logo Kompas.id
HiburanRossa yang Memesona
Iklan

Rossa yang Memesona

Oleh
WISNU DEWABRATA
· 5 menit baca

Bagi Rossa, pengalaman serta perjalanan panjang kariernya selama lebih dari dua dekade adalah prestasi dan pencapaian yang harus disyukuri sekaligus dirayakan. Rossa merayakannya lewat sebuah konser apik bertajuk "The Journey of 21 Dazzling Years".Tak hanya bertahan di belantika permusikan Tanah Air, Rossa juga pernah sukses membuktikan dirinya tak kalah unggul dari para pemusik dan penyanyi sejumlah negeri jiran, baik Malaysia, Brunei, maupun Singapura, dengan beberapa kali sukses berkonser di negara-negara itu.Pada konser selebrasinya, Kamis (13/4) malam, di Plenary Hall Jakarta Convention Center, Jakarta, Rossa sekali lagi mencatatkan kalibernya. Sedikitnya 5.000 orang, kebanyakan dipastikan para penggemar setia Rossa, memadati hampir semua kursi penonton di dalam aula besar.Dengan penampilannya yang jelita serta wajah semringah, dibalut busana-busana fantastis karya sejumlah perancang, seperti Sebastian Gunawan dan Tex Saverio, Rossa tampil menawan menghibur para penggemarnya. Sesekali dari atas panggung, saat menuju lagu berikutnya, Rossa tak segan-segan berdialog ringan dengan gaya serta tawanya yang lepas, kenes, ceriwis, dan tanpa jarak. Baik Rossa maupun sejumlah penonton, terutama mereka yang berdiri di bagian festival, bahkan terlibat aksi saling goda dan canda.Obrolan dan candaan spontan macam itu tak jauh berbeda rasanya dengan percakapan ringan antara para ibu saat berkumpul sekadar bersosialisasi, seperti saat mereka tengah menggelar arisan. Secara beseloroh Rossa juga menyebut beberapa rekan searisannya, baik sesama artis maupun tetangga rumah, hadir di konsernya malam itu.Papan atasDalam konsernya kali ini, Rossa melibatkan sejumlah nama artis papan atas. Mulai dari komposer sekaligus penata musik andal Tohpati berikut orkestranya, Tohpati Orchestra; sejumlah artis penyanyi, seperti Tulus, Isyana Sarasvati, dan Afgansyah Reza; musisi Yovie Widianto; hingga sang art director, Jay Subiakto.Jay secara apik membuat konsep tata panggung dan pencahayaan yang megah. Bahkan para pemain instrumen orkestra ditempatkan berderet di masing-masing dari empat lantai di bagian belakang panggung, menambah keunikan tersendiri.Konser diawali dengan tayangan ilustrasi berisi cuplikan foto dokumentasi pribadi Rossa serta penggalan rekaman video acara penyerahan sejumlah penghargaan bermusik yang diterimanya sepanjang masa berkarier, baik di dalam maupun luar negeri.Sesaat tayangan tersebut memudar dari layar, panggung pun langsung dientak dan digoyang Rossa dengan lagu penuh beat dari album keenamnya berjudul sama, "Kembali" (2004). Lagu penuh ketukan yang dinamis dan cepat berlanjut di penampilan kedua, "Malam Pertama" (2003).Setidaknya 25 lagu dibawakan dalam konser kali ini, baik dinyanyikan sepenuhnya oleh Rossa, berduet bersama Afgan, diiringi permainan piano Yovie, maupun dinyanyikan oleh artis tamu, Tulus dan Isyana. Dua lagu berjudul "Body Speak" yang bergenre R&B dan "Jangan Hilangkan Dia" dibawakan dan berasal dari album terbarunya, A New Chapter. Sementara sejumlah lagu hit lama lainnya dibawakan Rossa dengan aransemen baru yang jauh lebih dinamis dan segar sehingga mengundang orang untuk lebih bergoyang.Walau relatif lebih segar dan mengajak orang ikut berdendang dan bergoyang, salah satu lagunya, berjudul "Bila Salah", yang sebetulnya bertempo cepat dan penuh dengan ketukan dinamis terkesan kurang "terimbangi" dengan baik dan kurang ramai.Nuansa fiesta serta atmosfer Amerika Latin dalam lagu yang dibawakan dengan tema dan beat riang dan bergairah tersebut terasa