Setelah sukses dengan tayangan pada musim pertama, Gordon Ramsay, chef selebritas dan juga ”host” sejumlah acara memasak terkenal, kembali memulai petualangan terbarunya pada acara ”Uncharted” untuk musim kedua.
Oleh
Wisnu Dewabrata
·5 menit baca
Setelah sukses dengan tayangan pada musim pertama, Gordon Ramsay, chef selebritas dan juga ”host” sejumlah acara memasak terkenal, kembali memulai petualangan terbarunya pada acara ”Uncharted” untuk musim kedua. Ranah Minang menjadi persinggahannya yang megah.
Dalam acara yang digelar bekerja sama dengan kanal National Geographic itu, Gordon berkeliling kali ini ke tujuh lokasi (negara). Sama seperti pada musim pertama tahun lalu, kehadiran Gordon di sejumlah negara bertujuan mengeksplorasi beragam masakan andalan setempat.
Tujuh lokasi dari tujuh episode pada musim kedua, salah satunya Provinsi Sumatera Barat, Indonesia. Selain itu juga dia mengunjungi Pulau Tasmania di Australia, KwaZulu-Natal di Afrika Selatan, Louisiana di Amerika Serikat, Guyana di Amerika Selatan, kawasan selatan India, dan Norwegia.
Indonesia mendapat giliran ketiga untuk tampil di musim kedua Uncharted kali ini. Di episode ini, Gordon ditantang oleh pakar kuliner Nusantara, William Wongso, untuk lebih mengenal dan bisa memasak masakan khas Minangkabau, yaitu rendang.
Rendang selama satu dekade terakhir memang mendunia. Setidaknya dia telah dua kali masuk kategori salah satu makanan terenak dunia versi CNN Travel dan CNN Go’s. Dalam episode ini, Gordon mengibaratkan rendang sebagai hasil ”perkawinan” antara masakan semur (stew) dan kari.
”Setiap negara punya warisannya sendiri. Bisa jadi kami seolah tak memahami atau salah menerjemahkan sesuatu. Akan tetapi, pada musim kedua ini, kami mencoba untuk menjadi lebih berorientasi pada makanan ketimbang (tayangan) di musim pertama,” tutur Gordon, dikutip dari Indiewire.com.
Seperti tayangan di musim pertama, Gordon menemui sejumlah pakar setempat untuk mendapat masukan, baik tentang kuliner, adat istiadat, maupun kearifan lokal. Upaya mendapatkan bahan-bahan baku yang dibutuhkan itu lalu membawa Gordon pada petualangan mendebarkan.
Saat berada di Afrika Selatan, misalnya, Gordon harus memancing ikan dan juga memasak di tepi sebuah danau, dengan ”diawasi” seekor kuda nil. Hewan itu dikenal sangat peka terhadap wilayah teritorialnya. Kuda nil juga dikenal sebagai hewan liar berbahaya yang mampu menyerang dan membunuh manusia dengan gigitan rahang raksasanya.
Memasak rendang
Di ranah Minang, rendang menjadi gerbang petualangan Gordon yang seru. Ia diperkenalkan dan diajari tentang esensi dari masakan khas Minangkabau tersebut oleh William Wongso. Gordon mengaku takjub bahwa satu makanan macam rendang bahkan memiliki sampai lebih dari 200 macam variasi.
Sebagai pembuka episode petualangannya di Sumatera Barat, William mengajak Gordon hadir dan terlibat dalam upacara adat yang digelar secara kolosal, termasuk tradisi Bajamba. Tradisi makan bersama khas budaya Minangkabau tersebut digelar di Istana Pagaruyung, Kabupaten Tanah Datar.
Ada sejumlah menu hidangan khas Sumatera Barat yang disajikan untuk dimakan bersama-sama. Prosesi penyajian makanan, yang ditata dalam baki bertudung saji dan dibawa para perempuan berpakaian tradisional, tampak sangat kolosal dan cantik secara visual.
