Bytedance Diduga Menyensor Pemberitaan Anti-Pemerintah China di Tiktok
Bytedance diduga menyensor konten anti-Pemerintah China di aplikasi yang dimilikinya, termasuk agregator berita di Indonesia, Babe. Babe membantah. Panduan moderasi sudah disesuaikan dengan konten lokal sejak 2019.
Oleh
SATRIO PANGARSO WISANGGENI
·2 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Bytedance diduga menyensor konten anti-Pemerintah China pada produk-produk aplikasi yang dimilikinya, termasuk aplikasi agregator berita di Indonesia, Babe. Babe mengatakan, tim moderasi sudah murni diisi orang Indonesia sejak 2019.
Reuters melaporkan bahwa tim moderator berita Babe mendapat instruksi dari kantor pusat Bytedance di Beijing, China, untuk menghapus artikel yang dinilai menggambarkan kesan negatif terhadap Pemerintah China di aplikasi Babe.
Dengan demikian, artikel-artikel dari media Indonesia yang terkait tragedi lapangan Tiananmen tahun 1989 ataupun mengenai pendiri Republik Rakyat China (RRC), Mao Zedong, tidak akan diterbitkan kembali oleh Babe. Artikel mengenai eskalasi ketegangan antara Indonesia dan China terkait Laut Natuna Utara pun tidak akan dinaikkan oleh aplikasi agregator berita tersebut.
Mengenai temuan ini, Babe mengakui, setelah Bytedance membeli Babe pada 2018, ada panduan moderasi yang dianggap tidak sesuai dengan kondisi pasar Indonesia meski sudah memiliki tim moderasi lokal.
Namun, panduan moderasi ini sudah diubah dan diganti menjadi lebih sesuai dengan pasar lokal sejak 2019. ”Panduan moderasi ini sudah diganti sejak 2019, dan mulai saat itu, kami sudah membuat dan memberdayakan tim moderasi yang lebih sesuai dengan kondisi pasar di Indonesia,” tulis keterangan resmi Babe pada Kamis (13/8/2020).
Sementara itu, terkait dugaan penyensoran sentimen anti-Pemerintah China oleh Bytedance, Senator AS, Josh Hawley, mengatakan, temuan ini meningkatkan perhatian DPR AS terhadap praktik pengamanan data yang dilakukan Tiktok.
”Kalau Bytedance menyensor Babe di Indonesia, apa yang akan mencegah Bytedance menyensor Tiktok di AS? Kita tidak boleh serta-merta percaya terhadap mereka. Ini alasan mengapa Tiktok perlu dilarang di AS,” kata Hawley.
Upaya penyensoran yang dilakukan Bytedance pada produk yang dimilikinya diduga sudah pernah terjadi sebelumnya. Pada November 2019, akun seorang remaja perempuan AS diblokir oleh Tiktok.
Kalau Bytedance menyensor Babe di Indonesia, apa yang akan mencegah Bytedance menyensor Tiktok di AS? Kita tidak boleh serta-merta percaya terhadap mereka. Ini alasan mengapa Tiktok perlu dilarang di AS. (Josh Hawley)
Feroza Aziz (17) asal New Jersey, AS, mengatakan bahwa akunnya diblokir seusai dirinya mengunggah video saat ia bercerita tentang dugaan adanya kamp konsentrasi Uyghur di China.
Juru bicara Bytedance mengatakan kepada New York Times, akun Tiktok yang pernah dimiliki Aziz sebelumnya sudah pernah diblok karena pernah mengunggah video yang menampilkan video Osama bin Laden.
Hal ini dianggap sebagai pelanggaran terhadap panduan Tiktok. Oleh karena itu, Tiktok memblokir gawai yang digunakan oleh Aziz dan akun yang dibuatnya.