kurang ramai, dinamis, serta minim gerak walau saat membawakannya Rossa juga didampingi tiga penyanyi latarnya.Berat tetapi anggunSeusai jeda yang diisi penampilan Tulus membawakan lagu "Nada-nada Cinta" secara berbeda dan khas Tulus, Rossa kembali tampil dengan sangat berbeda. Dibalut gaun indah warna dominan putih yang terkesan futuristis karya desainer muda berbakat Tex Saverio, lengkap dengan headpiece karya Rinaldy A Yunardi, Rossa mengejutkan para penontonnya.Selain terkesan futuristis, penampilan Rossa semakin prima dan anggun ala seorang putri kerajaan antah-berantah dalam kisah film fiksi sains Star Wars. Namun, bukan Rossa namanya jika tak pandai berseloroh dan melucu dalam penampilannya itu. Walau merasa sangat bangga bisa mengenakan salah satu karya masterpiece Tex, Rossa bercerita, penampilannya itu terbilang "menantang". Sebab, kostum tersebut lumayan berat bagi tubuh mungil Rossa. Beratnya mencapai 30 kilogram. Saat bernyanyi di atas panggung dengan kostum itu, Rossa memang terbilang tak banyak bergerak."Waduh, ternyata berat banget ya, mau jadi diva," kelakar Rossa saat meminta izin melepas jubahnya yang berat itu seusai menyanyikan lagu lawas, "Sakura".Di atas panggung, Rossa juga mengisahkan sedikit penggalan perjalanan kariernya. Dia bercerita pernah menyanyi dari panggung ke panggung, bahkan tanpa bayaran sama sekali. Padahal, dia sudah jauh-jauh datang dari Sumedang, tanah kelahirannya di Jawa Barat.Rossa memang memulai awal kariernya sebagai penyanyi cilik di awal tahun 1990 dan sempat menelurkan dua album walau tak sukses. Kesuksesan baru dialaminya saat enam tahun kemudian mengeluarkan album Nada-nada Cinta dengan lagu andalan berjudul sama.Sukses kembali diulang di album keduanya, Tegar (1999), yang sangat familiar di telinga para pendengar dan pencinta musik Tanah Air ketika itu lantaran dipakai menjadi soundtrack sinetron terkenal karya Putu Wijaya, Suami, Istri, dan Dia. Sejak saat itu, nama Rossa terus melambung dan sampai kemudian dinobatkan menjadi seorang diva pop Tanah Air dengan penjualan album-albumnya yang mampu menembus angka 10 juta keping. Beberapa film layar lebar juga diisi lagu soundtrack yang dibawakannya, seperti film Ayat-ayat Cinta (2007), Sang Pencerah (2010), dan Soekarno (2013)."Saya ingat satu saat dalam perjalanan, di dalam mobil tiba-tiba ditelepon Teh Melly (Goeslow). Ditawarin nyanyi soundtrack Ayat-ayat Cinta. Saya bilang mau banget. Itulah soundtrack film pertama saya yang semakin membuat karier (bernyanyi) saya terus berlanjut sampai sekarang," papar Rossa masih dari atas panggung.Lebih lanjut, salah satu bagian konser yang paling ditunggu-tunggu para penggemar Rossa kali ini adalah duet sang diva dengan penyanyi Afgansyah Reza.Dalam kesempatan itu, keduanya membawakan "Cinta dalam Hidupku", yang juga soundtrack film layar lebar berjudul London Love Story 2. Sementara lagu duet kedua Rossa dengan Afgan lagi-lagi masih bertemakan percintaan, berjudul "Kamu yang Kutunggu".Konser kemudian diakhiri dengan lagu "Tegar" yang sebelumnya sudah dibawakan penyanyi muda berbakat, Isyana Sarasvati, sebagai lagu jeda saat Rossa berganti kostum. Lagu penutup itu di-remix dan dibawakan dengan tempo dan irama yang lebih nge-beat dan dinamis. "Saya sangat senang bisa membahagiakan orang-orang yang datang ke konser malam ini. Memang sempat agak tegang dan nervous juga saat di atas panggung. Setelah ini, ke depan saya akan berkonsentrasi dulu ke album terbaru saya," ujar Rossa dalam jumpa pers seusai konser, yang sekaligus menjadi penutup malam penuh keindahan dan kegembiraan itu.

Editor:
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000