logo Kompas.id
HiburanPetualangan Gadis Kecil...
Iklan

Petualangan Gadis Kecil Chihiro di Dunia Gaib

Oleh
· 4 menit baca

Seperti juga orang Indonesia, masyarakat Negeri Sakura diketahui punya minat tinggi menonton film-film bertemakan supernatural. Banyak kisah seram seputar kehidupan gaib serta hal-hal berbau klenik dan takhayul kerap diangkat ke layar lebar oleh produsen film kedua negara.Kisah-kisah seram, baik terkait makhluk gaib, seperti hantu, jin, penyihir, monster, dan berlatar cerita horor tradisional, maupun legenda urban, tak sedikit juga menginspirasi film-film pemicu hormon adrenalin penyebab rasa takut itu.Beberapa (judul) film horor Jepang, seperti The Grudge dan The Ring, bahkan sempat sangat laris dan menjadi fenomena. Tak lagi sekadar dibuatkan sekuelnya, film-film itu bahkan juga diadaptasi dan dibuat ulang (remake) oleh industri film dunia, Hollywood. Digarap ulang, tentu saja dengan penyesuaian pemain pemeran, plot, dan setting cerita, yang pastinya disesuaikan dengan selera internasional. Namun, tak semua film bertemakan hal berbau spiritual dan supernatural itu digarap sekadar untuk dijadikan film hiburan bertemakan horor. Oleh Studio Ghibli, kisah petualangan seorang gadis usia 10 tahun, yang tersesat di dunia arwah dalam film Spirited Away, dapat menjadi medium dan sarana penyampaian nilai-nilai filosofis kehidupan tanpa terasa menggurui, apalagi mendikte. Studio Ghibli merupakan salah satu studio animasi terkenal di Jepang, "Film animasi adalah salah satu cara paling tepat untuk mengajarkan anak nilai-nilai (kebaikan). Jangan pernah membuat anak-anak putus asa. Justru melalui film buatlah mereka terus punya harapan. Karakteristik studio kami adalah mencoba selalu menyampaikan sesuatu secara konkret sehingga orang juga jadi mudah memahami," ujar Direktur Eksekutif Studio Ghibli, Toshio Suzuki.Toshio hadir di Jakarta, Kamis (30/1), untuk meluncurkan rangkaian acara resmi dalam bentuk festival pemutaran 22 film di 45 bioskop jaringan Studio XXI di 17 kota di Indonesia. Film Spirited Away akan menjadi yang pertama diputar sepanjang 1-7 April 2017. Selain itu juga akan digelar eksebisi "The World of Ghibli Jakarta" pada 10 Agustus-29 September 2017.Film Spirited Away diproduksi tahun 2001 dan berhasil memenangi Academy Awards di Amerika Serikat pada 2003 untuk kategori film ficer animasi terbaik. Hak siar film itu kemudian dibeli Disney.Film itu juga meraup untung besar dengan nilai pendapatan fantastis, bahkan tertinggi dalam sejarah perfilman Jepang, sebesar 30,4 miliar yen atau setara 272,3 juta dollar AS.Kisah ChihiroFilm itu dimulai dengan adegan seorang gadis asal kota besar, Chihiro, yang digambarkan sangat enggan ikut pindah ke pinggir kota bersama kedua orangtuanya. Sepanjang perjalanan dengan mobil yang dikendarai sang ayah, gadis usia 10 tahun itu selalu mengeluh dan cemberut. Tanpa banyak basa-basi, cerita pun mengalir. Kendaraan yang dibawa ayah Chihiro menemui jalan buntu saat akan menuju kompleks rumah baru mereka di atas sebuah bukit. Mobil keluarga itu terhalang sebuah bangunan tua dengan lorong panjang di dalamnya. Gedung mirip stasiun tua itu tadinya oleh sang ayah dikira bangunan mangkrak pasca krisis moneter, yang diceritakan pernah menimpa negeri itu beberapa tahun sebelumnya. Namun, siapa sangka, di ujung lorong, Chihiro dan kedua orangtuanya justru secara tak sadar malah masuk ke "dunia lain". Chihiro yang belakangan sadar dirinya terjebak di "dunia lain" kemudian berkenalan dengan Haku, yang menyelamatkannya sekaligus dan memberi tahu bagaimana cara bisa tetap bertahan hidup di dunia gaib itu. Sepanjang petualangannya, Chihiro bertemu tokoh-tokoh gaib yang unik dengan berbagai karakter. Cerita pun berlanjut dengan beragam kerumitan sehingga pada satu titik Chihiro harus berjuang menyelamatkan teman baiknya, Haku, sekaligus berupaya mengembalikan kedua orangtuanya kembali menjadi manusia dan bersama-sama pulang kembali ke dunia nyata.Sejak awal hingga akhir cerita, sutradara dan penulis Spirited Away, Hayao Miyazaki, dengan cerdik dan rinci memaparkan transformasi tokoh utamanya, Chihiro, dari seorang gadis manja dan serba masa bodoh menjadi seorang anak pejuang ulet dan tak kenal putus asa serta mencintai orang-orang yang mencintai dirinya.Sepanjang film juga disampaikan pesan tanpa terkesan menggurui tentang nilai-nilai mulia, seperti buruknya menjadi orang yang tamak dan serakah disimbolkan dengan kedua orangtua Chihiro. Saat menghadapi tamu hantu raksasa berlumpur dan bau busuk, yang ternyata dewa sungai, penonton juga seolah diajarkan pentingnya menjaga kebersihan dan kelestarian alam, terutama sungai. Mengutip laman mentalfloss.com, adegan itu diilhami kejadian nyata ketika suatu waktu Hayao Miyazaki bekerja bakti membersihkan sungai di kampungnya.Tak hanya terilhami, adegan Chihiro menarik sepeda dengan menggunakan tali dari dalam tubuh monster kotoran raksasa itu bersama-sama rekan sesama pekerja lain di istana pemandian air panas juga dialaminya saat membersihkan sungai. (WISNU DEWABRATA)

Editor:
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000