Microsoft Turunkan ”Pajak” Pendapatan Pengembang Gim
Mengikuti langkah Epic Games Store, Microsoft memutuskan hanya mengambil 12 persen pendapatan pengembang gim dari Microsoft Store.
Oleh
satrio pangarso wisanggeni
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Pengembang gim yang mendistribusikan produknya di Microsoft Store akan mendapatkan porsi pendapatan yang lebih besar mulai Agustus 2021. Microsoft mengurangi ”pajak” atau potongan yang dikenakannya dari 30 persen menjadi 12 persen.
Microsoft pada Kamis (29/4/2021) atau Jumat dini hari waktu Indonesia mengumumkan akan mengurangi potongan yang diambilnya dari pendapatan pengembang gim yang berjualan di Microsoft Store.
Kebijakan yang akan diimplementasikan pada 1 Agustus tersebut memungkinkan pengembang mendapatkan 88 persen dari total penjualannya, dari sebelumnya hanya 70 persen.
Head of Game Creator Experience & Ecosystem Microsoft Sarah Bond mengatakan, penurunan potongan ini dilakukan untuk meningkatkan kesejahteraan para pengembang gim.
”Langkah ini kami ambil untuk mengurangi friksi, meningkatkan peluang finansial, dan membantu para pengembang gim terus melakukan hal yang mereka cintai, yakni menciptakan gim,” kata Bond.
Keputusan Microsoft ini, selain dapat meningkatkan daya tarik Microsoft Store bagi pengembang gim indie yang kecil, juga sekaligus memberikan tambahan tekanan kepada marketplace terbesar saat ini, Valve Steam, yang masih mengambil potongan sebesar 30 persen dari pendapatan setiap pengembang gim.
Jadi, pastinya, kami bisa banyak memanfaatkan extra revenue ini untuk mendorong pengembangan gim dan marketing activity kami dengan lebih agresif lagi.
Penurunan potongan Microsoft Store mengikuti langkah marketplace gim PC lainnya, Epic Games Store (EGS), yang hanya mengambil potongan 12 persen.
Dominasi Steam sebagai platform jual beli gim PC masih sangat besar. Data Statista menunjukkan bahwa jumlah gim pada Steam sekitar 45.000 gim. Jumlah pengguna aktif Steam saat ini pun mencapai 16 juta pengguna setiap harinya, dengan puncak pada 48 jam terakhir mencapai 24 juta pengguna.
EGS yang menjadi pesaing terdekat Steam memiliki jumlah pengguna aktif terbanyak, mencapai 13 juta pengguna, tetapi jumlah gim yang tersedia hanya 471 gim pada 2020.
Langkah penurunan ”pajak” pasar aplikasi dan gim secara umum mendapat tanggapan positif dari perusahaan pengembang. Perusahaan pengembang gim lokal Agate, misalnya, menyambut baik langkah Google menurunkan potongan Play Store dari 30 persen menjadi 15 persen pada pertengahan Maret 2021.
”Jadi, pastinya, kami bisa banyak memanfaatkan extra revenue ini untuk mendorong pengembangan gim dan marketing activity kami dengan lebih agresif lagi,” kata Vice President Divisi Entertainment Games Agate Dave Fabrian.
Sentimen secara umum dari industri pengembang gim memang menilai bahwa potongan 30 persen yang dikenakan oleh pasar aplikasi terlampau tinggi.
Berdasarkan laporan 2021 State of the Game Industry yang dirilis oleh Konferensi Pengembang Gim (Game Developers Conference/GDC), hanya 3 persen dari total 3.000 pengembang gim di seluruh dunia yang setuju dengan skema potongan hasil 30 persen.
Sebaliknya, 62 persen responden menilai potongan yang lebih adil berkisar 0-15 persen, dengan komposisi terbesar pada angka 10 persen, disuarakan oleh 23 persen responden.
”Melihat tren seperti ini, seberapa lama lagi Valve dan Steam bisa bertahan dengan potongan premium 30 persen ini,” tulis laporan tersebut.
Sejumlah platform perdagangan gim dan aplikasi pada 1-2 tahun terakhir ini memang cenderung memilih untuk mengurangi potongan yang mereka kenakan kepada para pengembang gim.
Apple pada akhir 2020 lalu mengumumkan akan memotong pajak App Store dari 30 persen menjadi 15 persen untuk pengembang yang setahun sebelumnya memiliki pendapatan kurang dari 1 juta dollar AS (sekitar Rp 14 miliar).
Google pun pada Maret lalu mengumumkan hanya akan mengenakan potongan 15 persen untuk pendapatan 1 juta dollar AS pertama bagi semua pengembang gim dan aplikasi.