatkan layanan ini. Di sisi lain, inovasi membuat transaksi Halodoc naik 300 persen hingga akhir Maret 2020,” kata Doddy.