Karya sinematografi seperti film atau seri drama televisi memungkinkan penonton keluar dari rutinitas mereka selama satu atau dua jam.
Oleh
DENTY PIAWAI NASTITIE
·5 menit baca
Karya sinematografi seperti film atau seri drama televisi memungkinkan penonton keluar dari rutinitas mereka selama satu atau dua jam. Di tengah masa karantina ini, minat menonton film yang menginspirasi, menghibur, atau kocak pun tumbuh untuk membangun suasana hati sehari-hari.
Astrid Cornelia (28), karyawan swasta yang tinggal di Surabaya, memilih menonton film-film yang menginspirasi, menghibur, atau menghangatkan hati untuk mewarnai hari-harinya selama karantina. ”Semula aku tertarik menonton film berkaitan dengan wabah dan akhir zaman, tetapi lama-lama aku merasa pusing dengan karantina ini. Untuk apa aku mencari film yang menambah seram kehidupan, lebih baik menonton film yang menghibur,” katanya.
Selama masa karantina ini, Astrid kerap merasa bosan dengan rutinitas barunya yang banyak dihabiskan di dalam kamar, memasak di dapur, atau sesekali menghirup udara segar di atap tempat tinggalnya. Pada satu sisi, ia merasa hidupnya selama masa karantina berjalan baik-baik saja. Namun, di sisi lain, ia bertanya-tanya kapan pandemi ini berakhir.
Oleh sebab itu, Astrid menonton film yang bertemakan kehidupan normal, seperti cerita drama dengan narasi tentang keluarga dan perempuan modern. Ia menikmati film yang menunjukkan kegiatan-kegiatan normal, seperti pergi ke pantai, berbelanja, atau berkumpul dengan teman-teman. Menurut dia, film-film itu bisa menenangkan dirinya.
”Dengan menonton film yang menceritakan kehidupan normal, aku larut dalam dunia film dan merasa semua akan berjalan baik-baik saja. Namun, kadang-kadang ada perasaan sedih juga ketika film berakhir. Itu artinya, aku harus kembali ke kehidupan normal,” katanya.
Salah satu judul film yang ia suka bergenre drama komedi (dramedi). Judulnya The Clapper (2017). Film itu menceritakan tentang seorang penonton bayaran, Eddie Krumble (Ed Helms), yang tugasnya bertepuk tangan, tertawa, atau bertanya dalam suatu acara televisi. Krumble tiba-tiba menjadi terkenal ketika salah satu acara televisi Stillerman Show yang dibawakan oleh Stillerman (Russell Peters) memperhatikan Krumble yang menjadi penonton bayaran di beberapa acara. Akibat acara tersebut, dalam sekejap ia menjadi terkenal.
Arfiana Khairunnisa (34), anggota staf komunikasi di lembaga nonprofit di Jakarta, lebih suka menonton tayangan yang jenaka. Ia sangat menyukai acara standupcomedy yang ditayangkan di Netflix. Menurut dia, menonton tayangan yang lucu dan menghibur jauh lebih baik daripada menyaksikan film-film yang menyeramkan atau menambah kekhawatiran.
”Menonton film yang bertema wabah akan menambah stres karena kerjaanku juga berkaitan dengan Covid-19,” ujar perempuan yang bertugas memberikan masukan teknis untuk menangani komunikasi risiko terkait Covid-19.
Untuk menyaksikan program kesukaannya itu, Fian, demikian ia biasa dipanggil, biasanya menonton saat akhir pekan. ”Sekali nonton film bisa seharian. Aku biasanya nonton film setelah olahraga,” ujarnya.
Memberi distraksi
Sejumlah ahli psikologi yakin film bisa membantu penonton mengatasi depresi dan memberikan distraksi terapeutik. Film bahkan sering digunakan sebagai media untuk membantu klien mengatasi depresi serta kecemasan, juga membuat klien hidup secara sadar, sehat, serta lebih bahagia.
