Tips Sayangi Hewan Peliharaan di Tengah Pandemi Covid-19
Tak masalah tinggal di rumah untuk bekerja dari rumah di masa Covid-19. Demi kebaikan bersama, termasuk kebaikan pula yang bisa dirasakan dengan makin dekat hewan-hewan peliharaan. Tips sederhana kerap jadi panduan.
Oleh
Stefanus Osa Triyatna
·5 menit baca
Selama berkegiatan di rumah, ada baiknya kita memberikan perhatian lebih banyak pada hewan peliharaan. Di tengah pandemi Covid-19, mungkin ada rasa takut mengajak hewan peliharaan seperti kucing dan anjing untuk jalan-jalan. Sebenarnya, tak perlu risau berlebihan karena banyak cara bisa dilakukan untuk bisa tetap menyayangi hewan peliharaan.
Tak jarang para penyayang hewan takut mengajak anak-anak bulu (anabul), seperti anjing dan kucing, keliling lingkungan perumahan, apalagi selama masa penyebaran virus korona yang belum ditemukan virusnya ini. Selain itu, berita santer berkembang tentang hewan peliharaan bisa tertular virus Covid-19.
Drh Rajanti Fitriani dari Klinik Hewan Rajanti and Friends di Serpong, Banten, dalam perbincangan dengan virtual IG Live yang digelar Yayasan Pecinta Hewan Nata Satwa Nusantara, beberapa waktu lalu, menegaskan, ”Apakah penyakit virus Covid-19 ditularkan dari hewan kesayangan ke manusia? Penyebaran Covid-19 terjadi dari manusia ke manusia. Belum ada bukti ilmiah yang kuat tentang hewan kesayangan dapat menyebarkan penyakit Covid-19.”
Sejauh ini, kata Rajanti, secara sederhana, tidak ada hewan-hewan yang bergelimpangan mati di jalan-jalan. Apakah mereka tidak punya potensi terkena droplet manusia? Rasanya, tidak mungkin juga. Sejauh ini, memang tidak ada wabah pandemi terjadi pada hewan-hewan kesayangan kita. Padahal, cukup banyak juga hewan liar, seperti kucing dan anjing, di jalanan.
”Kalau ada kejadian pandemi terhadap hewan, dokter hewan tentu juga harus pakai APD lengkap sewaktu praktik. Dokter hewan malah menjadi OPB alias orang paling berisiko,” ujar Rajanti.
Dalam kesempatan itu, Rajanti tak sungkan berbagi tips sederhana untuk tetap menyayangi hewan kesayangan di rumah. Tak perlu takut pula mengurangi waktu berjalan-jalan dengan hewan kesayangan, terlebih kini banyak waktu tinggal di rumah.
”Tips pertama, pakaikan baju bagi hewan yang diajak jalan-jalan keluar rumah. Tujuannya, tubuh hewan terhindar dari droplet yang kemungkinan secara tak sengaja tersebar di sepanjang jalan yang dilalui. Jangan lupa, buka kembali dan cuci bajunya setelah dipakai berjalan-jalan,” kata Rajanti.
Setelah sampai di rumah, cucilah kaki hewan peliharaan yang diajak jalan-jalan keluar rumah dengan cairan antiseptik yang aman. Lalu, mengelap atau mengeringkannya, sebelum dibiarkan masuk kembali ke dalam rumah.
Jangan lupa, lanjut Rajanti, untuk tetap rajin mencuci tangan baik sebelum maupun sesudah memegang hewan peliharaan kita. Risiko penularan berbagai penyakit dari manusia ke hewan dan sebaliknya dapat dihindari sedini mungkin dengan mencuci tangan.
Di samping kedua tips tersebut, yang tidak kalah penting adalah menjaga kebersihan hewan peliharaan. Tentu saja, kebersihan termasuk pula menjaga higienitas tempat makan, minuman, alas kandang, serta mainannya.
Rajanti menambahkan, kita tidak perlu khawatir memelihara hewan kesayangan. Bagaimanapun juga mereka memerlukan kasih sayang kita.
Sebagai catatan lain, Rajanti mengingatkan, ”Hewan yang dipelihara di rumah ODP atau PDP tidak boleh dibuang sia-sia ke jalan. Mereka tetap harus dipelihara dan dijaga kesehatannya. Dan, klinik hewan atau dokter hewan harus diberitahukan, apabila hewan tersebut memang berasal dari rumah ODP atau PDP agar penanganan hewan tersebut sesuai standar yang berlaku.”
