Resep Empati Koki Andal
Para juru masak menunjukkan atensi pada publik yang dilanda gegar budaya lantaran pandemi berkepanjangan. Video-video memasak diunggah agar khalayak tak canggung di dapur.
Para juru masak menunjukkan atensi pada publik yang dilanda gegar budaya lantaran pandemi berkepanjangan. Video-video memasak diunggah agar khalayak tak canggung di dapur. Tak sekadar mengungkap ide memasak, mereka juga memperkaya wawasan pemirsanya.
”Hari ini kita mau berbagi resep supeeer gampang pakai kulit lumpia. Pakai kulit pangsit juga boleh,” kata Nicholas Molodysky. Selebgram yang akrab disapa Nick itu mengunggah video membuat bola udang ayam rambutan ala dimsum ke Instagram.
Praktis. Kurang dari semenit saja video Nick memasak sudah tuntas. Resep dicantumkan di kolom komentar. Ia ditemani putrinya, Zoe Molodysky yang kerap dipanggil Zoey. Sembari ayahnya memasak, Zoey yang masih balita menjelaskan tutorial memotong, memasukkan udang dan ayam, sampai menggoreng.
”Masukin udang sama ayam. Kasih bumbu, putih telol, tepung maizena. Potong kulit lumpia. Bulet-buletin. Goleng sampai mateng,” ujar Zoey dengan suara cadel. Tak pelak, komentar warganetbertubi-tubi mengungkapkan kegemasannya kepada Zoey.
Warganet lain mengutarakan minat memasak, bertanya, dan meminta resep lagi. Video-video memasak tahu gimbal, nasi goreng, sate maranggi, pangsit goreng, dan empal gentong turut diunggah Nick. Ia juga memasang video masakan Indonesia ke Youtube.
Nick sebenarnya warga Sydney, Australia, tetapi tergila-gila dengan masakan Nusantara. Kuliner bukan hobi yang baru-baru ini ia geluti. Penulis buku Aneka Jajanan Pasar Klasik & Variannya serta Kuliner Khas Tionghoa di Indonesia itu suka memasak sejak SD.
Nick semakin sering mengunggah video saat pandemi ini. Selama dua pekan terakhir saja, ia rata-rata membuat video setiap dua hari. ”Aku sengaja masak yang gampang. Bahan-bahannya kemungkinan ada di rumah,” ujarnya saat dihubungi lewat telepon, Selasa (2/6/2020).
Sebelum pandemi, Nick mengunggah video seminggu sekali. Ia berharap, masyarakat, khususnya ibu-ibu, terbantu jika bingung menentukan menu. ”Yang penting simpel. Aku juga paling malas kalau resepnya repot. Kondisi begini susah belanja,” katanya dengan bahasa Indonesia yang fasih.
Nick bisa mendapatkan bahan-bahan masakan Tanah Air dengan mudah. Hanya sekitar 20 menit mengemudi mobil dari rumahnya di Sydney, ia sudah tiba di pasar swalayan yang menyediakan produk-produk Indonesia. Bahan-bahan itu juga bisa dipesan secara daring.
”Enggak mungkin semua bahan yang sama ada di rumah penonton. Jadi, aku juga tebak-tebakan, tapi yang standar saja di Indonesia, kayak telur, santan, dan tepung,” katanya. Bahan yang sama bisa digunakan untuk membuat berbagai makanan supaya keluarga tak bosan.
Berbagi pengetahuan
Tak hanya memasak, Nick juga berbagi pengetahuan, umpamanya dengan menjelaskan jenis ubi yang lumayan cocok dijadikan tapai. Ia juga mengunggah video aneka makanan lezat yang pernah dicicipinya seperti tahu gimbal di Semarang, Jawa Tengah, dan basreng di Bandung, Jawa Barat.
Seperti Nick, sejumlah juru masak andal juga membantu mereka yang tergagap-gagap saat harus mandiri meracik bahan makanan. Selain menyampaikan ide-ide segar untuk memasak dengan resep dan video panduan, mereka juga memperluas cakrawala kuliner pemirsanya.
