Kehadiran UX 300e ini makin meramaikan pasar mobil listrik murni di Indonesia, yang sebelumnya baru diisi BMW dan Hyundai serta BYD untuk armada taksi.
Oleh
Dahono Fitrianto
·6 menit baca
Pada Tokyo Motor Show 2019, Lexus meluncurkan mobil konsep Lexus LF-30 Electrified Concept sebagai penanda era baru produsen mobil premium asal Jepang itu masuk ke era mobil listrik murni. Tak lama kemudian, Lexus UX 300e diperkenalkan ke pasar sebagai pembuka generasi mobil listrik murni bermerek Lexus.
Lexus UX 300e ini diluncurkan di Tanah Air, yang sekaligus menandai peluncuran perdana di kawasan Asia Tenggara, 25 November 2020. ”Kami optimistis kehadiran Lexus UX 300e akan memberikan warna baru bagi industri otomotif, lifestyle, dan luxury market di Indonesia, terutama untuk para Lexus Enthusiasts yang sangat environmentally conscious,” kata General Manager Lexus Indonesia Meinisa tentang target pasar mobil listrik tersebut (Kompas.id, 25/11/2020).
Kehadiran UX 300e ini makin meramaikan pasar mobil listrik murni (battery electric vehicle/BEV) di Indonesia, yang sebelumnya baru diisi BMW dan Hyundai serta BYD untuk armada taksi. Namun, di kelasnya di segmen mobil premium, mobil ini hanya memiliki satu pesaing, yakni BMW i3S.
Menggunakan basis Lexus UX, hampir tidak ada perbedaan signifikan pada tampilan luar UX 300e dibandingkan tiga varian bermesin konvensional ataupun hybrid yang lebih dulu dipasarkan di Indonesia. Hanya emblem bertuliskan ”Electric” di bagian bawah pintu belakang, dua tutup soket pengecasan di kanan-kiri mobil, dan tentu saja emblem UX 300e sebagai penanda mobil elektrik yang menjadi pembedanya.
Pun demikian dengan bagian interiornya. Walaupun jika diteliti lebih detail, UX 300e ini sudah dilengkapi sistem audio premium besutan Mark Levinson dengan 13 speaker yang belum ada di varian-varian UX terdahulu. Sistem kamera 360 derajat kini juga sudah menjadi standar di mobil listrik ini.
Menyimak daftar spesifikasinya, mobil crossover SUV kompak ini dilengkapi baterai litium-ion berkapasitas 54,35 kWh sebagai sumber tenaga penggeraknya. Baterai tersebut disimpan di bawah lantai dan bawah kursi belakang sehingga memastikan titik pusat gravitasi yang rendah guna mendukung stabilitas pengendalian mobil.
Jika diintip dari kolong, akan terlihat kotak penyimpan baterai ini di sekujur bagian bawah lantai mobil. Dengan adanya baterai di bawah lantai ini, UX 300e masih memiliki tinggi kolong (ground clearance) 14 sentimeter (cm).
Listrik dari baterai ini dialirkan ke motor listrik yang menggerakkan poros roda depan dengan tenaga maksimum 201 HP dan torsi puncak 300 Nm yang bisa dipetik secara instan pada setiap injakan pedal gas. Di atas kertas, tenaga ini jauh lebih besar dibandingkan varian UX 200 yang pernah Kompas uji sebelumnya. UX 200 yang bermesin bensin 4 silinder dengan kapasitas 2,0 liter (1.987 cc) itu hanya mengeluarkan tenaga 168 HP dan torsi puncak 205 Nm.
Tak heran, mengendarai UX 300e ini terasa lebih lincah dan bertenaga. Tenaga terasa tersalur dengan mulus dan selalu ada sewaktu-waktu, apalagi di mode berkendara Sport. Ada tiga mode berkendara pada mobil ini, yakni Eco, Normal, dan Sport.
Pihak Lexus mengklaim mobil ini bisa berakselerasi dari 0-100 kilometer (km) per jam dalam waktu 7,5 detik dan bisa melaju hingga kecepatan maksimum 160 km per jam. Angka yang sudah lebih dari cukup untuk sebuah crossover penjelajah urban.
Daya jelajah
Dalam kondisi baterai terisi penuh, lembar spesifikasi ini menyebut mobil bisa menempuh jarak lebih dari 300 km berdasarkan siklus pengujian Worldwide Harmonised Light Vehicles Test Procedure (WLTP). Saat pengujian, dalam kondisi baterai terisi 100 persen, di layar multi-information display memang tertera jarak tempuh yang bisa dilalui persis 300 km. Akan tetapi, saat penyejuk udara (AC) dinyalakan, daya jelajah tersebut sontak turun menjadi 267 km.