Di rumah saja
Setelah sebulan lebih berada di rumah saja, banyak orang yang memberikan perhatian lebih kepada hewan peliharannya. Kalau sebelumnya mereka hanya menyapa hewan kesayangan di waktu senggang, kini dalam sehari penuh mereka bisa mencurahkan kasih sayangnya.
Salah satunya Susan, konsultan arsitek yang bekerja di Jakarta. Kini, ia memiliki waktu cukup banyak di rumah. Kadang-kadang dia masih harus ke kantor untuk membereskan beberapa pekerjaannya di kantor. Kini, selama berada di rumah, dirinya lebih banyak mengetahui polah tingkah anjing kesayangannya yang bernama Lola. Dia pun terhibur sehingga enggak bosan berada di rumah.
”Kita jadi tahu perubahan sekecil apa pun dari anak bulu kita. Minggu lalu, misalnya. Saya tahu-tahu kaget banget. Ada benjolan di bagian leher dekat mulut anjing kesayangan saya. Bingung setengah mati karena tahu-tahu Lola enggak suka makan,” kata Susan.
Untungnya, Susan yang memiliki grup pencinta anjing bisa mencari tahu. Banyak saran dari teman-temannya walaupun pada akhirnya Susan tetap harus memastikan kesehatan Lola dengan membawanya ke klinik hewan.
Lola ternyata menderita infeksi di daerah leher kiri. Tak ada luka. Saat dilakukan rontgen, tulang leher maupun gigi juga normal. Kini, cairan yang menimbun di bagian lehernya sudah berangsur-angsur pulih.
Lain halnya dengan Garet, Account Manager LED Display di Jakarta, malah mengisi waktu di rumah dengan mengikir kuku Mylo the Gimbap, anjing jenis chihuahua. Anjing kecil itu bukan hanya dipotong rambutnya.
”Enggak kerasa. Potong rambutnya hanya sekitar 30 menit, tetapi begitu kikir kuku bisa sampai satu jam,” kata Garet, sambil menunjukkan clipper atau gunting kuku yang khusus untuk anjing.
Selama masa pandemi Covid-19, Ivana Carolin Darmana, pemilik usaha Dogday Care, justru merasa terheran-heran dengan empat anjing kesayangannya yang bernama Stitch, Chacha, Luna, dan Ramoa. Mereka sudah disebut sebagai anak-anaknya sendiri.
”Anak-anakku ini semakin perhatian kalau aku ini sedang hamil. Ada baby di perutku. Mereka jadi suka dekat-dekat aku, kayak menjagaku ganti-gantian,” kata Ivana.
Apalagi, lanjut Ivana, kalau pas merasa drop, pusing atau enggak enak badan, mereka seakan menjaga. Misalnya, Luna turun bergantian dengan Stitch. Ramoa dan Luna kini suka tidur di dekat perut Ivana. Suka menumpangi kepala di perut juga. Saat melihat Ivana tidak pergi ke mana-mana, rasa keterikatan semakin kuat. Mereka seakan begitu gembira mempunyai adik.
Meyli Dewi, pencinta kucing, pun merasa gembira berada di rumah. Selain menjaga pets shop miliknya di daerah Gading Serpong, Meyli tak menyia-nyiakan kesempatan tinggal di rumah. Banyak waktu bisa dicurahkan untuk 19 ekor kucingnya. Bahkan, di tokonya juga ada lima kucing. Tak ketinggalan satu ekor anjing.
”Ini namanya Guci. Soalnya masih kecil paling doyan bobo di dalam guci gudeg kendil,” kata Meyli sambil menunjukkan kucingnya bernama Guci.
Selama pandemi Covid-19, Meyli tak melupakan kesehatan anak-anak kucingnya. Misalnya, memberikan minum vitamin Imboost, terkadang memberikan TF untuk daya tahan tubuhnya. Sesekali ia diberi likurmin.
Soal makanan, Meyli kini tidak membatasi. Memang terkadang bikin pengeluarannya sehari-hari membengkak. Bagi dia, pemberian makan harus berani lebih supaya terhindar dari sakit flu.
Nah, jangan ragu lagi untuk selalu menyayangi hewan peliharaanmu, ya.