Kapabilitas jaringan 5G menjadi daya tarik utama jajaran ponsel terbaru Apple, iPhone 12, selain desain bodi yang baru sejak iPhone X diperkenalkan pada tiga tahun lalu. iPhone 12 Mini yang mungil pun menarik.
Oleh
SATRIO PANGARSO WISANGGENI
·6 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Kapabilitas jaringan 5G menjadi daya tarik utama jajaran ponsel terbaru Apple, iPhone 12, selain desain bodi yang baru sejak iPhone X diperkenalkan pada tiga tahun lalu. Model iPhone 12 Mini yang kecil juga dinilai akan menarik bagi sebagian orang.
”Setiap dekade, selalu ada teknologi generasi baru yang akan mengubah bagaimana cara menggunakan iPhone. Teknologi baru ini telah tiba. Hari ini adalah awal era yang baru untuk iPhone. Hari ini kita membawa 5G ke iPhone,” kata CEO Apple Tim Cook dalam peluncuran virtual yang bertajuk ”Hi, Speed” pada Selasa (13/10/2020) atau Rabu dini hari waktu Indonesia.
Jajaran iPhone 12 terdiri dari empat model; iPhone 12, iPhone 12 Mini, iPhone 12 Pro, dan iPhone 12 Pro Max. Semuanya memiliki kapabilitas 5G.
Apple memang sedikit terlambat mengadopsi teknologi 5G ke dalam jajaran ponselnya. Contohnya, berdasarkan catatan Kompas, sejak peluncuran global Galaxy S10 5G pada Februari 2019, Samsung sudah merilis 17 ponsel berkapabilitas 5G ke pasar. Google pun sudah merilis Pixel 5 5G dan 4A 5G pada akhir September lalu.
Model iPhone 12 biasa adalah model dasar dari jajaran ini. Ada sejumlah pembaruan yang signifikan dibandingkan iPhone 11. Selain keberadaan teknologi jaringan 5G, salah satunya adalah teknologi layar.
Meski tetap berukuran 6,1 inci seperti pendahulunya, iPhone 12 menggunakan layar OLED yang memiliki kontras lebih baik ketimbang layar LCD pada iPhone 11. Layar OLED ini telah digunakan pada iPhone kelas tertinggi, seperti pada iPhone X, XS, dan iPhone 11 Pro.
Resolusi layar pada iPhone 12 pun lebih tinggi dibandingkan iPhone 11, yakni 1.170x2.532 piksel, yang artinya 460 piksel per inci (PPI). Angka ini lebih tinggi dibandingkan iPhone 11 yang hanya memiliki resolusi 828x1.792 piksel atau sekitar 326 PPI. Layar yang digunakan iPhone 12 mirip dengan apa yang ada pada iPhone 11 Pro sekarang.
Selain itu, dari segi desain, bodi iPhone 12 memiliki sisi tegas yang datar, seperti yang pertama kali ditemui pada iPhone 4 maupun iPhone 5, satu dekade lalu.
Bezel atau bingkai layar pada iPhone 12 pun lebih tipis dibandingkan pendahulunya, membuat iPhone 12 berukuran lebih kecil meski memiliki layar yang sama. Bobot iPhone 12 pun jauh lebih ringan dibandingkan dengan pendahulunya, 30 gram lebih ringan.
Dari sisi kamera, iPhone 12 memiliki modul kamera utama dengan aperture atau diafragma lebih besar, f/1.6 dibandingkan f/1.8 pada iPhone 11. Apple meyakini kamera iPhone 12 akan lebih mampu merekam gambar dengan pencahayaan rendah.
iPhone 12 Mini
Hal yang menarik adalah keberadaan iPhone 12 Mini. Hanya ukuran layar yang membedakannya dengan iPhone 12 biasa. Ukuran bodi iPhone 12 Mini bahkan lebih kecil dibandingkan dengan iPhone 8 ataupun iPhone SE 2020.
Namun, dengan bingkai yang lebih tipis, iPhone 12 Mini memiliki layar yang lebih besar ketimbang dua ponsel tersebut; 5,4 inci vs 4,7 inci.
Hanya ukuran layar yang berbeda, iPhone 12 Mini memiliki spesifikasi yang sama dari segi performa, spesifikasi kamera, dengan iPhone 12 biasa. Ini terasa menyegarkan mengingat ukuran ponsel dari waktu ke waktu selalu bertambah besar, dan ponsel yang berukuran kecil cenderung memiliki spek yang lebih rendah.
Sejumlah analis bahkan menyebut bahwa ini adalah pangsa pasar yang belum terlayani dengan baik. Pendiri firma analisis teknologi Techsponential, Avi Greengart, mengatakan, sesungguhnya ada minat konsumen yang besar terhadap ponsel kecil premium.
