Tengoklah bioskop dan lihatlah poster film-film Indonesia yang mewarnainya. Setidaknya ada delapan poster film Indonesia yang terpasang berdampingan dengan poster film-film Hollywood. Ini mengingatkan kita pada kurun 1970 sampai awal 1990-an ketika film Indonesia meraih penonton di negerinya sendiri.
Tahun 1970 sampai awal 1990-an film-film Indonesia, terutama yang ditujukan untuk kaum muda remaja, menguasai layar bioskop Tanah Air. Waktu itu, para bintang film pun bermunculan dan menjadi idola, sebut di antaranya Sophan Sophiaan, Widyawati, Slamet Rahardjo, Christine Hakim, Rano Karno, Yessy Gusman, Lydia Kandou, Onky Alexander, dan Meriam Bellina.
Film Pengantin Remaja yang dibintangi Sophan Sophiaan dan Widyawati bahkan terpilih sebagai film terbaik dalam Festival Film Asia di Taiwan tahun 1971. Di sini, Sophan disebut sebagai pendatang baru. Kisah film garapan sutradara Wim Umboh ini diilhami kisah klasik Romeo-Juliet. Film ini berkisah tentang Romi (Sophan) dan Juli (Widyawati) yang saling jatuh cinta, tetapi keluarga mereka tak setuju. Juli berasal dari keluarga petani kaya, sedangkan Romi anak seorang duta besar. Berbagai upaya pun dilakukan kedua keluarga untuk memisahkan Romi-Juli.
Tahun 1974, ada Cinta Pertama garapan Teguh Karya yang berkisah tentang cinta yang tumbuh antara Ade (Christine Hakim) dan Bastian (Slamet Rahardjo). Bastian bekerja di perusahaan milik ayah Ade. Muncul pula Romi dan Juli yang dibintangi Rano Karno dan pendatang baru Yessy Gusman. Kisah cinta Romi dan Juli yang disutradarai Has Manan ini tak jauh berbeda dengan Pengantin Remaja.
Cinta dan pacaran
Sampai tahun 1980-an, kisah asmara dengan berbagai versi mendominasi film-film remaja. Sekadar contoh, Buah Terlarang (1980) dari sutradara Edward Pesta Sirait tentang Rani (Yessy Gusman) dan Satria (Rano Karno), keduanya pelajar SMA. Rani dari keluarga kaya dan Satria dari keluarga sederhana. Orangtua Rani tak mengizinkan mereka hidup bersama meski dari hubungan asmara itu Rani hamil. Kisah serupa muncul tahun 1981 lewat Usia 18 garapan Teguh Karya. Kisahnya, Edo (Dian Hasri) dan Ipah (Yessy Gusman) yang berpisah karena keadaan. Edo yang berasal dari keluarga sederhana harus bekerja setelah ayahnya wafat. Dia terpaksa meninggalkan Ipah yang berasal dari keluarga mampu.
Catatan Dewan Juri Festival Film Indonesia 1980, antara lain, film remaja tak pernah membicarakan pelajaran sekolah, suasana kelas pun tak ditampilkan. Namun, tokohnya bisa menjadi bintang pelajar. Ini antara lain dalam Mencari Cinta dan Gita Cinta dari SMA. Masyarakat pun digambarkan kalau tak miskin sekali, kaya sekali, seperti dalam film Remaja Idaman dan Cubit-cubitan. Tahun 1987 muncul film remaja yang diambil dari novel atau cerita bersambung, seperti Lupus dan Catatan Si Boy.
Editor:
Bagikan
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
Tlp.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.