logo Kompas.id
HiburanPiala yang Bikin Penasaran
Iklan

Piala yang Bikin Penasaran

Oleh
Fransisca Romana Ninik
· 5 menit baca

Ketika "La La Land" berubah menjadi "Moonlight" sebagai Film Terbaik pada puncak penganugerahan Academy Awards Ke-89 di Dolby Theatre, Los Angeles, seketika itu juga terjadi keriuhan. Dunia nyata dan dunia maya ramai membahas tentang betapa tidak terduganya Oscar selama ini. Apakah Oscar benar-benar memilih film yang terbaik sebagai Film Terbaik?Dengan 14 nominasi, banyak orang sudah menduga La La Land bakal menyabet Film Terbaik 2017. Film arahan sutradara Damien Chazelle ini memang mendominasi dengan membawa pulang enam piala, tetapi ternyata tidak untuk kategori Film Terbaik. Sementara Moonlight membawa pulang tiga piala dari delapan nominasi untuk Film Terbaik, Aktor Pembantu Terbaik, dan Skenario Adaptasi Terbaik.Pesaingnya, Hacksaw Ridge, karya sutradara Mel Gibson mendapat enam nominasi dan memenangi dua kategori. Manchester by the Sea juga mendapat enam nominasi dan membawa pulang dua piala, termasuk Aktor Terbaik untuk Casey Affleck. Arrival dan Fences masing-masing membawa pulang satu piala. Arrival mendapat delapan nominasi, sedangkan Fences empat nominasi. Lion belum seberuntung itu. Dari enam nominasi, film ini tidak memenangi satu pun kategori. Begitu pula Hell or High Water yang mendapat empat nominasi dan Hidden Figure dengan tiga nominasi, keduanya pulang dengan tangan hampa. Oscar memang seharusnya menganugerahi film terbaik. Namun, banyak faktor bisa memengaruhi siapa yang membawa pulang piala emas itu. Laman BBC menyebutkan, dari waktu ke waktu, banyak film terbaik pilihan Oscar yang memang diakui terbaik. Namun, tak sedikit pula film yang setelah menang, beberapa waktu kemudian banyak dicibir karena dirasa bukan film terbaik dan ada film lain yang lebih pantas mendapat Oscar. Ini terjadi misalnya pada film Vertigo karya Alfred Hitchcock yang menurut sebuah jajak pendapat dinyatakan sebagai film terbaik yang pernah dibuat, ternyata tidak meraih satu pun Oscar. Sebaliknya, insan film mulai menyesalkan mengapa Crash (Film Terbaik 2006) bisa mengalahkan Brokeback Mountain dan Birdman (Film Terbaik 2015) serta mendepak film epik Boyhood.Kesimpulannya, lanjut laman itu, Oscar bertumpu pada gaung dan momentum film. Sekitar 7.000 anggota Academy of Motion Picture Arts and Sciences memberikan suara yang pemungutan suara finalnya hanya dua pekan sebelum acara penganugerahan Oscar. Film yang memang diniatkan untuk Oscar harus berupaya menangkap momen yang tepat jika ingin menang. Para pemilih untuk Oscar ini juga cenderung mencari konsensus yang menyenangkan banyak orang. Setidaknya, film itu memang secara sinematik dinilai kredibel dan banyak mendapatkan penggemar. Film-film yang berkisah tentang orang-orang melawan ketidakadilan atau tentang dunia akting berhadapan dengan industri film menjadi favorit banyak pemilih. Di sinilah kemenangan Moonlight dirasa masuk akal. Film ini berkisah tentang perjalanan hidup seorang pria homoseksual kulit hitam bernama Chiron di Miami, Florida, yang keras. Moonlight menggambarkan perjuangannya semasa anak-anak, remaja, hingga dewasa dalam pencarian jati dirinya. Film ini disebut-sebut sebagai perlawanan atas berbagai tekanan yang melanda masyarakat AS saat ini di bawah pemerintahan Presiden Donald Trump. Penonton tak tahuSejumlah ulasan menyebutkan, sebelum masuk dalam radar Oscar, tidak banyak penonton film tahu tentang Moonlight. Film ini dinilai tidak terlalu sukses dalam pendapatannya di bioskop yang mencapai 21 juta dollar AS. Bandingkan misalnya dengan La La Land yang meraup pendapatan hingga 134,6 juta dollar AS. La La Land merupakan film musikal tentang perjalanan dua insan yang bermimpi masuk dalam industri film dan musik AS. Diperankan Emma Stone yang meraih Aktris Terbaik dan Ryan Gosling yang masuk nominasi Aktor Terbaik, La La Land merebut hati banyak orang dengan kisah, nyanyian, hingga kostum para pemainnya. Atau bandingkan dengan Hidden Figures yang meski tak memenangi satu pun Oscar tahun ini, meraup pendapatan terbanyak di antara sembilan nomine, yakni 144,5 juta dollar AS. Hidden Figures ini secara khusus mendapat tempat di dalam negeri Amerika Serikat dengan kisah yang menyentuh hati mereka.Film ini dibuat berdasarkan kisah nyata yang tidak banyak diketahui orang tentang tiga perempuan ahli matematika keturunan Afrika-Amerika yang memainkan peran penting di NASA pada tahun-tahun awal program luar angkasa AS. Salah satu pemainnya, Octavia Spencer, mendapat nominasi Oscar untuk Aktris Pendukung Terbaik lewat perannya sebagai Dorothy Vaughan. Namun, tidak hanya Moonlight yang mendapat sedikit perhatian di box office. Beberapa film lainnya, seperti Hell or High Water, juga demikian. Di bioskop, film ini "hanya" mendapat 27 juta dollar AS. Film ini berkisah tentang dua bersaudara yang merampok bank-bank yang mengancam akan menyita tanah mereka. Aktor Jeff Bridges mendapatkan nominasi sebagai Aktor Pembantu Terbaik di film ini, tetapi kalah oleh Mahershala Ali yang bermain dalam Moonlight.Dengan segala hiruk-pikuknya, Oscar masih dinanti banyak pencinta film meski jumlahnya terus menurun dalam beberapa tahun terakhir. Berdasarkan data Nielsen, jumlah penonton Oscar di AS tahun ini 32,9 juta orang. Jumlah ini turun dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya, yakni 34,3 juta orang tahun 2016 dan 36,6 juta orang tahun 2015. Ada yang menilai, acara penganugerahan itu terlalu lama, lebih dari 3,5 jam. Ada pula yang beralasan, film-film yang dinominasikan kurang populer. Nuansa politis yang muncul dalam perhelatan ini pun jadi alasan. Bagaimanapun hasilnya, Oscar masih ditunggu-tunggu sebagai salah satu puncak capaian para aktor, aktris, sutradara, penulis skenario, produser, hingga para pembuat lagu dan penata kostum. Terlebih dengan adanya adegan salah sebut film terbaik yang mewarnai Oscar tahun ini, rasanya pada tahun-tahun mendatang Oscar masih bakal membuat penasaran.

Editor:
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000