Xiaomi, Huawei, dan Realme terus luncurkan produk baru selama semester pertama tahun ini. Ketiganya bersaing sengit untuk pertahankan eksistensi di Indonesia.
Oleh
ELSA EMIRIA LEBA
·5 menit baca
Langkah tiga perusahaan ponsel pintar China tak melambat meski badai Covid-19 masih berkecamuk. Xiaomi, Huawei, dan Realme terus luncurkan produk baru selama semester pertama tahun ini. Ketiganya bersaing sengit untuk pertahankan eksistensi di Indonesia.
Bahkan, Xiaomi dan Huawei meluncurkan ponsel baru secara daring dalam waktu bersamaan di Jakarta, Selasa (9/6/2020). Namun, kedua perusahaan ini menggunakan strategi bertolak belakang dengan menyasar pasar berbeda di tengah gejolak ekonomi akibat pandemi Covid-19.
Xiaomi memilih kembali melengkapi portofolio Redmi Note dengan merilis Redmi Note 9 dan Redmi Note 9 Pro. Country Director Xiaomi Indonesia Alvin Tse yakin seri Redmi Note 9 ini akan populer di masa normal baru. Apalagi, seri Redmi Note telah terjual lebih dari 2 juta unit di Indonesia sejauh ini.
Xiaomi rupanya memiliki perhitungan sendiri untuk melanjutkan tradisi bermain di pasar menengah-bawah. Sebelumnya, Xiaomi baru saja merilis ponsel flagship Mi 10 beberapa pekan lalu dan mengklaim akan bermain juga di kelas itu ke depan.
”Redmi Note 9 kemungkinan akan berkontribusi lebih dibandingkan Redmi Note 8 setelah ekonomi membaik, karena orang akan mau membayar lebih. Kuartal kedua akan sangat menarik karena pada kuartal pertama ada Covid-19 dan nilai tukar (mata uang) asing cukup tinggi,” kata Tse.
Redmi Note 9 memiliki prosesor MediaTek Helio G85 yang diklaim sebagai ponsel pertama di Indonesia dengan chipset ini. Seperti Redmi Note 8, ponsel ini memiliki empat kamera belakang (quad-camera), kini dengan kamera utama 48 MP, kamera ultra wide-angle 8 MP, kamera makro 2 MP, dan depth camera 2 MP. Kamera depan beresolusi 13 MP. Redmi Note 9 dengan RAM 4 GB dan memori 64 GB, misalnya, dijual seharga Rp 2,5 juta.
Sementara Redmi Note 9 Pro mengusung prosesor Qualcomm Snapdragon 720G. Fitur quad-camera ponsel ini terdiri dari kamera utama 64 MP, kamera ultra wide-angle 8 MP, kamera makro 5 MP, dan depth sensor 2 MP. Resolusi kamera depan 16 MP. Note 9 Pro dengan RAM 6 GB dan memori 64 GB dibanderol Rp 3,5 juta.
Huawei justru melangkah ke arah yang berbeda dengan Xiaomi. Huawei memilih tetap fokus dengan melengkapi ponsel seri Huawei P40, seri flagship andalannya di pasar menengah-atas.
Setelah merilis Huawei P40 Pro pada April 2020, Huawei mengeluarkan Huawei P40 dan Huawei P40 Pro+. Huawei P40 dengan RAM 8 GB dan memori 128 GB dipasarkan dengan harga Rp 10 juta, sedangkan P40 Pro+ dengan RAM 8 GB dan memori 512 GB dibanderol Rp 18,5 juta.
”Penta-camera”
Ketiga ponsel dari seri P40 ini menggunakan chipset Kirin 990 5G yang setara dengan Snapdragon 865. Ponsel-ponsel ini menggunakan sistem operasi EMUI 10.1 dan Huawei Mobile Services (HMS) untuk mengakses AppGallery karena tidak bisa menggunakan Google Play.