”Konsumen mendapat tawaran produk dengan fitur terbaru dalam kemasan yang lebih kecil, yang mungkin lebih ergonomis di sebagian orang, dengan harga 100 dollar AS lebih murah. Dengan kondisi ekonomi yang tidak menentu sekarang, ini bisa menjadi pilihan yang menarik,” kata analis senior firma analisis pasar Gartner, Tuong Nguyen, kepada Wired.
Tanpa ”charger” dan ”earphone”
Dalam kesempatan ini, Apple juga menyatakan bahwa dalam setiap dus penjualan iPhone 12 hanya menyertakan kabel data USB Tipe C; tanpa earphone Lightning dan bahkan kotak pengisi daya (charger).
Setiap dekade, selalu ada teknologi generasi baru yang akan mengubah bagaimana cara menggunakan iPhone. Teknologi baru ini telah tiba. Hari ini adalah awal era yang baru untuk iPhone. Hari ini kita membawa 5G ke iPhone.
VP Environment, Policy, and Social Initiatives Apple Lisa Jackson mengatakan, ini adalah salah satu upaya Apple untuk mencapai carbon-neutral pada 2030 pada seluruh siklus bisnis; dari proses penambangan, manufaktur, perakitan, hingga transportasi dan logistik.
Tanpa menyertakan earphone dan pengisi daya, membuat dus iPhone lebih kecil dan ringan. Akibatnya, proses logistik dan pengangkutan akan 70 persen lebih efisien.
”Ini artinya akan mengurangi emisi karbon pada rantai logistik global kami. Perubahan yang kami lakukan untuk iPhone 12 ini telah mengurangi emisi karbon sebesar 2 juta ton per tahun; seperti menghilangkan 450.000 mobil per tahun,” kata Lisa.
Demi margin?
Meski demikian, langkah bisnis ini dapat dilihat secara sinis oleh sebagian orang. Analis teknologi yang juga seorang investor pada GV, lengan modal ventura milik Google, MG Siegler, menilai bahwa salah satu keuntungan utama dari penghilangan kotak pengisi daya dan earphone adalah margin keuntungan yang lebih besar.
Menurut dia, margin keuntungan iPhone akan menipis akibat lebih tingginya harga komponen jaringan 5G dan sejumlah teknologi lainnya. Selain itu, pandemi Covid-19 telah mengubah rantai pasok secara signifikan.
”Selain itu, ini memberi kesempatan kepada Apple untuk menjual aksesori, seperti charger berkecepatan tinggi ataupun pengisi daya nirkabel,” kata Siegler pada Juni lalu melalui blog resminya.
Prediksi Siegler tepat. Semalam, Apple juga memperkenalkan pengisi daya nirkabelnya yang baru, yang dinamai MagSafe Duo Charger yang dapat mengisi daya iPhone 12 dan Apple Watch sekaligus secara nirkabel.
iPhone 12 Pro dan Pro Max
Tidak ketinggalan, iPhone 12 juga memiliki versi Pro dan Pro Max. Secara prinsip tidak ada perbedaan besar dengan versi Pro dari iPhone 11. Namun, iPhone 12 Pro memiliki sensor lidar, teknologi yang mirip dengan sonar ataupun radar. Sensor lidar memancarkan cahaya dan kemudian merekam pantulannya.
Dengan sensor ini, iPhone 12 Pro dapat mendeteksi jarak dari ruangan di sekitar pengguna. Hasilnya, pemindaian menggunakan sensor lidar dapat merekonstruksi ruangan secara tiga dimensi secara mendetail.
Implementasi ini dapat digunakan mulai dari membantu proses autofokus pada kamera hingga augmented reality. Artinya, benda digital dapat dimasukkan secara virtual kedalam dunia nyata yang terlihat melalui layar ponsel.
Pada kesempatan yang sama, Apple juga meluncurkan speaker pintar terbarunya, Apple HomePod Mini. Perangkat rumah pintar tersebut dilengkapi dengan Siri.
Apple iPhone 12 dan 12 Pro akan mulai tersedia di AS pada 23 Oktober 2020, sedangkan iPhone 12 Pro Max dan Mini diluncurkan pada 13 November. Dengan demikian, kini memiliki lima ponsel dalam lini produknya.
Terendah dimulai dengan iPhone SE 2020 (mulai 399 dollar AS/Rp 5,8 juta), iPhone XR (499 dollar AS/Rp 7,3 juta), iPhone 11 (599 dollar AS/Rp 8,8 juta), iPhone 12 (699 dollar AS/Rp 10,3 juta), dan iPhone 12 Pro (999 dollar AS/Rp 14,7 juta).
Belum diketahui kapan distributor lokal memboyong resmi iPhone 12 masuk ke Indonesia. Sebagai perbandingan, iPhone SE 2020 masuk ke Indonesia pada Oktober 2020, sekitar enam bulan setelah dirilis global pada April 2020. Adapun iPhone 11 dijual resmi di Indonesia pada Desember 2020, tiga bulan setelah diumumkan pada September 2020.