Warna-warni pakaian adat serta interior dan eksterior bangunan istana juga memberi nuansa dan kekhidmatan berbeda sekaligus lebih kaya apabila dibandingkan dengan sejumlah episode Uncharted lainnya. Gordon juga didandani mengenakan pakaian dan kain tradisional, ditemani William.
Petualangan Gordon di Sumatera Barat didampingi penulis dan juga pendongeng kuliner Indonesia, Ade Putri Paramadita. Oleh Ade, Gordon, antara lain, diperkenalkan pada kue bika dan buah durian, yang aromanya tak disukai sang chef.
Untuk mendapatkan bumbu, Gordon diajak blusukan ke pasar tradisional dan bahkan mengulek sambal sendiri dengan tangannya. Kehadiran Gordon di pasar tersebut tentu saja menjadi perhatian banyak pengunjung pasar.
Tak hanya itu, Gordon juga ditantang mencoba tradisi pacu jawi, lomba balapan sapi di lahan persawahan. Walaupun berkali-kali jatuh dan gagal, Gordon tampak sama sekali tidak jera. Ia juga mencari udang air tawar di dalam goa berkelelawar.
Rekomendasikan Minang
William bercerita, dirinya memang sejak awal mengusulkan agar pihak National Geographic mampir ke Sumatera Barat. William dihubungi pihak National Geographic yang saat itu berencana shooting di Pulau Tasmania.
William bercerita, dirinya memang sejak awal mengusulkan agar pihak National Geographic mampir ke Sumatera Barat.
”Jadi, mereka bilang, dari Tasmania mau mampir ke Indonesia, tetapi belum tahu mau ke mana. Saya arahkan ke Sumatera Barat saja untuk mengangkat masakan rendang, yang memang sudah populer terutama di dalam negeri. Hampir semua orang Indonesia pernah makan masakan Padang walau belum pernah ke Padang, kan,” ujar William.
Dia menambahkan, menu rendang menurut rencana akan dijadikan semacam pintu pembuka untuk memperkenalkan menu-menu khas Indonesia lainnya. Usulan tersebut juga disampaikan William kepada Gubernur Sumatera Barat.
Sekitar Oktober tahun lalu, tim inti National Geographic dari Amerika Serikat, termasuk produser eksekutif dan sutradara, datang untuk survei beberapa lokasi. Sepulang dari perjalanannya ke Eropa, William langsung menyusul sekaligus mempertemukan tim National Geographic sebanyak delapan orang tadi untuk menemui Gubernur Irwan Prayitno.
”Jadi, dari awal aku juga sudah pesan ke keduanya, pastikan episode tentang Indonesia nanti dibuka dengan tradisi Bajamba. Pertimbangannya, acara itu paling marak dan megah. Coba nanti bandingkan, deh, dengan episode-episode di negara lain. Kegiatan di Indonesia sangat padat, kaya tradisi menarik, dan pemandangan alam yang cantik-cantik,” tutur William.
William mengaku sangat salut pada kerja profesional para kru National Geographic. Proses pengambilan gambar mengalir dan tim mengerahkan banyak kamera. Dengan begitu, seluruh adegan dan peristiwa yang terjadi dan terekam memang benar-benar natural tanpa rekayasa.
Termasuk ketika terjadi insiden saat Gordon tengah mencoba memerah susu seekor kerbau yang secara mengejutkan malah buang air besar. Insiden itu terekam dengan sangat jelas dan, menariknya, sama sekali tidak dihilangkan atau disensor pada tahap pengeditan atau pascaproduksi.
”Mereka bisa ambil gambar serinci itu karena memang ada banyak kamera dari berbagai sudut pengambilan gambar. Aku pikir, adegan yang satu itu akan dihilangkan, eh, ternyata enggak, ya. Apalagi aku bilang ke Gordon, wajahnya kena cipratan kosmetik organik dari kotoran kerbau. Ha-ha-ha,” ujar William tertawa tergelak.