Deputy Country Director Huawei Consumer Business Groups Indonesia Lo Khing Seng, menjelaskan, Huawei justru melihat celah di masa pandemi seperti ini. Hal ini karena konsumen mencari produk dengan teknologi lebih baik untuk berkegiatan sehari-hari, seperti rapat virtual atau belajar jarak jauh.
”Selama pandemi ini, yang saya lihat adalah karena produk Huawei masih pada level mid-high, membuat kami tetap bisa eksis dan bertahan. Kalau dilihat, pasar mainstream saat ini rentan karena daya beli dan kondisi ekonomi terdampak pandemi,” tutur Lo Khing Seng.
Huawei P40 memiliki baterai dengan kapasitas 3.800 mAh. Fitur kameranya mencakup tiga kamera belakang, yaitu kamera utama ultra vision wide 50 MP, kamera ultra wide 16 MP, dan kamera telefoto 8 MP. Kamera depan beresolusi 32 MP.
Sementara Huawei P40 Pro+ memiliki baterai berkapasitas 4.200 mAh. Keunggulannya terlihat dengan mengusung lima kamera (penta-camera) belakang, terdiri dari kamera utama ultra vision wide 50 MP, kamera ultra wide 40 MP, kamera telefoto 10x optical zoom 8 MP, kamera telefoto 3x optical zoom 8 MP, dan kamera time-of-flight (TOF). Kamera depan beresolusi 32 MP.
Menurut Lo Khing Seng, Huawei sedang dalam membentuk brand sebagai ponsel berteknologi canggih di bidang fotografi. Untuk itu, Huawei memang menyasar pasar khusus, bukan arus utama.
Strategi Realme
Di sisi lain, Realme menggunakan strategi ”dua kaki” dengan merilis ponsel sekaligus untuk pasar menengah-bawah dan menengah-atas. Realme merilis perdana Realme Narzo dengan RAM 4 GB dan memori 128 GB seharga Rp 2,8 juta serta Realme X3 SuperZoom dengan RAM 12 GB dan memori 256 GB seharga Rp 8 juta.
”Cara menjaga pertumbuhan kami adalah dengan menyasar komunitas pengguna yang lebih besar. Kami tak hanya ingin memosisikan diri di level entry, mid, tetapi juga high-end. Kami memosisikan diri sebagai mainstream top player di pasar ini karena fokus memenuhi kebutuhan di semua segmen,” kata Marketing Director Realme Indonesia Palson Yi, Selasa (16/6/2020).
Realme Narzo dibekali chipset MediaTek Helio G90T yang dirancang khusus untuk bermain game. Ponsel ini memiliki baterai berkapasitas 4.300 mAh dan fitur quad-camera, terdiri dari kamera utama 48 MP, kamera ultra-wide 8 MP, kamera potret B&W 2 MP, dan kamera makro 2 MP. Kamera depan beresolusi 16 MP.
Sebagai ponsel flagship killer, Realme X3 SuperZoom mengusung prosesor Snapdragon 855 Plus dan Adreno 640 untuk GPU. Ponsel ini memiliki refresh rate hingga 120 Hz dan baterai 4.200 mAh. Dengan fitur yang dimiliki, harga Realme X3 SuperZoom sangat menarik bagi kantong anak muda kelas menengah.
Realme X3 SuperZoom juga menonjolkan kemampuan kamera untuk zoom hingga 60 kali. Ponsel ini memiliki empat kamera belakang, yaitu kamera utama 64 MP, kamera telefoto 8 MP, kamera ultra-wide 8 MP, dan kamera makro 2 MP. Ponsel ini bahkan memiliki kamera swafoto ganda, yaitu kamera utama 32 MP dan kamera ultra-wide 8 MP.
Yi melanjutkan, strategi Realme dipandang efektif karena didukung produk berharga lebih murah dan desain menarik. Realme bahkan mengklaim selama masa pandemi, pengguna ponselnya naik 40 persen menjadi 35 juta pengguna di seluruh dunia. Di Indonesia, penggunanya tumbuh mendekati angka 5 juta pengguna.