Terapis sosial klinis berlisensi dan pemilik Real Life Solutions GA Therapeutic and Coaching Services di Atlanta, Tamekis Williams, misalnya, sering merekomendasikan tayangan standupcomedy untuk mengatasi depresi. ”Tertawa sangat bagus untuk mengurangi stres dan gejala suasana hati depresi. Menonton film komedi bisa mengurangi pikiran negatif, mengurangi perasaan terisolasi, dan memberikan rasa normal,” katanya, dikutip dari Psycom.
Terapis anak dan remaja di St Louis, Missouri, Laura Fonseca, mengatakan bahwa film dari masa kanak-kanak bisa sangat menenangkan. ”Ketika remaja mengalami pemicu yang menyebabkan perasaan cemas atau depresi, saya mendorong mereka menonton film favorit masa kecil sebagai cara untuk menenangkan diri dan bersantai,” ujarnya.
Sementara itu, menurut psikoanalis yang berbasis di New York, Claudia Luiz, bagi beberapa orang, film horor pun bisa sangat menghibur. ”Film horor dapat memberikan kelegaan bagi penonton.
Teror ekstrem membuat ketakutan yang sebenarnya terasa tidak
terlalu berat untuk ditanggung,” ucapnya.
Patrick Cremona, penulis Radiotimes, menjelaskan, saat pandemi virus korona baru terjadi di seluruh dunia, hampir semua aspek kehidupan masyarakat terpengaruh.
Masyarakat diingatkan terus-menerus untuk bekerja di rumah dan memperhatikan tanda-tanda positif Covid-19, termasuk suhu badan tinggi dan batuk terus-menerus. ”Dengan mengingat itu, tumbuh kecemasan yang dirasakan masyarakat,” katanya.
Oleh karena itu, Radiotimes menyusun daftar rekomendasi film yang bisa mengurangi kekhawatiran dan menghadirkan sedikit keceriaan di tengah masyarakat. Sepuluh film dan drama seri yang membuat penonton merasa lebih baik ditayangkan di Netflix termasuk La La Land, My Neighbor Totoro, Lady Bird, dan Friends. Situs itu juga menyebutkan rekomendasi film ditayangkan di Amazon Prime, termasuk Wild Rose (2018), Stan & Ollie (2018), dan Booksmart (2019). Ada pula lima film rekomendasi film di BritBox dan All4.
Berdasarkan mesin telusur web, Radiotimes bukan satu-satunya situs yang memuat daftar rekomendasi film yang menghangatkan hati untuk menemani masa karantina ini. CNet juga menyebutkan 10 film menyenangkan yang bisa menghibur selama masa karantina, yaitu Paddington 2, Ratatouille, My Neighbor Totoro, Babe, Billy Elliot, Spider-Man: Into the Spider-Verse, dan The Princess Bride. Film lain yang dianggap menarik ditonton adalah Mrs Doubtfire, Matilda, dan Remember the Titans.
Film Billy Elliot (2000) dianggap menarik karena bisa membuat penonton lebih bersemangat menjalani kehidupan. Film itu bercerita tentang seorang bocah laki-laki yang diharapkan pergi ke sekolah, belajar tinju, dan bekerja di tambang. Namun, Billy Elliot (Jamie Bell) gagal ikut kelas tinju. Ia justru bergabung dengan kelas balet.
Kecintaan Billy terhadap balet mendapat tentangan dari keluarga dan teman-teman. Namun, kecintaan itulah yang membuatnya terus bergerak maju, sesuatu yang tidak akan pernah dipahami lingkungannya. Ketika Billy mendapat kesempatan untuk ikut audisi Royal Ballet School di London, ia harus membuktikan bahwa laki-laki dan balet dapat bersatu.
Surat kabar The Red and Black juga merekomendasikan lima film yang bisa membuat penonton merasa lebih baik dan mendapatkan banyak inspirasi, yaitu Guardians of the Galaxy, The Princess Bride, The Disaster Artist, dan dua film animasi, yaitu Spirited Away dan Ratatouille.
Elle memuat pula daftar film yang menenangkan jiwa dan membangkitkan mood di tengah merebaknya virus korona baru penyebab penyakit Covid-19. Film itu termasuk komedi romantis seperti Jerry Maguire atau La La Land untuk ditonton sebelum tidur atau film animasi seperti Up dan Enchanted yang bisa menambah semangat.