Badai Covid-19, Mitsubishi Fuso Bertekad Perkuat Komunikasi dan Motivasi untuk Dorong Penjualan
Situasi penjualan kendaraan niaga babak belur. Situasi sulit di masa pandemi COVID-19 membutuhkan strategi pemasaran yang jitu. Mitsubishi Fuso ingin mempertahankan pangsa pasarnya, meskipun pasar melemah.
Oleh
Stefanus Osa Triyatna
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS – Penjualan otomotif secara nasional anjlok. Badai virus Covid-19 membutuhkan daya kreativitas untuk mempertahankan penjualan mobil niaga. Inilah saatnya memperkuat pola komunikasi dan motivasi satu sama lain.
Presiden Direktur PT Mitsubishi Krama Yudha Tiga Berlian Motors (KTB) Naoya “Rocky” Takai selaku pemimpin baru KTB dalam jumpa media virtual bertajuk “Ramadan Bersama Mitsubishi Fuso” dari Tokyo, Jepang, Rabu (20/5/2020), mengatakan, “Saat ini, dunia menghadapi kondisi pandemi Covid-19. Saya pun ingin menyampaikan rasa simpati mendalam kepada para korban di Indonesia. Saya harap bagi korban dapat segera pulih dan pandemi ini dapat segera berlalu.”
Rocky pertama-tama memperkenalkan diri sebagai pemegang kepemimpinan baru penjualan Mitsubishi Fuso di Indonesia. Pengalamannya di bidang bisnis mobil selama 25 tahun di berbagai negara, antara lain, Perancis, Inggris, Amerika Serikat dan Rusia, mengasahnya menjadi pemimpin yang memiliki gaya yang erat dalam komunikasi dan motivasi.
Selama berkantor di Mitsubishi Corporation Tokyo, Rocky memimpin divisi pengembangan bisnis mobil untuk pasar di seluruh dunia. Dia pun terlibat dalam beberapa pengembangan bisnis di Indonesia, sehingga telah mendapatkan cukup gambaran mengenai pasar otomotif di Indonesia.
Rocky mengatakan, pandemi ini telah membawa dampak signifikan terhadap perekonomian, termasuk bisnis kendaraan niaga. Data penjualan ritel seluruh kendaraan niaga turun hingga 36,1 persen selama periode Januari-April 2020 dibandingkan periode yang sama tahun 2019.
Penjualan ritel Mitsubishi Fuso periode Januari-April 2020 mencapai sebanyak 9.628 unit atau turun 28,3 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Meski demikian, Mitsubishi Fuso tetap mendominasi pasar secara absolut dengan pangsa pasar 47,8 persen.
“Sekarang sangat jelas, tugas pertama saya sebagai Presiden Direktur adalah memimpin perusahaan ‘absolute market leader’ di tengah situasi krisis seperti sekarang ini,” kata Rocky.
Duljatmono, Direktur Divisi Penjualan dan Pemasaran KTB, mengatakan, “Strategi komunikasi digital dengan pelanggan dan diler dimaksimalkan baik untuk pengenalan produk maupun pelayanan. Pemaksimalan ini diharapkan dapat meningkatkan penjualan.”
Menurut Duljatmono, volume penjualan kendaraan tahun 2020 diperkirakan menurun drastis. Namun, hal terpenting bagi KTB adalah mempertahankan pangsa pasar.
Penjualan bulan Mei tidak bisa diharapkan. Sebab, kata Duljatmono, kebijakan PSBB dan aktivitas Ramadan menjadikan penjualan semester pertama pun turun 35-40 persen. Pelayanan bengkel yang buka pun tetap membutuhkan perizinan, terutama di daerah yang memberlakukan PSBB. Itu pun harus mengikuti protokol Covid-19.
Kepala Pengembangan Bisnis Purnajual KTB Yogi Krisdian mengatakan, selama Mei-Juli yang diperkirakan masih masa PSBB, pihaknya memaksimakan pelayanan dengan hotline call center KTB di nomor telepon 0804-1-400-400. Paket-paket perawatan kendaraan niaga pun disediakan untuk memberikan kepuasan kepada pelanggan.
Ada berbagai pilihan paket yang disediakan, antara lain, diskon suku cadang ataupun jasa servis. Ada pula pilihan paket gratis suku cadang. Tentu, harapannya, pelanggan dapat memperoleh keuntungan hemat waktu servis dan keringanan biaya.
Masa sulit
Rocky mengatakan, situasi ini tidak mengubah komitmen Mitsubishi Fuso kepada konsumen. Sangat dipahami, banyak konsumen kini sedang berjuang di masa-masa sulit ini. Sebagai “mitra bisnis profesional”, Mitsubishi terpanggil untuk tetap bertanggung jawab untuk menyediakan solusi bisnis kepada konsumen.
Meski KTB dan beberapa diler menerapkan skema bekerja dari rumah (WFH), Mitsubishi tetap memastikan seluruh konsumen bisa menerima layanan penjualan, servis dan suku cadang (3S) di tengah keterbatasan. Konsumen dapat menghubungi diler, serta Fuso Call Center untuk kemudahan pelayanan.
Rocky menegaskan, “Di masa pandemi ini, rasanya situasi ini sangat menantang. Strategi yang bisa dilakukan hanyalah memperkuat komunikasi dengan para karyawan dan pelanggan. Kita tetap bisa melakukan komunikasi, walaupun hanya secara virtual.”
Diharapkan, kata Rocky, strategi efektif tetap bisa dilakukan. Ia mengakui tidak bisa menekan diler untuk berbisnis secara ketat, tetapi berjanji untuk lebih banyak mendengarkan kebutuhan diler-diler dan melihat apa yang bisa dilakukan KTB untuk mendukung diler-diler. Saat pandemi berakhir, perbaikan ekonomi diharapkan segera berlangsung. KTB akan agresif mengejar ketertinggalan akibat Covid-19. (OSA)