Industri Otomotif Menghadapi Perilaku Baru Konsumen
Dunia masih diliputi suasana tak menentu akibat pandemi Covid-19. Industri berupaya menyesuaikan diri dengan perilaku baru konsumen.
Oleh
Osa Triyatna/Dahono Fitrianto/M Paschalia Judith
·2 menit baca
Pemerintah berencana menerapkan normal baru di tengah pandemi Covid-19. Pemain industri otomotif Tanah Air juga bersiap-siap menghadapi situasi ini.
Dalam wawancara dengan Kompas hingga Rabu (3/6/2020), industri otomotif mengadopsi perubahan selama pandemi Covid-19. Perubahan itu antara lain dalam cara berinteraksi dengan konsumen.
Wakil Presiden Direktur PT Toyota Astra Motor (TAM) Henry Tanoto mengakui tantangan tersendiri yang dihadapi industri otomotif. Industri beroperasi kembali untuk bisa memenuhi permintaan pasar, tetapi kondisi pasar mulai berubah. Misalnya, penjualan akan bergeser ke era digital dan mengakomodasi mobilitas pelanggan yang berkurang.
Merespons perubahan ini, Toyota memaksimalkan mekanisme penjualan secara dalam jaringan (daring) untuk mendongkrak atau setidaknya mempertahankan pangsa pasar. ”Langkah selanjutnya menuju daring. Kreativitas dan inovasi penjualan terus berkembang,” ujarnya.
Hal senada disampaikan Direktur Pemasaran-Penjualan dan Inovasi Bisnis PT Honda Prospect Motor (HPM) Yusak Billy. “Karena kebiasaan konsumen berubah di era normal baru, kami juga memperkuat layanan penjualan dan purna jual secara daring. Kami juga membuat prosedur operasional standar kerja di kantor dan pabrik sesuai protokol kesehatan yang berlaku,” kata Billy.
Bergeser ke penjualan digital juga dilakukan PT Suzuki Indomobil Sales (SIS).
Donny Saputra, Direktur Pemasaran Roda 4 PT SIS, mengatakan, tantangan yang dihadapi setidaknya mengembalikan angka penjualan ke kondisi sebelum pandemi. “Suzuki akan mengambil langkah-langkah strategis, seperti memaksimalkan platform digital untuk mendorong penjualan sehingga penjualan diharapkan membaik, tetapi sejalan dengan kebijakan normal baru,” ujarnya.
Prosedur
Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita mengakui, tak ada arahan khusus bagi industri otomotif. Semua industri mesti mengikuti protokol kesehatan yang diterbitkan Kementerian Perindustrian.
tak ada arahan khusus bagi industri otomotif
Seiji Itayama, Presiden Direktur PT Suzuki Indomobil Motor/Suzuki Indomobil Sales, menegaskan, pabrik-pabrik Suzuki di Indonesia menerapkan protokol kesehatan yang ketat untuk mencegah penularan Covid-19. Mulai 26 Mei 2020, kegiatan di sejumlah fasilitas produksi Suzuki diaktifkan secara bertahap.
Bob Azam, Direktur Administrasi, Korporat, dan Hubungan Eksternal PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN), mengatakan, pabrik Toyota di Karawang, Jawa Barat, diaktifkan bertahap mulai Jumat (5/6). Menghadapi kondisi ini, Toyota, antara lain, menata ulang ruang kerja dan menyusun ulang organisasi.
Daya adaptasi industri otomotif terus bergulir di tengah situasi yang tak menentu. (OSA/DHF/JUD)