William Wongso bisa mengunggah hingga dua video memasak setiap hari di Instagram, belum termasuk sejumlah foto dan informasi tentang kuliner. Sebelum pandemi, pendiri Aku Cinta Makanan Indonesia itu belum tentu menayangkan video sebulan sekali.
Ia membuat video memasak buntil bersama pemilik Sasanti Restaurant di Yogyakarta, Emmy Pratiwi. William juga membuat video memasak shanghai wonton chicken soup dengan Yvonne Yuen di Amsterdam, Belanda. Juru masak mancanegara seperti Annisa Helou, Sau del Rosario, dan Shipra Khanna pun sukses dilobi.
”Ada juga seri ngintip, video soal pasar, penjual, dan budaya kuliner. Saya punya semacam wartawan di daerah-daerah,” kata William di Jakarta, Rabu (3/6/2020). Ia, misalnya, membahas kebiasaan unik pedagang gudeg di Yogyakarta yang kini mengenakan pelindung muka, masker, dan pembersih tangan.
”Banyak ibu yang dulu ngantor, mendadak harus di rumah dan memasak tiga kali sehari. Mereka pengin masak yang simpel, tapi bingung. Jadi, saya beri resep,” kata William. Selaras dengan keragaman narasumbernya, William ingin warganet punya wawasan lebih dari sekadar memasak.
Sejumlah juru masak kaliber dunia juga menunjukkan empatinya. Gordon Ramsay, yang ditakuti peserta kontes kuliner, menggelar Ramsay in 10 lewat Instagram, Youtube, dan situs resminya. Tayangan memasak dalam 10 menit itu menyibak sisi lain Ramsay.
Juri memasak yang biasanya angker, temperamental, dan perfeksionis tersebut malah sering melampaui batas waktu menyiapkan santapan. Tak ayal, ia tertawa tersipu-sipu dengan kikuk saat terlambat menyajikan steik dengan chimichurri, kari butternutsquash, dan lamb chop.
Sementara, Amanda Freitag memandu warganet membuat salad kentang jerman. Sedikit berbeda, Michel Symon menyusun daftar bahan masakan yang perlu dibeli agar konsumen tak perlu bolak-balik berbelanja, seperti minyak zaitun, kentang, telur, dan daging sapi.
Antoni Porowski ikut turun tangan dengan video memasak sup ayam, telur dadar dengan kacang hitam saus tomat pedas, ayam parmesan, dan kakap panggang. Alton Brown, Rachael Ray, Giada de Laurentiis, dan Padma Lakshmi tak ketinggalan berkreasi.
Bisnis kuliner
Pendiri dan pemilik rumah makan Kangen Masakan Rumah di Mampang Prapatan dan Jagakarsa, Jakarta, Noby Susilo, memetik manfaat dari video yang ditampilkan para koki di media sosial. Tak hanya memasak, konten itu juga berisi kiat mengelola bisnis kuliner.
”Meski materinya ringan, tapi berbobot. Banyak ilmu seputar usaha makanan. Sudut pandangnya berbeda-beda. Seru,” ucapnya. Beberapa pengelola restoran berbagi pengalamannya beradaptasi dengan masa pandemi. Noby pun memperoleh pandangan baru.
Sementara, Aldita Yurioputri (28) kerap mendapatkan inspirasi dengan menyimak video memasak lewat media sosial. Ia bisa mencoba resep-resep baru. ”Banyak masakan yang saya bikin. Yang pasti, jajanan Indonesia yang saat ini tak bisa saya temukan,” kata Aldita yang sudah hampir dua tahun berdiam di Sydney.
Makanan itu seperti risoles, kue talam, dan lumpia. Suami Aldita pun senang. Saban hari, pekerja teknologi informasi itu bisa menyantap masakan Indonesia. ”Hampir semua makanan bisa dinikmati berkat Instagram dan Cookpad. Youtube juga kadang-kadang. Tak perlu ke restoran,” katanya.
Lewat dunia maya, para koki kondang telah menegaskan kuliner sebagai penyibak sekat kultur, ruang, dan waktu di tengah pandemi dengan dampak yang universal.
”Kuliner itu perekat persahabatan antarbangsa,” ujar William Wongso.