Sebanyak 305 Toyota Alphard dan Vellfire Terkena ”Recall” Terkait Sabuk Keselamatan
Sebanyak 305 unit Toyota Alphard dan Toyota Vellfire yang dipasarkan di Indonesia tahun lalu terkena kebijakan pemanggilan kembali atau recall untuk mengganti peranti sabuk keselamatannya (seatbelt).
Oleh
Dahono Fitrianto
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Sebanyak 305 unit Toyota Alphard dan Toyota Vellfire yang dipasarkan di Indonesia tahun lalu terkena kebijakan pemanggilan kembali atau recall untuk mengganti peranti sabuk keselamatannya (seatbelt). Proses pemeriksaan kendaraan dan penggantian suku cadang terkait akan dilakukan tanpa biaya apa pun.
Demikian disampaikan Direktur Pemasaran PT Toyota Astra Motor (TAM) Anton Jimmi Suwandy dalam bincang-bincang dengan wartawan melalui kanal Instagram Live di Jakarta, Selasa (5/5/2020). Menurut Anton, mobil yang terkena recall ini adalah Toyota Alphard dan Vellfire yang diproduksi pada kurun waktu Agustus-September 2019.
”Ini adalah bagian dari kampanye keselamatan global yang dilakukan Toyota Motor Corporation (TMC) di seluruh dunia,” papar Anton. Hal itu disebabkan adanya potensi tidak berfungsinya dengan baik mekanisme penguncian pada sabuk keselamatan kendaraan yang bersangkutan.
Saat ini, lanjutnya, pihak TAM tengah bekerja sama dengan dealer untuk mendaftar dan melacak mobil-mobil yang masuk dalam daftar recall tersebut. Nantinya akan ada komunikasi satu per satu dengan pemilik mobil guna meminta mereka segera hadir di bengkel resmi Toyota terdekat.
Meski demikian, pemilik Alphard dan Vellfire yang merasa mobilnya diproduksi pada kurun Agustus-September 2019 tersebut juga bisa mengecek sendiri ke laman resmi TAM di http://www.toyota.astra.co.id/ssc dan memasukkan nomor rangka mobil. Nanti akan muncul informasi apakah mobil yang bersangkutan masuk dalam program recall ini atau tidak.
Anton menyebutkan, proses pengerjaan penggantian sabuk keselamatan pada setiap mobil membutuhkan waktu sekitar setengah jam hingga paling lama 3-4 jam jika ada kondisi tertentu saat penggantian dilakukan. Seluruh biaya pemeriksaan dan penggantian suku cadang terkait di bengkel resmi tidak akan dikenai biaya apa pun alias gratis.
Pemesanan servis
Ia menambahkan, untuk memudahkan dan mempercepat pelayanan penggantian sabuk keselamatan, pelanggan disarankan untuk melakukan pemesanan servis (booking service) terlebih dahulu ke bengkel resmi terdekat dengan domisili pemilik mobil. Namun, mengingat saat ini dalam situasi pembatasan sosial berskala besar (PSBB) terkait pencegahan penyebaran Covid-19, keseluruhan layanan akan dilakukan mengikuti aturan dan kebijakan protokol ketat yang ditetapkan di daerah masing-masing.
Selain memesan servis di bengkel resmi, pelanggan juga bisa memanfaatkan layanan Toyota Mobile Service (TMS), yakni mekanik Toyota yang akan datang ke lokasi pelanggan berada. Meski demikian, Anton mengatakan, sejak perintah pembatasan sosial dan PSBB diterapkan di Jabodetabek, peminat layanan TMS ini naik dua kali lipat dari biasanya.
Kebijakan recall yang merupakan bagian dari kampanye global TMC ini terjadi saat Toyota menghadapi penurunan penjualan yang cukup signifikan di Indonesia sebagai dampak dari penyebaran Covid-19 dan pemberlakuan kebijakan PSBB.
Menurut Anton, secara wholesale (pengiriman mobil dari distributor ke dealer-dealer), sebenarnya terjadi peningkatan pada tiga bulan pertama tahun ini, yakni sekitar 24.000 unit pada bulan Januari, sekitar 25.000 unit pada Februari, dan 26.000 unit pada Maret 2020.
Namun, dari sisi penjualan retail sale (dari dealer ke konsumen), terjadi penurunan signifikan pada bulan Maret, yakni hanya terjadi sekitar 17.000 penjualan. Bulan Maret adalah saat pertama kali pemerintah mengeluarkan perintah untuk pembatasan sosial dan bekerja dari rumah di Ibu Kota dan beberapa daerah lain di Indonesia.
”Untuk bulan April, kami masih melakukan penghitungan. Mudah-mudahan dalam 1-2 bulan ke depan, bersamaan dengan berakhirnya PSBB, kondisi penjualan juga akan ikut membaik,” ujar Anton.