logo Kompas.id
HiburanPara Perempuan Penebar...
Iklan

Para Perempuan Penebar Inspirasi

Oleh
SRI REJEKI
· 4 menit baca

Seorang perempuan tanpa lengan mampu menerbangkan sebuah pesawat terbang. Bagaimana ia melakukannya? Serial dokumenter Woman Who Inspire menjabarkannya.Jessica Cox (33) terlahir tanpa lengan. Hidupnya tentu saja tidak mudah. Ketika merasa berbeda dari anak-anak lainnya, Jessica mulai merasa marah dan frustrasi. Namun, kedua orangtuanya yang telah mampu menangani rasa depresi mereka ketika Jessica lahir terus mendampingi. Begitu pula kakak dan adiknya yang kadang-kadang merasa iri karena perhatian kedua orangtuanya hampir sepenuhnya tercurah untuk Jessica.Titik balik hidup Jessica terjadi ketika ia mengunjungi Barbara Guerra, seorang ibu rumah tangga yang kondisinya sama persis dengan dirinya. Namun, Jessica melihat bagaimana Barbara mampu mengurus bayinya sendiri. Bahkan, Barbara mampu mengeluarkan si bayi dari kotak tidur dan menggendongnya dengan cara menjepit di dada menggunakan dagu."Pertemuan itu benar-benar menyadarkan saya," kata Jessica seperti dalam episode Right Footed yang tayang pertama kali 29 Maret lalu pukul 20.00 di saluran National Geographic.Sejak itu, Jessica menghapus kata "aku tidak bisa" dalam kamus hidupnya. Ia melanjutkan belajar menari selama 14 tahun dan berlatih taekwondo hingga meraih sabuk hitam. Jessica juga kuliah hingga lulus di Universitas Arizona, Amerika Serikat. Sebuah koran lokal yang memuat profilnya saat lulus kuliah menulis tentang Jessica yang ingin menjadi motivator. Undangan mulai berdatangan hingga suatu kali, dalam sebuah acara, seorang pilot menawarinya untuk belajar terbang.Bukan pilihan mudah mengingat naik pesawat terbang sebagai penumpang saja bisa menyebabkannya mual. Perjuangan hidup Jessica selanjutnya, termasuk kehidupan asmaranya, dijabarkan dalam satu jam durasi dokumenter yang disutradarai Nick Spark, yang pernah memenangi Emmy Award.Pendobrak kemapananNational Geographic, seperti dikutip dalam lamannya, menyajikan rangkaian kisah para perempuan penebar inspirasi untuk merayakan Hari Perempuan Internasional yang jatuh tanggal 8 Maret. Serial Woman Who Inspire menyajikan kisah para perempuan luar biasa yang mendobrak kemapanan dan mengubah dunia.Pada tanggal itu, disajikan episode yang berjudul A Brave Heart: The Lizzie Velasquez Story. Episode ini bercerita tentang Lizzie yang terserang sindroma hingga menyebabkan wajahnya aneh dan tubuhnya kecil karena berat badannya sulit naik. Sepanjang hidupnya, Lizzie selalu menerima cemoohan dan olok-olok. Bahkan, sebuah tayangan di YouTube menjulukinya "the world\'s ugliest woman".Namun, Lizzie tidak menyerah hingga akhirnya menjadi motivator yang membawanya hingga ke Capitol Hill. Dari sini, ia melobi banyak pihak untuk menyusun Undang-undang Anti-bullying.Woman Who Inspire bercerita tentang perempuan-perempuan yang berjuang mendobrak batasan-batasan yang selama ini membelenggu. Belenggu itu terkadang ditetapkan melalui nilai-nilai dalam masyarakat, tidak jarang juga berawal sejak dalam pikiran. Para perempuan dalam serial ini menunjukkan bagaimana perjuangan mereka mengatasi belenggu itu, baik dalam ranah pribadi maupun dalam bentuk diskriminasi yang datang dari lingkungan sekitar.Pada episode kedua tanggal 15 Maret lalu, On Thin Ice: Jade\'s Polar Dream, disajikan kisah tentang gadis 14 tahun yang bertekad menaklukkan Kutub Utara. Jade adalah tipe anak sekolahan yang berambisi menjadi manusia termuda pertama yang trekking di Kutub Utara.Dokumentasi para perempuan ini, selain dilakukan lewat pendekatan biografis, juga melalui kacamata perempuan lain, seperti dalam episode Living Free with Kimi Werner yang tayang 22 Maret lalu.Kimi tidak hanya melihat langsung kehidupan sang narasumber, tetapi juga ikut mengalami cara hidup mereka. Kimi sendiri sebenarnya juga sosok perempuan inspiratif. Perempuan asal Hawaii ini penyelam dan pemenang kompetisi menombak ikan, dunia yang lebih banyak digeluti kaum pria.Petualangan pertama Kimi adalah bersama Nikki van Schyndel yang tinggal di tempat terpencil di Teluk Echo, Kepulauan Brighton. Kepulauan ini berada di tengah samudra yang berjarak 320 kilometer dari Pantai Barat Vancouver, Kanada. Nikki berani meninggalkan kehidupan "normal"-nya di kota untuk beralih hidup sedekat mungkin dengan alam.Untuk itu, ada "kemewahan" urban yang harus ia tinggalkan dan berganti dengan keberlimpahan dari alam, jauh dari rutinitas dan agenda. Ia harus membuat sendiri kabinnya dari kayu. Agar bisa makan, ia harus mencari ikan di laut atau mencari buah dan jamur di tengah hutan. Nikki meniru cara bertahan para hewan yang hidup di habitat sekitarnya.Petualangan Kimi berikutnya yang akan tayang pada pekan-pekan depan, antara lain, adalah bersama Ladia Kuta di pegunungan terpencil di utara Malaysia dan di Lembah Goongerah di Australia Tenggara. Pengalamannya yang dituangkan lewat tayangan ini menyadarkan bahwa manusia telah hidup jauh dari alam. Ironisnya, cara hidup senatural mungkin yang telah ditinggalkan itu kini kembali didamba dan dicari-cari.

Editor:
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000