Jangan Biarkan Kendaraan Terparkir di Rumah Terlalu Lama
Mobil yang diparkir terlalu lama di rumah bisa menyebabkan beberapa kerusakan. Ada beberapa tips sederhana supaya mobil masih bisa berfungsi dengan baik.
Oleh
Stefanus Osa Triyatna
·4 menit baca
JAKARTA, KOMPAS – Pandemi Covid-19 memaksa pemilik kendaraan memarkirkan kendaraannya di rumah. Mobil yang terlalu lama diparkir di luar rumah, terkena panas dan hujan, bisa merusak komponen kendaraan. Begitu pula, bila disimpan di dalam garasi rumah.
Potensi bahaya yang mengintai kendaraan selama masa bekerja dari rumah itu diingatkan oleh PT Mitsubishi Motors Krama Yudha Sales Indonesia (MMKSI) dalam telekonferensi “Ngabuburit Bareng Mitsubishi” di Jakarta, Kamis (14/5/2020). Sambil mengisi waktu sebelum berbuka puasa di bulan Ramadhan, diskusi itu membahas mengenai pengecekan dan perawatan kendaraan selama tinggal di rumah.
Head of Aftersales and Customer Service Operation Group MMKSI Boediarto memberikan sejumlah tips sederhana yang dapat dilakukan oleh seluruh pemilik kendaraan. Tips itu bukan hanya untuk perawatan kendaraan merek Mitsubishi.
Sejumlah tips itu diberikan, mengingat selama ini pemilik kendaraan tentunya mengoperasikan kendaraannya di luar rumah, rata-rata 20-50 kilometer per hari. Biasanya, kendaraan diapakai untuk pulang pergi bekerja atau keperluan lainnya. Kini, aktivitas mesin tiba-tiba dihentikan selama hampir tiga bulan sehingga kendaraan tetap memerlukan perawatan mandiri.
Tips terpenting yang disampaikan, pertama-tama, pengecekan oli mesin. Kondisi oli mesin dapat dengan mudah diperiksa menggunakan komponen parameter oli mesin. Pengecekan sebaiknya dilakukan pada pagi hari. Selain itu, ada pula tangki kecil petunjuk oli mesin yang berada dalam posisi batas minimum dan maksimumnya.
Kedua, pengecekan air radiator. Pengecekan ini pun dapat terlihat dari tangki cadangan air radiator, tanpa perlu membuka komponen penutup radiator. Sekali lagi, ada batasan minimum dan maksimum dari tangki cadangan ini.
Ketiga, kondisi tekanan angin pada ban. Begitu lamanya kendaraan terparkir di rumah, tekanan angin perlu diperhatikan. Dari besaran tekanan angin yang disarankan pada batas maksimum sesuai spesifikasi yang ditetapkan pabrikan.
Boediarto mengatakan, “Mobil sebisa mungkin tetap dijalankan, walaupun hanya berjalan keliling sekitar kompleks perumahan. Hal ini diperlukan agar komponen dan barring yang menjadi bagian perputaran roda tidak kaget.”
Boediarto pun menambahkan, kondisi rem tangan pun sebisa mungkin tidak digunakan. Tentunya, kondisi ini perlu memerhatikan posisi lantai parkir kendaraannya. Sebagian perumahan, posisi lantai garasi miring, sehingga kebanyakan pemilik kendaraan kerap menggunakan rem tangan.
Padahal, bahaya yang mengintai dari penggunaan rem tangan dalam jangan waktu lama, hanya akan membuat komponen kanvas rem lengket dengan drum hingga menyebabkan adesi. “Kalau sudah lengket, tidak akan gampang terlepas dan berpotensi merusak komponen pengereman,” kata Boediarto.
Keempat, pengecekan juga diperlukan terhadap kondisi minyak rem. Batas minimum dan maksimum akan mempermudah proses pengecekan yang dilakukan secara mandiri.
Kelima, baterai atau aki. Setidaknya, mesin mobil diaktifkan tiga hari sekali. Mengapa? Hal itu diperlukan agar kondisi aki tetap sehat.
“Kalau tidak pernah diaktifkan mesinnya, jangan kaget mesin kendaraan akan bermasalah. Pengisian baterai akan menyebabkan komponen kelistrikan ikut bermasalah. Durasi pemanasan mesin sekitar 10-15 menit. Saat pemanasan mesin pun putaran mesin RPM dipertahankan sebesar 1500 RPM atau lebih, supaya suplai alternator ke aki benar-benar bisa maksimal,” kata Boediarto.
Sebagai catatan pula bagi posisi mobil yang diparkirkan di garasi rumah, posisi knalpot diupayakan tidak menghadap ke belakang rumah. Emisi gas buangnya bisa sangat menyebabkan polusi.
Boediarto pun menambahkan, hal yang tidak kalah pentingnya adalah mempertahankan bahan bakar tetap full atau penuh. Ini untuk menghindari kekosongan ruang tangki bahan bakar. Sebab, kondisi ruang yang kosong akan memicu proses kondensasi.
Lebih lanjut, air yang terperangkap akibat kondesasi akan menyebabkan komponen tangki bahan bakar berkarat. Apabila korosi menjadi semakin parah, tidak heran akan memicu pengeroposan atau kebocoran tangki.
Rawan tikus
Parkir kendaraan yang terlalu lama akan menyebabkan kondisi ruang mesin menjadi lembab. Kap mesin menjadi pilihan persembunyian tikus.
Boediarto mengatakan, sasaran yang dilakukan tikus bukan sekadar menjadi tempat bersembunyi atau “hunian” baru, melainkan juga iseng merusak komponen mesin, seperti kabel-kabel kelistrikan maupun mesin.
Ironisnya lagi, kata Boediarto, tikus mampu menyerang bagian lubang penyejuk udara untuk masuk ke ruang kabin. Tikus memiliki indera penciuman yang tajam dalam mengincar sisa-sisa makanan di dalam kabin. Selain rajin dibersihkan, serangan tikus dapat dihindari dengan meletakkan kapur barus di sekitar kap mesin. Ada juga spray bacterial yang sekaligus dapat menyegarkan interior kendaraan. Ini sudah banyak dijual di pasaran.