Dengan daya jelajah tersebut, terbukti mobil sudah nyaman dan aman digunakan untuk keperluan sehari-hari di dalam kota Jakarta dan sekitarnya. Selama dua hari pemakaian dengan simulasi perjalanan rumah-kantor pergi-pulang berjarak total 45-50 km per hari, baterai belum menyentuh batas garis tengah alias baterai belum terpakai hingga 50 persen. Mobil pun tak perlu dicas selama dua hari tersebut karena daya baterai yang tersisa masih lebih dari cukup.
Secara teori, mobil juga sanggup diajak berkendara ke luar kota dengan jarak di bawah daya jelajah itu, misalnya ke Bandung yang berjarak sekitar 150 km dari Jakarta, atau ke Cirebon (sekitar 230 km dari Jakarta). Hanya syaratnya, begitu sampai di tujuan, baterai mobil harus kembali dicas hingga penuh untuk kembali ke Jakarta.
Mobil ini memiliki dua soket untuk pengecasan baterai. Di sebelah kanan belakang terdapat soket untuk pengecasan dengan arus listrik bolak-balik (alternating current/AC). Ada dua cara pengisian dengan arus AC ini. Yang pertama, menggunakan pengecas portabel bawaan mobil yang bisa dicolokkan ke stop kontak standar di mana pun. Namun, dengan arus yang kecil (tegangan 220 volt, arus 8 ampere), butuh waktu lama untuk mengecas baterai dari kosong hingga penuh.
Lexus menyebut, butuh waktu 24 jam untuk pengisian dari 0 sampai 100 persen. Pengalaman Kompas saat mengecas baterai dengan pengecas portabel ini, butuh waktu 8,5 jam untuk mengecas dari posisi baterai sekitar 75 persen hingga penuh 100 persen.
Cara kedua adalah menggunakan pengecas dinding (home charging wallbox) yang termasuk dalam paket pembelian mobil seharga Rp 1,245 miliar (on the road, Jakarta),ini. Dengan arus yang lebih besar (220 volt, 32 ampere), Lexus mengklaim mobil bisa terisi penuh dalam waktu sekitar 6,5 jam. Kompas tak sempat mencoba metode pengecasan yang ini karena tidak tersedia fasilitas wallbox-nya.
Kemudian, cara berikutnya adalah metode pengecasan cepat dengan arus searah (direct current/DC). Pengecasan cepat ini menggunakan soket model CHAdeMO yang ada di bagian kiri belakang mobil. Metode ini bisa dilakukan di sejumlah stasiun pengisian kendaraan listrik untuk umum (SPKLU ) yang sudah beroperasi di Jakarta. Dengan cara ini, baterai mobil diklaim akan penuh hanya dalam waktu 50 menit.
Saat Kompas mencoba mengecas baterai di SPKLU di kompleks Kantor PLN Distribusi Jakarta Raya di kawasan Gambir, Jakarta Pusat, Jumat (29/1/2021) malam, hanya butuh waktu sekitar 40 menit untuk mengecas baterai dari posisi 73 persen ke 92 persen. Biaya yang dibayarkan tak sampai Rp 27.000.
Setelah baterai terisi penuh, baik pengendara maupun penumpang tinggal menikmati segala faktor kemewahan khas Lexus yang ada di mobil ini. Mulai dari pemanas kursi di baris depan dan belakang, ventilasi AC di kursi depan, pemanas roda kemudi, sampai berbagai fitur keselamatan, seperti blind spot monitor dan lane keep assist. Semua kini bisa dinikmati tanpa mobil mengeluarkan setetes pun emisi gas buang!
Mobil ini juga masih dilengkapi paddle shifter di balik roda kemudi, tetapi fungsinya bukan untuk menaikturunkan posisi gigi transmisi seperti lazimnya. Seperti pada mobil listrik lainnya, paddle shifter ini berfungsi memaksimalkan fitur pengereman regeneratif untuk menghasilkan efek deselerasi, seperti pengereman mesin (engine brake) pada mobil bermesin konvensional.
Saat paddle shifter sebelah kiri dicolek, pengereman akan terjadi lebih keras dan mobil menjadi lebih tertahan lajunya. Sementara paddle shifter sebelah kanan berfungsi sebaliknya, saat dicolek, pengereman regeneratif ini berkurang.
UX 300e juga sudah dilengkapi suara artifisial saat kondisi mobil berjalan. Suara seperti mengerik pelan ini berfungsi untuk memberi peringatan kepada pengguna jalan lain atau pejalan kaki bahwa ada mobil di belakang mereka sehingga mencegah mereka tertabrak.